Oleh: Dr. H. Rustiyana, ST.,MT., M.Pd., M.A.P
(Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat)
Ilmu pengetahuan menuntun setiap insan untuk berkreasi. Darinya, karya nyata akan lahir. Itulah inovasi yang menjadi pemantik terciptanya kualitas pendidikan yang didambakan.
Pengembangan dan optimalisasi kompetensi peserta didik merupakan tugas utama sekolah. Sebagai sebuah satuan pendidikan, sekolah harus melatih dan membimbing mereka untuk memiliki kesiapan yang optimal dalam menghadapi tantangan masa depan.
Adalah sekolah yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah yang secara sistematis dan terstruktur harus mengimplementasikan sejumlah kebijakan dalam berbagai program peningkatan layanan pendidikan, termasuk bidang pengajaran, dan bimbingan.
Melalui sejumlah program yang dilaksanakan sekolah, para peserta didik diharapkan dapat menggali dan mengembangkan minat serta bakatnya. Melaui program kokurikuler, eskstrakurikuler, dan pembimbingan yang tepat, maka lahir lulusan yang unggul dan siap menghadapi tantangan zaman.
Di sisi lain, peran pemimpin pembelajaran yang diemban oleh kepala sekolah dan guru memberikan ruang yang luas untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik. Termasuk di dalamnya adalah mentransfer ilmu pengetahuan dan mentrasformasi nilai kepada mereka.
Sebagai pemimpin pembelajaran, seorang insan pendidikan harus mampu menjadikan fasilitas yang ada di sekitar lingkungannya sebagai sumber belajar. Kemampuan inilah akan melahirkan kreativitas yang pada akhirnya akan melahirkan inovasi yang akan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan.
Selanjutnya, dengan kompetensi yang dimilikinya, guru dan kepala sekolah dapat mengkreasi sumber belajar menjadi berbagai inovasi pendidikan. Kemudian, ruang yang dimiliki insan pendidikan tersebut memberikannya kesempatan untuk menjadikan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial menjadi sebuah kebermanfaatan bagi warga sekolah dan generasi penerus bangsa kedepannya.
Tentu diperlukan kecerdasan dalam menyikapi semua potensi di depan kita. Karena potensi yang dioptimalkan akan melahirkan inovasi. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan diharapkan dapat menuntun setiap insan pendidikan untuk berkreasi. Darinya, karya nyata akan lahir. Itulah inovasi yang menjadi pemantik terciptanya kualitas pendidikan yang didambakan.
Akhirnya, seperti diketahui terdapat tiga ranah dalam menggali dan mengembangkan sebuah potensi kreasi menjadi inovasi, yakni optimalisasi pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan pembelajaran, dan penguatan para pemangku kebijakan, maka sumuanya harus didesain menjadi karya nyata yang bermanfaat.
Kehadiran guru, kepala sekolah, dan warga sekolah yang mampu melahirkan kreasi menjadi inovasi merupakan stimulus insan pendidikan lainnya untuk berkarya. Sehingga, para garda terdepan pendidikan tersebut akan mampu menciptakan ekosistem satuan pendidikan yang berkualitas. Dan, pada akhirnya akan tercipta generasi bangsa yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi kompleknya tantangan masa depan. ***