Oleh: Ahmad Malik Ibrahim, S.Pd
(SMP Daarut Tauhiid)
Mengenal peran vital Guru Penggerak dalam pembelajaran: sebuah tantangan yang membawa transformasi
Dalam dunia pendidikan yang terus berubah dan berkembang, peran guru tidak hanya terbatas pada penyampaian materi pelajaran. Sebaliknya, para pendidik menjadi agen perubahan yang menginspirasi, membimbing, dan mendukung perkembangan siswa serta rekan-rekan guru mereka. Di tengah kompleksitas tuntutan ini, muncullah sosok yang menjadi pionir dalam menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, yaitu guru penggerak.
Penulis adalah satu di antara mereka, yang dengan penuh dedikasi dan semangat, memegang teguh peran guru penggerak. Dalam perjalanan panjang dalam dunia pendidikan, penulis telah mengalami transformasi yang mendalam dalam cara penulis memandang dan mempraktikkan pembelajaran.
Dari awal karier penulis sebagai seorang guru, penulis menyadari bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan materi yang diajarkan, tetapi juga oleh bagaimana materi tersebut disampaikan dan diterapkan dalam konteks kehidupan nyata siswa. Inilah yang mendorong penulis untuk terlibat dalam upaya yang lebih besar untuk meningkatkan praktik pembelajaran di sekolah kami.
Sebagai Calon guru penggerak, penulis tidak hanya bertanggung jawab atas perkembangan pribadi penulis, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan penulis dengan rekan-rekan seprofesi. Penulis percaya bahwa kolaborasi dan dukungan antar guru adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan belajar yang memadai dan berkelanjutan.
Dalam artikel ini, penulis akan membahas peran penting coaching dalam pembelajaran, dengan fokus pada kontribusi yang diberikan oleh guru penggerak. Melalui refleksi pengalaman pribadi penulis dan penelitian yang mendalam, penulis akan menjelajahi bagaimana coaching dapat menjadi alat efektif dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah kita.
Peningkatan pembelajaran melalui coaching: Peran Guru Penggerak
Pendidikan merupakan fondasi bagi perkembangan individu dan masyarakat. Dalam konteks ini, peran guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang efektif. Salah satu pendekatan yang semakin diperhatikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah coaching. Khususnya, ketika diterapkan oleh guru penggerak, coaching memiliki potensi besar untuk meningkatkan keterampilan guru dan hasil belajar siswa.
Apa itu Coaching dalam konteks pembelajaran?
Coaching dalam pembelajaran adalah proses di mana seorang guru atau mentor membimbing dan mendukung rekan kerja atau muridnya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Ini melibatkan dialog terbuka, refleksi bersama, serta pengembangan strategi dan keterampilan yang relevan. Coaching bukanlah tentang memberi jawaban langsung, tetapi lebih tentang membantu individu menemukan jawaban mereka sendiri melalui refleksi dan eksplorasi.
Peran Guru Penggerak dalam Coaching
Guru Penggerak adalah agen perubahan dalam sekolah yang memiliki komitmen untuk meningkatkan praktik pengajaran dan pembelajaran. Mereka tidak hanya berfokus pada pengembangan profesional mereka sendiri, tetapi juga berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan rekan-rekan mereka. Dalam konteks coaching, Guru Penggerak memainkan peran kunci dalam membimbing dan mendukung rekan-rekan mereka untuk mencapai standar yang lebih tinggi dalam pengajaran dan pembelajaran.
Manfaat Coaching dalam pembelajaran
- Peningkatan Keterampilan Guru: Melalui coaching, guru dapat mengidentifikasi area di mana mereka perlu meningkatkan keterampilan mereka dan bekerja sama dengan mentor untuk mengembangkan strategi yang efektif.
- Peningkatan Motivasi dan Kepuasan Kerja : Coaching memberi guru dorongan tambahan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk merasa termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran.
- Peningkatan Hasil Belajar Siswa: Ketika guru mengembangkan keterampilan baru dan meningkatkan praktik pengajaran mereka, hasilnya adalah peningkatan dalam pencapaian siswa. Coaching membantu guru untuk menyesuaikan pendekatan mereka sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Pengembangan Budaya Kolaboratif: Melalui proses coaching, guru belajar untuk bekerja sama, saling mendukung, dan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Hal ini menciptakan budaya kolaboratif di sekolah yang berdampak positif pada pembelajaran siswa.
Aksi nyata ini dilaksanakan pada KBM pemebelajaran di sekolah dengan melalui beberapa tahapan seperti :
1.Pra Supervisi
Coach dan Coachee melakukan pertemuan pra observasi dengan menentukan tujuan kegiatan tersebut sesuai dengan keinginan coachee, dan menceritakan langkah apa saja yang akan coachee lakukan pada pertemuan di kelas dengan murid
2. Proses Pembelajaran
Melaksanakan proses supervisi dengan mengobservasi pembelajaran di kelas
3. Pasca Supervisi
Coach dan Coachee melakukan pertemuan pasca observasi proses refleksi dan pemberian u mpan balikserta upaya pengkondisian tindakan perbaikan yang harus dilakukan oleh guru yang disupervisi.
4. Evaluasi
Hasil dari aksi nyata Coaching, alhamdulillah berjalan dengan baik dan mampu menggali kompetensi rekan dengan alur TIRTA, namun harus tetap mengasah kemampuan coach nya supaya dengan banyak berlatih akan lebih mudah menggali potensi yang ada pada rekan partner (Coachee)
Hasil dari aksi nyata Coaching Alhamdulillah berjalan dengan baik dan mampu menggali kompetensi rekan dengan alur TIRTA, namun harus tetap mengasah kemampuan coach nya supaya dengan banyak berlatih akan lebih mudah menggali potensi yang ada pada rekan partner (Coachee)
Dalam era pendidikan yang terus berkembang, pendekatan coaching dalam pembelajaran menjadi semakin penting. Dan peran Guru Penggerak sangat vital dalam memfasilitasi proses coaching ini. Melalui bimbingan dan dukungan mereka, guru-guru dapat mencapai potensi penuh mereka dalam mendukung pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan. *