Oleh : Endang Wahyu Widiasari, M.Pd
(Guru Di SMPN 4 Cikalongwetan)
Untuk menumbuhan karakter positif warga sekolah salah satunya dengan menggerakan literasi. Menurut buku panduan Gerakan Literasi Nasional ada 6 literasi dasar yang harus dikuasai oleh bangsa Indonesia yaitu: literasi baca tulis, literasi numeralisasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan. Tidak dapat dipungkiri buku adalah jendela dunia karena dengan membaca akan menambah pengetahuan tentang apa yang ada di dunia ini, menambah wawasan, meningkatkan kualitas hidup serta menjauhkan dari ketidaktahuan.
Salah satu cara untuk menggairahkan kegiatan literasi baca tulis yang dilakukan Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud adalah dengan mengeluarkan gerakan Satu Guru Satu Buku (SAGUSABU), ini merupakan sebuah gerakan yang digagas dengan tujuan mendorong setiap guru agar mampu menghasilkan karya tulis dalam bentuk buku. Peluncuran SAGUSABU dilakukan oleh Sumarna Surapranata, Dirjen GTK Kemdikbud, dalam sebuah seminar yang dihadiri guru-guru penulis di Surabaya 11 Desember 2016. Dengan gerakan Satu Guru Satu Buku diharapkan akan lahir karya-karya guru dalam bentuk buku. Banyaknya buku yang lahir dari tangan-tangan guru akan menambah referensi untuk kemajuan dunia pendidikan.
“Guru mulia karena karya”, karena karya guru mulia (slogan itu pertama kali diluncurkan oleh Sumarna Surapranata, Dirjen GTK Kemdikbud), salah satunya guru mulia dengan menghasilkan karya bermutu dalam bentuk buku. Untuk mendorong guru melahirkan karya tulis, sekarang ini banyak pelatihan-pelatihan menulis yang diadakan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Bahkan sekarang pelatihan-pelatihan menulis buku juga mulai diarahkan untuk siswa. Sehingga sekarang bukan hanya guru saja yang melahirkan karya buku, tapi siswa pun mulai diajak melahirkan karya dalam bentuk buku. Bahkan ada juga program-progran pemerintah daerah yang mengajak siswa dan guru untuk menulis buku. Salah satu contoh seperti yang dilakukan di kabupaten Bandung Barat, Dinas Pendidikan telah mengagas sebuah kegiatan untuk menggiring guru dan siswa agar mau menulis, melalui program yang disebut dengan Tantangan Membaca Bandung Barat atau yang biasa disebut dengan TMBB.
Dengan adanya program satu guru satu buku, membuat guru terangsang untuk menulis dan melahirkan buku. Tingkat guru menulis dari tahun ketahun mengalami kemajuan, walaupun jumlahnya belum signifikan dengan jumlah guru yang ada. Namun telah banyak buku-buku yang lahir dari tangan guru dan tenaga kependidikan salah satunya di Kabupaten Bandung Barat sampai hari ini tercatat sudah ada 37 penulis buku, Insyaa Allah jumlahnya akan terus bertambah dari hari kehari, amin.
Bertambahnya jumlah penulis buku dan juga buku-buku yang dihasilkan oleh para guru, telah mendapatkan perhatian yang luar biasa dari pemerintah, salah satu apresiasi yang diberikan adalah penghargaan kepada para penulis dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang langsung diserahkan oleh Bupati Bandung Barat berupa sertifikat pada tahun 2018 silam.
Di tengah kebahagian dan kebanggaan guru dan tenaga kependidikan yang sudah mampu menghasilkan karya yang bermutu, permasalahnnya adalah penyaluran/pemasaran buku-buku itu sendiri kepada pihak konsumen, sebab selama ini para penulis menggunakan jasa penerbit indie dengan pemasaran secara pribadi, ini menuntut guru untuk pandai-pandai menyusun starategi dan juga memperluas jaringan pemasaran.
Di tengah kesibukan mengajar, guru juga harus berusaha mempromosikan buku yang ditulisnya, tentunya akan menyita waktu. Untuk itu dihimbau kepada semua pihak yang terkait dalam dunia pendidikan khususnya, untuk membeli buku-buku karya guru ataupun tenaga kependidikan, sebab salah satu cara untuk mengairahkan guru dan tenaga kependidikan menulis adalah dengan memberikan apresiasi terhadap karyanya. Mengapresiasi karya-karya buku guru dan tenaga kependidikan dengan membelinya, apalgi ada campur tangan dan regulasi dari pemangku kepentingan untuk mengangkat isu ini tentu akan membawa angin segar bagi para penulis. Semoga kedepannya akan semakin banyak Guru dan tenaga kependidikan yang manghasilkan karya dalam bentuk buku. Insyaa Allah dengan menulis bisa memberikan inspirasi dan juga motivasi bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini.***Min’s
Luar biasa ,memang dengan adanya program GLS ini bukan saja guru dan siswa yg bisa termotivasi tapi para stakeholder pun dari mulai pejabat tertinggi sampai perangkat desa termotivasi untuk ikut menggeliatkan literasi ,salah satu bentuk turunannya yaitu dengan adanya TMBB ini, dengan di apresiasi oleh pemerintah langsung sehingga lahirlah para penulis penulis baru dengan maha karyanya yang patut kita syukuri dan banggakan ternyata tidaklah sia sia, pemerintah membuat program ini….
Semangat terus Bu Endang dkk untuk tetap menghasilkan karya karya baru dan terus berjuang untuk tetap konsisten dalam memotivasi masyarakat dalam me- literasi sains masyarakat…
Luar biasa ,memang dengan adanya program GLS ini bukan saja guru dan siswa yg bisa termotivasi tapi para stakeholder pun dari mulai pejabat tertinggi sampai perangkat desa termotivasi untuk ikut menggeliatkan literasi ,salah satu bentuk turunannya yaitu dengan adanya TMBB ini, dengan di apresiasi oleh pemerintah langsung sehingga lahirlah para penulis penulis baru dengan maha karyanya yang patut kita syukuri dan banggakan ternyata tidaklah sia sia, pemerintah membuat program ini….
Semangat terus Bu Endang dkk untuk tetap menghasilkan karya karya baru dan terus berjuang untuk tetap konsisten dalam memotivasi masyarakat dalam me- literasi masyarakat…
Hatur nuhun, Bu Mulyani