CIHAMPELAS-(NEWSROOM). Dinas Pendidikan dalam upayanya mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter (PPK) dan menyosialisasikan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) jenjang SMP, menyelenggarakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) di sejumlah sub rayon se-Bandung Barat. Kegiatan yang dilakukan serentak tersebut, diikuti oleh para PKS Kesiswaan dan Koordinator PPK SMP, dilaksanakan selama dua hari di masing-masing sekretariat sub rayon, Rabu-Kamis (26-27/02/20).
Kepala Seksi Kurikulum Bidang SMP, Samid Rusmana, dalam sambutannya di sub rayon 04, SMPN 1 Cihampelas, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan kepada masyarakat, termasuk sekolah. Menurutnya, Bimtek PPK terintegrasi SPAB ini merupakan hal yang mutlak dilakukan, mengingat wilayah Bandung Barat termasuk salah satu kabupaten di Jawa Barat yang rawan bencana.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Fasda PPK atas terselenggaranya pelaksanaan Bimtek PPK terintegrasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Tingkat SR 04. Penyelenggaraan Bimtek terkait PPK terintegrasi SPAB di Wilayah Bandung Barat merupakan sebuah kenisyacaan karena Bandung Barat termasuk salah satu kabupaten di Jabar yang rawan bencana,” ungkapnya.
Lebih jauh dipaparkannya bahwa di Era Revolusi Industri 4.0 saat ini, Bandung Barat tidak mau tertinggal oleh kabupaten/kota lain dalam hal pendidikan karakter. Menurutnya, KBB adalah kabupaten pertama yang melaksanakan Bimtek tersebut.
Ditambahkannya, sesuai dengan jargon Bandung Barat Lumpaaat, yakni bahwa segala apa pun kegiatan, sejatinya memiliki manfaat dan berdampak pada kemajuan prestasi dan kinerja yang berkualitas. Oleh karena itu, kegiatan di atas sangat sinergis dengan program KBB yang berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja ASN.
Sementara itu, Eti Rohaeti, dalam presentasinya tentang PPK terintegrasi SPAB mengemukakan bahwa sebagaimana Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017, PPK sangat diperlukan guna mengantisipasi dan membentengi konten negatif seperti isu SARA, perjudian, kekerasan, tawuran pelajar, pornografi, dan sebagainya. Sebaliknya, untuk membangun Generasi Emas melalui PPK Terintegrasi SPAB, Keterampilan Abad 21 yang meliputi pendidikan karakter, literasi, dan kecakapan berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, kreatif, kolaborasif, dan komunikatif), dapat kita tanamkan dan kita wujudkan.
Di sisi lain, Agus Solihin, pemateri, mengungkapkan bahwa pelaksanaan PPK terintegrasi SPAB di sekolah memerlukan kerja sama dengan semua pihak, seperti dengan kepolisian, atau para tokoh masyarakat. Menurutnya, hal ini dapat mengurangi angka kerawanan dan kenakalan remaja di lingkungan sekolah. Sehingga program ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Senada dengan hal di atas, narasumber lainnya, Yuli Ridawati, menambahkan bahwa salah satu parameter keberhasilan program diatas adalah diperlukannya laporan dan evaluasi masing-masing sekolah. Oleh karena itu, setiap sekolah diharuskan membuat laporan tingkat ketercapaian program secara berkesinambungan.
Pada sesi terakhir, Dadang Nurjaman, Ketua SR 04, mengapresiasi peran serta setiap sekolah di wilayahnya yang antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dadang berharap agar seluruh materi yang disampaikan dapat diimplementasikan dengan penuh tanggung jawab.
“Kami bangga dan terimakasih kepada panitia dan peserta yang telah melaksanakan kegiatan sampai selesai dengan penuh antusias. Semoga kegiatan ini dapat diimplementasikan di setiap sekolah dengan penuh tanggung jawab. Sehingga sekolah kita menjadi lingkungan berkarakter dan menghasilkan generasi unggul yang dapat membanggakan semua pihak,” pungkasnya. ***
Berita dan Foto: N. Mimin Rukmini
Editor: Adhyatnika GU