DADANG A. SAPARDAN: FLS2N ADALAH SALAH SATU WADAH KREATIVITAS SISWA
Berita: Adhyatnika GU
NGAMPRAH (NEWSROOM). Dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter (PPK) yang dicanangkan Pemerintah khususnya dalam bidang seni dan budaya, maka Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) kiprah dan perannya sangatlah penting. Kegiatan FLS2N tidak hanya berorientasi pada kompetisi peserta didik, tetapi esensi dari kegiatan tersebut terletak pada nilai pendidikannya.
“Esensi dari pelaksanaan FLS2N adalah bukan hanya pada meriahnya kompetisi, tetapi terletak pada nilai pendidikannya. Sehingga FLS2N akan menjadi ajang pembelajaran, terutama olah rasa, olah pikir, dan olah hati yang pada akhirnya akan menumbuhkembangkan sikap dan kepribadian yang saling menghargai, menghormati, solidaritas dan toleransi,“ sambut Dadang A. Sapardan, Plt. Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, saat membuka rapat koordinasi para pelatih dan juri FLS2N di Aula Disdik KBB, Jum’at (1/3/19).
Dalam arahannya, Dadang pun menambahkan bahwa sesuai dengan juknis FLS2N tahun 2019, diharapkan kegiatan yang rencananya akan berlangsung pada tanggal 30 Maret 2019 di Aula Ramayana Dept. Store Padalarang ini dapat memotivasi sekolah agar berperan aktif memfasilitasi para siswa yang berbakat dan berminat pada seni dan budaya. Selain itu, kegiatan tersebut dapat menggali dan melestarikan seni yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan FLS2N pun dimaksudkan agar meningkatkan kepedulian para peserta didik terhadap nilai-nilai seni dan budaya dalam upaya peregenerasian pecinta seni dan budaya yang berakar pada budaya bangsa. Tujuan berikutnya adalah mengembangkan sikap kompetitif, kerja sama dan sportivitas dalam siswa yang berwawasan global dalam proses melestarikan budaya bangsa.
Pada sisi lain, Sri Kusumah Ayu, pengawas SMP sekaligus Koordinator kegiatan FLS2N Bandung Barat tahun 2019, menambahkan bahwa hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terciptanya suasana kompetitif yang sehat antar siswa, antar sekolah, dan antar sub rayon, sehingga pada tahun ini akan lahir peserta yang dapat berkiprah di tingkat Nasional, setelah sebelumnya hanya finish di peringkat 2 tingkat provinsi. Kemudian yag tidak kalah pentingnya adalah bahwa pada tahun 2019 ini terdapat 5 cabang lomba seni yang akan diselenggarakan, yakni: Festival Kreativitas Tari, Festival Kreativitas Musik Tradisional, Lomba Gitar Duet, Lomba Menyanyi Solo, dan Lomba Desain Poster. Dengan 5 cabang lomba seni tersebut diharapkan dapat mengembangkan penguatan pendidikan karakter di bidang seni dan budaya melalui kreativitas siswa.
Sebagai upaya menciptakan suasana kompetitif yang sehat dalam ajang FLS2N tingkat Kab. Bandung Barat tahun 2019 ini, Ayi Rana, panitia pelaksana kegiatan, menghadirkan nara sumber dari UPI untuk membekali para juri dan para pelatih, yakni Dr. Toni Setiawan, dan Ria Sabaria, M.Pd. Dalam pembekalannya Ria Sabaria, juri FLS2N tingkat Provinsi Jawa Barat, menyampaikan bahwa terdapat kriteria penilaian keterampilan pada bidang seni tari yang tidak boleh diabaikan. Keterampilan yang dinilai diantaranya; Wiraga yang menitikberatkan pada keluwesan penari; Wirahma yang memfokuskan pada gerak tempo dan dinamika penari; kemudian Wirasa yang berkenaan dengan ekspresi, dan komunikasi antar penari sehingga adanya keharmonian pada setiap elemen tarian.
Pada sisi lain, juri yang akan menilai 5 cabang lomba seni tersebut haruslah memiliki kompetensi pada cabang seni yang dilombakan, kemudian memiliki pengalaman sesuai bidangnya, jujur tidak memihak pada siapapun, dan profesional.Sehingga untuk menindaklanjuti kriteria di atas, Dadang A. Sapardan, mewajibkan para juri dan panitia pelaksana untuk mengisi fakta integritas untuk menjaga sportivitas kegiatan.
Ajang FLS2N tahun 2019 di Kab. Bandung Barat, menurut Dadang, adalah sarana yang tepat dalam mewadahi kreativitas siswa yang berbakat dan berminat pada seni, sehingga nantinya akan dapat mengasah kepekaan rasa, memperhalus budi pekerti, sehingga akan menciptakan generasi yang berbudi pekerti baik dan berkarakter luhur.
“Kesenian merupakan salah satu wahana manusia untuk mengekspresikan diri. Posisi Kesenian sangatlah penting dalam dunia pendidikan. Kegiatan FLS2N adalah salah satu bentuk kepedulian Pemerintah dalam mewadahi kreativitas para siswa untuk mengekspresikan dirinya dalam wujud kompetisi yang sehat yang dapat meningkatkan daya cipta, rasa dan karya mereka,” pungkas Dadang. ***