Lembang-(Newsroom). Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat menggelar bimbingan teknis kepala laboratorium IPA SMP. Kegiatan yang diikuti 90 guru IPA se-KBB tersebut diselenggarakan selama dua hari dari Selasa-Kamis (15-17/6/21) di Gumilang Regency Hotel Lembang Bandung Barat.
Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMP Disdik KBB, Samid Rusmana, dalam sambutannya menyampaikan bimbingan teknis tersebut dilaksanakan dalam upaya peningkatan kompetensi guru IPA dan kepala laboratorium. Menurutnya, hal ini sangat penting dilaksanakan mengingat pengelolaan pembelajaran dan laboratorium memerlukan tenaga terampil dan memiliki kompetensi di bidangnya.
“Kegiatan bimbingan teknis ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru IPA dan kepala laboratorium agar lebih terampil, baik dalam menggunakan maupun memelihara alat-alat laboratorium yang sudah ada,” sambutnya, (15/6/21).
Sementara itu, Ketua MGMP IPA KBB, Wiwi Marwiyah, mengapresiasi penyelenggaraan di atas. Menurutnya, tujuan kegiatan untuk menjawab kebutuhan yang diperlukan oleh guru IPA di Kab. Bandung Barat. Selain itu, juga untuk peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan. Terutama dalam hal manajemen kepala Laboratorium.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada Dinas Pendidikan KBB yang sudah memfasilitasi kegiatan ini, sehingga kami dapat mengembangkan kualitas khususnya dalam manajemen laboratorium IPA. Semoga kegiatan seperti ini bisa berlanjut secara periodik dengan peserta yang berbeda agar terjadi pemerataan kualitas PBM IPA di KBB,” tuturnya.
Kegiatan yang melibatkan Nanang Saiful Anwar, Wiwi Marwiyah, Iyon Suyana, dan Dadang Machmudin sebagai narasumber tersebut, berisikan materi kebijakan Disdik KBB tentang manajemen dan administrasi laboratorium IPA. Hal ini terkait keahlian dalam mengelola laboratorium IPA sangat dibutuhkan seorang kepala laboratorium. Sehingga, pemeliharaan alat dan bahan untuk menunjang pembelajaran dapat digunakan secara optimal.
Di sisi lain, materi penggunaan kits IPA, seperti listrik, optik dan magnet juga disampaikan narasumber. Selain itu, mereka juga memberikan contoh inovasi pembelajaran IPA, yakni pembuatan mikroskop dari lensa yang berasal dari pointer laser yang biasa digunakan untuk mainan anak-anak, juga virtual lab dengan berbagai content local, dan material dengan berbagai content bioplastik. Kegiatan diakhiri dengan pembuatan RTL (rencana tindak lanjut) dan refleksi.
Apresiasi positif datang dari guru SMPN 3 Cihampelas, Fajar Pagun Saepudin. Menurutnya, kegiatan di atas memberikan ilmu dan pengalaman baru. Sehingga hal ini memotivasinya untuk terus berinovasi.
“Alhamdulillah, kegiatannya keren. Kami mendapat banyak ilmu baru, teman baru dan pengalaman baru. Kegiatan seperti ini adalah yang pertama untuk saya pribadi. Mengikuti MGMP di luar sekolah dengan pemateri dan materi yang sangat menginspirasi juga fasilitas yang lengkap dan memuaskan,” ungkapnya.
Senada dengan di atas, Imas Halimatus Sa’diyah, SMPN 4 Gununghalu, menambahkan bahwa kegiatan tersebut sangat ditunggunya. Hal ini dapat meningkatkan kompetensi. Selain itu disampaikan bahwa dikarenakan sekolahnya belum memiliki tenaga terampil dan memiliki kompetensi, membuat laboratoriumnya belum bisa digunakan secara optimal.
“Alhamdulillah, saya ucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara dan narasumber atas segala ilmu dan fasilitas yang diberikan. Ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu, khususnya yang berkaitan dengan laboratorium, karena sebagian besar alat-alat lab di sekolah masih belum dioptimalkan penggunaannya karena keterbatasan kompetensi,” pungkasnya.***
Pewarta: Riska Mutiara
Sumber Berita dan Foto: Desty Badrianti (Guru IPA SMP YP Mustika Padalarang)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun