Ngamprah-(Newsroom). Sebanyak tujuh sekolah menengah pertama mengikuti program pembinaan dari Pengawas Iwan Hermawan. Ketujuh sekolah tersebut, yakni SMPN 2 Ngamprah, SMPN 3 Ngamprah, SMPN 4 Ngamprah, SMP Islam Gemilang Mutafanin, SMP Patriot Bangsa dan SMP Al Azhar serta SMP Boarding Bina Mulya, dilaksanakan di SMPN 2 Ngamprah, Senin (29/3/21).
Dalam presentasi virtualnya, Iwan Hermawan mengungkapkan bahwa pendidikan harus dapat menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada diri siswa untuk mencapai kebahagiaan, baik secara pribadi maupun sebagai perannya baik di keluarga maupun di masyarakat.
“Pendidikan harus dapat menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada diri siswa untuk mencapai kebahagiaan, baik secara pribadi maupun sebagai perannya baik di keluarga maupun di masyarakat,” ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa pendidikan harus dilaksanakan sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantoro (KHD). Menurutnya, guru sebagai pendidik harus mendidik siswa sesuai dengan alam dan zamannya.
“Filosofi utama dari pendidikan KHD yang harus difahami oleh pendidik adalah setiap siswa itu bersifat unik. Maka pendidik harus fokus pada upaya untuk memfasilitasi siswa agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya,” imbuhnya.
Lebih jauh disampaikan bahwa filosofi utama dari Pendidikan KHD yang harus difahami oleh pendidik adalah setiap siswa itu bersifat unik. Oleh karena itu, guru harus fokus pada upaya untuk memfasilitasi siswa agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Selain di atas, juga diharapkan proses pendidikan ini dapat dilakukan secara persuasif. Sehingga dapat membangkitkan motivasi intrinsik dalam diri siswa untuk berubah ke arah yang lebih baik. Oleh sebab itu sudah selayaknya peraturan di kelas dibuat berdasarkan kesepakatan antara siswa dan guru.
Dipaparkanya juga bahwa pendidikan di sekolah harus mengacu kepada terbentuknya karakter siswa sesuai dengan profil Pelajar Pancasila. Sehingga siswa dapat memiliki sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta berahlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.
Sementara itu, Agus Samsu Permana, Kepala SMPN 2 Ngamprah, menyampaikan bahwa salah satu upaya untuk menciptakan budaya positif di sekolah, yaitu dengan menciptakan School Branding dan Inovasi. Oleh karena itu, sekolah harus memiliki karakter visual serta visi dan misi yang dapat dipahami oleh siswa, guru dan masyarakat. Hal ini akan terlihat dari mutu lulusan yang akan dihasilkan oleh sekolah.
Dituturkannya bahwa salah satu upaya yang telah dilakukan pihaknya adalah dengan melaksanakan program Adiwiyata. Menurutnya, setiap sekolah dapat bersama-sama meningkatkan budaya positif di lingkungan sekolahnya. Sehingga profil pelajar Pancasila dapat segera tercipta
“Di antara upaya yang telah dilakukan kami adalah dengan melaksanakan program Adiwiyata. Sementara, strategi pelaksanaannya dengan memfokuskan kepada enam aspek kegiatan, yaitu kebersihan lingkungan, pembibitan dan penanaman pohon, pengelolaan sampah, konservasi air dan energi serta inovasi. Semoga setiap sekolah dapat bersama-sama meningkatkan budaya positif di lingkungan sekolahnya,” tandasnya. ***
Sumber Berita: Hajjun Machlija ( SMPN 2 Ngamprah)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun