Parongpong-(Newsroom). SMPN 2 Parongpong Kab. Bandung Barat dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesejahteraan warga sekolah, meluncurkan koperasi. Lembaga ekonomi yang diberi nama “Koperasi Amanah SMPN 2 Parongpong” tersebut, diresmikan baru-baru ini.
Kepala SMPN 2 Parongpong, Yeti Resmiati, menyatakan bahwa koperasi sekolah di atas, telah digagasnya satu tahun lalu. Termasuk penamaannya. Menurutnya, lembaga ini sudah memperlihatkan kemajuan yang cukup signifikan selama ini. Para anggota yang terdiri dari guru, siswa, dan karyawan sekolah telah merasakan manfaat kehadirannya.
“Saya bersyukur atas penamaan koperasi ini. Karena, sesuai dengan namanya, koperasi ini telah amanah, selain jasa, juga dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi ini pun dapat melayani berbagai kebutuhan guru dan siswa, serta tenaga administrasi di lingkungan SMPN 2 Parongpong,” ungkapnya kepada Newsroom, (24/10/20).
Lebih lanjut, Yeti menjelaskan symbol yang terdapat di dalam logo koperasi sekolahnya, yakni mengandung filosofi, seperti Figur saling menggenggam dan mengepalkan tangan bermakna setiap tangan atau jari memiliki tugas masing-masing dalam menjalankan aktivitasnya.
“Kita membutuhkan orang lain untuk mencapai keseimbangan hidup di dunia dan akhirat. Sementara itu, Padi melambangkan makanan pokok masyarakat Indonesia. Artinya, padi merupakan sumber kehidupan atau kemakmuran anggota yang diusahakan koperasi. Warna biru bermakna tanggung jawab dan kepercayaan. Nama sekolah tertera sebagai identitas yang memberikan kesan tegas dan sederhana serta terbaca jelas dalam pemilihan font (huruf),” jelasnya.
Seperti diketahui, landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada pasal 33 UUD 1945. Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Begitupun disebutkan dalam UU No.12 tahun 1967, dan UU N0 25 Tahun 1992.
Sementara itu, Asep Kurnia, ketua koperasi, menyampaikan bahwa lembaganya akan terus berusaha memberikan manfaat kepada semua pihak. Menurutnya, dengan adanya ” Koperasi Amanah” ini, manfaat yang dapat diambil adalah guru dapat membelajarkan siswa tentang cara berorganisasi, belajar memimpin, dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Selain itu, dapat mengembangkan sikap disiplin dan jujur di kalangan warga sekolah.
“Dengan adanya Koperasi Amanah, diharapkan dapat memberi ruang dalam pembelajaran demokrasi perkoperasian, implementasi prinsip-prinsip gotong-royong, disiplin, keterbukaan, dan tanggung jawab, serta kebersamaan para anggotanya, dan pengurusnya,” jelasnya.
Di sisi lain, Imas, bendahara, menambahkan bahwa seminggu setelah dibentuk, koperasi tersebut telah memiliki beberapa unit kegiatan usaha. Usaha tersebut di antaranya adalah Ducors, yang mengurusi pengadaan ATK serta barang lain yang dibutuhkan oleh siswa. Selain itu, koperasi ini pun mengelola warung jajanan sekolah yang menyediakan konsumsi sehat. Disebutkannya juga bahwa permodalan koperasi diperoleh dari simpanan anggota baik simpanan pokok, wajib, maupun simpanan sukarela.
Yeti menandaskan bahwa pihaknya melibatkan guru dan siswa dalam memberikan pelayanan di Koperasi Amanah. Hal ini, diharapkan agar mereka memiliki pengalaman yang berharga yang akan bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat kelak.
“Pihak sekolah menginginkan agar para guru dan peserta didik yang bertugas di koperasi, beroleh pengalaman dan pengetahuan berorganisasi. Selain itu, mereka belajar tentang pembukuan, pelayanan, dan kewirausahaan. Kami memberikan reward khusus bagi guru dan siswa yang bertugas. Semoga hal tersebut dapat dirasakan oleh mereka dalam menunjang pemenuhan kebutuhan, sehingga punya tambahan yang lumayan,” tandasnya.
Berita: Nani Sulyani
Sumber berita dan foto: Dra.Hj.Yeti Resmiati, M.M.
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun