Berita : Nuni Fitriarosah
CIPATAT-(NEWSROOM)– Setelah ikut andil dalam WJLRC (West Java Leader Reading Challenge) dan TMBB (Tantangan Membaca Bandung Barat), Kegiatan literasi SMPN 1 Padalarang tidak berhenti sampai disitu, kini SMPN 1 Padalarang mengadakan program literasi melalui HRC (Headmaster Reading Challenge). Launching HRC dilaksanakan pada Senin (5/11/18) dalam rangka memeriahkan bulan bahasa 2018.
HRC merupakan tantangan yang diberikan Kepala SMPN 1 Padalarang, Tetty Rosmiati Mihardja kepada siswa kelas 7 dan kelas 8 beserta wali kelas 7 dan 8. Tantangan ini dimulai bulan November 2018 sampai Januari 2019.
“HRC merupakan kelanjutan dari WJLRC dan TMBB. Ini merupakan salah satu upaya mewujudkan misi sekolah “IDHEAL” Integritas, disiplin, harmonis, edukatif, agamis, dan literat” ungkap Tetty di ruang kerjanya.
Tantangan yang diberikan oleh Kepala SMPN 1 Padalarang terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, tantangan untuk siswa kelas 7 dan 8. Setiap wali kelas diminta untuk menyiapkan 3 siswa untuk mengikuti tantangan ini. Siswa tersebut ditantang untuk membaca 7 buku selama 3 bulan, dari November 2018 hingga Januari 2019. Buku yang dibaca dapat berupa buku fiksi maupun non fiksi namun bukan merupakan buku paket mata pelajaran. Salah satu buku wajib yang dibaca dari ketujuh buku yaitu buku berbahasa sunda. Buku yang telah dibaca kemudian direviu dalam bentuk fishbone, AIH dan Y-Chart.
Kedua, tantangan untuk wali kelas. Tidak jauh berbeda dengan tantangan yang diberikan untuk siswa, wali kelas 7 dan 8 pun ikut mengikuti program ini. Hasil reviu dan buku serta peserta baik itu siswa maupun wali kelas nantinya masing-masing akan difoto, kemudian fotonya diunggah di media sosial literasi sekolah yaitu GLS GEMPITA GREEONE PDL. Secara fisik, bukti reviu dikumpulkan ke Retno Pahlawanti, salah seorang guru SMPN 1 Padalarang yang diberi tugas mengumpulkan bukti reviu setiap bulannya.
Ketiga, tantangan untuk kelas. Setiap kelas ditantang untuk menyetorkan 1 puisi dan 1 cerpen setiap bulannya. Selain itu, setiap kelas pun ditantang untuk melengkapi dan merapihkan pojok baca kelas, merimbunkan pohon GEULIS, memajang hasil reviu di kelas, dan mengumpulkan puisi dan cerpen baik dalam bentuk hardcopy maupun soft copy ke guru yang ditunjuk. Untuk puisi dikumpulkkan ke Eka Dianti Usman, sedangkan untuk cerpen dikumpulkan ke Juli Winarti. Keduanya merupakan guru Mapel di SMPN 1 Padalarang.
Tentu saja ada reward yang menanti bagi siswa, wali kelas, dan kelas yang lolos tantangan ini. HRC dibuat agar virus literasi tetap menyebar di SMPN 1 Padalarang.
“HRC merupakan salah satu usaha dari Tim GLS SMPN 1 Padalarang untuk menyebarkan virus literasi agar seluruh unsur sekolah menjadi LITERAT”, ungkap Eka, koordiantor GLS SMPN 1 Padalarang..