Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • News
  • PAK HARTO DAN AVICENNA AWARD

PAK HARTO DAN AVICENNA AWARD

Prof. Dr. Dinn wahyudin, MA
(Guru Besar Iniversitas Pendidikan Indonesia)

 

Jagat raya terguncang. Pada awal Juni 1993, UNESCO mengumumkan akan memberi penghargaan Avicenna Award (Medali Ibnu Sina) kepada Presiden Soeharto. Hal yang membanggakan, Direktur Jenderal UNESCO Prof. Federico Mayor akan datang sendiri ke Jakarta untuk menyerahkan penghargaan yang prestisius yaitu Avicenna award pertama tersebut.

Pak Harto dalam kapasitas Presiden Republik Indonesia diapresiasi UNESCO sebagai sosok negarawan tangguh yang mampu melakukan terobosan inovatif dan massal guna memberantas Tiga Buta (buta aksara & buta angka, buta bahasa Indonesia, dan buta pengetahuan dasar). Pemerintah Indonesia diapresiasi karena mampu melakukan terobosan kebijakan untuk mencerdaskan masyarakat dari kegelapan buta huruf buta aksara (iliterate comunity) menjadi masyarakat yang mulai melek pengetahuan dasar (early literate community).

Dalam sambutan penyerahan Avicenna Award, Federico Mayor (1993) menegaskan, noting that UNESCO had for years paid close attention to Soeharto’s efforts to make education programs available, even in the country’s most remote areas, and that other devoping countries should follow Indonesia’s lead in successfully decreasing illiteracy. UNESCO telah bertahun-tahun menaruh perhatian besar pada upaya Presiden Soeharto untuk menyediakan program Pendidikan dasar , bahkan di daerah-daerah paling terpencil di negara ini, dan bahwa negara-negara lainnya harus mengikuti jejak Indonesia dalam mengentaskan buta huruf dan buta aksara secara gemilang

Dalam pandangan UNESCO, Indonesia menjadi model negara yang patut diadopsi oleh negara berkembang dalam mengatasi kebodohan dan keterbelakangan melalui berbagai progam pendidikan.

Nama Avicenna atau Ibnu Sina itu sendiri yang dijadikan simbol ilmu pengetahuan dan nama Award UNESCO merupakan seorang ilmuwan muslim kaliber dunia pada abad 10. Ibnu Sina (980-1037) dikenal sebagai filosof, ilmuwan Kedokteran kelahiran Persia (Iran). Ia penulis dan ilmuwan produktif, yang karya karya menjadi rujukan bidang kedokteran sampai sekarang. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Al Qanun fi At Tibb atau Kitab Penyembuhan dan Qanun Kedokteran.

Ketika pandemik Covid 19 melanda dunia sampai saat ini, masyarakat dunia sangat mempercayai tentang pernyataan yang diungkapkan Ibnu Sina lebih 1000 tahun yang lalu. Kata bijak yang dikemukakannya menjadi tuntunan dan terapi dalam mengatasi pandemik Covid-19. Ibnu Sina berujar : Kepanikan adalah separuh Penyakit. Ketenangan adalah Separuh Obat. Dan kesabaran adalah permulaan kesembuhan.

SD INPRES

SD Inpres sangat melegenda. Program ini berdasarkan Instruksi Presiden RI nomor 10 tahun 1973 tentang Program Bantuan Pembangunan Gedung SD. Pada tahap pertama, Pemerintah telah berhasil membangun 6.000 SD dengan fasilitas minimal dan pengadaan Guru SD yang berkualifikasi lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) atau sederajat. Hingga tahun 1994 telah dibangun 150 ribu SD tersebar di seluruh pelosok Nusantara.

Selain Program SD Inpres, Pemerintah juga merintis SD Pamong pada tahun 1975, SD Pamong ini diperuntukan bagi anak putus sekolah, untuk menuntaskan studi di Sekolah Dasar. Secara nasional, kebijakan pembangunan SD INPRES 1973 -1994 telah memberikan kesempatan anak usia SD untuk bisa menuntaskan wajib belajar 6 tahun. Investasi kebijakan SD INPRES inilah yang diapresiasi UNESCO. Melalui pendekatan kebijakan tersebut, Indonesia berhasil memberantas Tiga Buta. Program nasional ini telah dijadikan success story bangsa Indonesia untuk adopsi bangsa lain.

Noble Prize

Dalam kajian makro, efek Kebijakan SD Inpres khas Indonesia ini, ternyata telah menjadi lahan subur bagi para peneliti dunia bidang ekonomi. Banyak riset internasional yang mengkaji perkembangan ekonomi masyarakat diamati dari raihan pendidikan dan kesehatan masyarakat yang dialaminya. Termasuk bagaimana efek kebijakan pembangunan SD Inpres bisa memberikan pengaruh signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

Tiga ekonom kaliber dunia berkebangsaan Amerika Serikat yaitu : Esther Dufo, Abhijt Banerjee dan Michael Kremer pada tahun 2019 meraih Hadiah Nobel (Noble Prize) bidang Ekonomi. Esther Dufo – profesor di Massachuset Intitute of Technogy (MIT), salah seorang periset yang meraih Nobel Prize ini melakukan penelitian SD Inpres. Judul penelitiannya, Schooling ang Labour Market Consequences of School Construction in Indonesia: Evidence from an Unusual Policy Experiment.

Riset yang dilakukan Dufo dkk tentang Kebijakan Pendidikan SD Inpres ini telah mengantarkan mereka untuk meraih Nobel Prize di bidang Ekonomi. Bila teman teman tertarik dengan hasil riset tersebut akan saya kirim papernya. ***

Total Views: 236

Continue Reading

Previous: BELAJAR DARI PANGERAN KORNEL
Next: OPLET DAN GOROMBOLAN

Cari Berita Disini

Popular Post

You may have missed

WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.32.26
  • Berita

Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025

bidangsmp 18 June 2025
PGRI KBB
  • Berita

Selamat, Rustiyana Pimpin PGRI Kab. Bandung Barat Periode 2025-2030!

bidangsmp 15 June 2025
igi kbb
  • Berita

PELATIHAN TARL UNTUK GURU KAB.BANDUNG BARAT BERSAMA IGI DAN TELKOMSEL

bidangsmp 2 June 2025
WhatsApp Image 2025-05-27 at 17.31.28
  • Berita

MGMP PJOK SMP Bandung Barat Cup 2025 Sukses Digelar

bidangsmp 27 May 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.