Berita: N. Mimin Rukmini
CIPEUNDEUY-(NEWSROOM). Upacara Peringatan “Hari Pahlawan”, Sabtu 10 November 2018 di SMPN 3 Cipeundeuy berlangsung secara khidmat. Bertindak sebagai Pembina upacara dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Cipeundeuy, Uci Sanusi. Doa bersama membacakan Ummul Quran dipimpin langsung oleh Pembina Upacara. Usai upacara, semua warga sekolah antusias mengikuti rangkaian kegiatan perlombaan dalam rangka Mengenang Hari Pahlawan sampai pembelajaran selesai.
“Upacara Bendera dalam rangka mengenang Hari Pahlawan yang diselenggarakan hari ini adalah dalam rangka pembentukan karakter bangsa. Upacara secara khidmat melalui doa bersama untuk para pahlawan yang dihadiri semua warga sekolah diharapkan membangkitkan rasa nasionalisme di antara kita, sehingga semua warga sekolah memiliki sikap disiplin dan menghargai jasa pahlawan yang dengan gigih telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa serta Negara tercinta Indonesia,” ungkap Uci Sanusi di sela-sela kegiatan peringatan Hari Pahlawan di sekolahnya, Sabtu (10/11/18).
Lebih lanjut Uci Sanusi mengatakan dalam amanatnya bahwa peristiwa 10 November 1945 di Surabaya merupakan peristiwa heroik dan sangat bersejarah dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sudah sepatutnyalah di lingkungan pendidikan seperti di SMPN 3 Cipeundeuy rasa patriotik dan nasionalisme untuk menghargai jasa para pahlawan digelorakan dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan prestasi. Minimal prestasi di lingkungan sekolah. Sebagai wujud mengisi kemerdekaan, siswa sejatinya dapat belajar dengan sungguh-sungguh dan berprestasi dalam segala bidang. Selain itu, kita meneladani sikap-sikap para pahlawan di antaranya patriotisme,nasionalisme, tanggung jawab dan pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarakat.
Tujuan diadakan kegiatan peringatan Hari Pahlawan ini adalah untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk membela bangsa dan tanah air Indonesia, selain itu juga sebagai salah satu penguatan pendidikan karakter kepada siswa di antaranya nasionalisme, patriotisme, tanggungjawab dan pantang Menyerah. Rangkaian kegiatan memeringati Hari Pahlawan di SMPN 3 Cipeundeuy diawali dengan upacara, berdoa bersama dan dilanjutkan berbagai kegiatan lomba yaitu lomba membaca puisi, membuat puisi, menyanyikan lagu gugur bunga, membuat poster dan fashion show, semuanya bertema tentang hari pahlawan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Bangsa tanpa pahlawan sama artinya bangsa yang tidak memiliki sebuah kebanggaan. Pada tanggal 10 November 1945 terjadi sebuah peristiwa yang sangat heroik, yakni berlangsungnya satu pertempuran besar di Surabaya. Arek arek Suroboyo melawan serdadu NICA dan Sekutu. Pertempuran ini dipicu oleh tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, atas kematian Mallaby Komandan Angkatan Perang Inggris akan menuntut balas kepada para pejuang Indonesia. Pihak Inggris mengeluarkan ultimatum pada tanggal 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA. Namun ultimatum ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia.
“Mereka Arek-arek Surabaya di bawah pimpinan Bung Tomo memilih tetap bertahan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan. Pertempuran hebat pun terjadi. Hanya bersenjatakan bambu runcing dan senjata rampasan dari Jepang, para pejuang Indonesia dengan gagah berani mampu menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lebih modern di Surabaya. Persenjataan yang dimiliki pejuang Indonesia saat itu sangatlah minim, akan tetapi tidak menjadi penghalang untuk melakukan perjuangan. Begitu bersejarahnya peristiwa tersebut sehingga setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan begitu pun di SMPN 3 Cipeundeuy sekarang,” tegas Uci Sanusi dengan penuh semangat.
Saat ini kita tidak turut melawan penjajah seperti halnya para pahlawan dulu, tugas siswa sebagai penerus bangsa adalah mengisi kemerdekaan dengan belajar. Jadilah pahlawan dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai dari diri kita sendiri, keluarga ataupun masyarakat dengan mencetak berbagai prestasi hingga akhirnya menjadi pahlawan bagi bangsa. Apalagi di era ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih banyak tantangan kepada siswa yang dapat menjerumuskan mereka ke hal-hal yang negatif seperti tawuran, narkoba bahkan perilaku seks bebas. Tapi dengan Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan memperingati hari pahlawan ini, diharapkan siswa bisa meneladani sikap-sikap para pahlawan, bukan hanya dengan upacara dan kemeriahannya saja tapi yang paling penting adalah menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini dilaksanakan satu hari dan dapat berjalan dengan lancar. Antusias seluruh warga sekolah untuk mengikuti acara sangat memuaskan dengan banyaknya peserta yang turut ambil bagian dalam setiap kegiatan lomba. Semoga para siswa selalu termotivasi untuk meningkatkan kemampuan dan berprestai dalam segala bidang yang nantinya bisa menjadi pahlawan untuk sekolahnya bahkan untuk bangsanya yaitu bangsa Indonesia. Selamat Hari Pahlawan yang ke 73!” Pungkas Uci Sanusi.