Lembang (Newsroom). SMPN 5 Lembang mengadakan pelatihan Google Workspace for Education (GWE). Kegiatan yang dikemas dalam in house training dengan moda daring dan luring ini bertujuan untuk menyiapkan bahan ajar, metode pembelajaran, dan berbagai instrumen yang akan digunakan dalam pembelajaran kepada siswa, Jumat (30/7/21).
Plt. Kepala SMPN 5 Lembang, Wawan Kuswandi, mengungkapkan tantangan penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh awalnya merupakan hal yang dilematis. Menurutnya, hal ini tidak perlu menyalahkan siapapun, apalagi menyalahkan siswa, namun harus mencari solusi terbaik, terutama bagi siswa. Oleh karena itu, kegiatan di atas dilaksanakan sebagai wujud keinginan pihaknya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
“Alhamdulillah kita dapat melaksanakan IHT mulai hari ini. Pelaksanaannya menggunakan moda kombinasi, daring dan luring. Moda luring belangsung hari ini tanggal 30 juli 2021 dan moda luring pada tanggal 31 Juli 2021 sampai 7 Agustus 2021. Saya berharap kita dapat menerapkan fitur-fitur GWE yang dapat diterapkan secara praktis di kelas. Terutama Google Classroom dan Google Meet yang akan paling sering kita gunakan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, sekolah memiliki strategi agar kegiatan PJJ lebih terarah lagi dengan memberikan instrumen bagi guru dan siswa. Menurutnya, di semester ini bidang kurikulum sudah membuat jadwal delapan sesi pertemuan. Setiap sesi terdiri dari dua pekan dimana setiap pekannya guru melaksanakan pembelajaran minimal melalui Google Meet dan Google Classroom.
“Saya membuat instrumen untuk guru agar mereka melaporkan kegiatan pembelajaran selama sepekan. Kemudian guru-guru juga melaporkan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal Ini untuk mengetahui berapa persen siswa yang perlu ditindak lanjuti. Setiap akhir pekan minggu kedua, saya memberikan isntrumen kepada siswa yang berisi kegiatan apa saja yang mereka lakukan di rumah. Di antaranya mengisi literasi buku, kegiatan ibadah salat dan menghafal 15 surat Al Quran dalam setahun, dan membantu orangtua,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan penerapan GWE dan pemberian instrumen kepada guru dan siswa dimaksudkan juga agar proses pembelajaran lebih tertib secara administrasi, cerdas dalam menggunakan teknologi, dan berkarakter baik dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkannya masa pandemi segera berakhir dan dapat menyelenggarakan kembali pembelajaran tatap muka.
“Ini merupakan upaya memotivasi guru dan siswa. Khususnya siswa, kami yakin dengan instruksi yang jelas, insya Allah siswa akan melaksanakan, walaupun melihat kondisi sekarang, pasti ada siswa yang tidak mengerjakan. Minimal kita berusaha melayani siswa. Sekecil apapun yang mereka lakukan semoga menjadi pembiasaan yang baik. Kami ingin meminimalisir aktivitas siswa yang kurang bermakna di rumah. Orangtua juga pasti kewalahan dengan aktivitas siswa yang tidak terarah. Jadi, Instrumen yang dibagikan kepada siswa, akan membantu orantuaa agar siswa betul-betul mengisi waktu belajarnya dengan kegiatan yang seharusnya. Semoga semester ini merupakan akhir dari PJJ,” tandas Wawan.***
Reportase dan Foto: Dian Diana
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun