Oleh: Nia Hernawati Amalia, S.Pd
(Guru SDN 3 Pasirhalang)
Asupan makanan yang dimakan anak di pagi hari akan berpengaruh terhadap kecerdasan anak dan karakter anak di kemudian hari, sehingga sebagai guru dan orangtua harus memperhatikan asupan makanan anak setiap harinya.
Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting yang harus dilaksanakan oleh setiap satuan Pendidikan. Generasi muda tidak hanya harus mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi saja, tetapi harus mempunyai akhlak yang baik. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yaitu : untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa, sehat, berilmu. Cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Nasional ini, menurut saya sudah sangat tepat. Namun pada kenyataannya masih banyak generasi muda terutama murid yang masih di bangku sekolah SD belum memiliki karakter yang baik tersebut. Pendidikan karakter ini sangat tepat sekali diterapkan sedari dini. Karena akan lebih mudah untuk membentuknya.
Peran Guru Penggerak dalam hal ini adalah bagaimana caranya bisa membentuk karakter murid yang baik sehingga selain mereka mempunyai kecakapan intelektual juga mempunyai kecerdasan emosional yang baik pula. Hal ini sesuai dengan moto guru pengerak, yaitu : Tergerak, Bergerak, dan Menggerakan.
Tergerak disini maksudnya tergerak untuk selalu terus belajar meningkatkan kompetensinya. Bergerak maksudnya setelah belajar diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Menggerakan maksudnya mampu mengerakn rekan kerja untuk ikut serta meningkatkan kompetensinya.
Guru Penggerak mempunyai 5 peran, yaitu :
- Menjadi pemimpin pembelajaran
- Menggerakan komunitas praktisi
- Menjadi coach bagi guru lain
- Menjalin kolaborasi antar guru
- Mewujudkan kepemimpinan murid
Dalam hal pembentukan karakter murid, guru penggerak berperan sebagai pemimpin pembelajaran. Dimana guru penggerak tidak hanya melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid yang berfokus dalam prestasi akademik saja, namun juga mampu mengembangkan karakter murid dengan menanamkan budaya pembelajaran yang positif, juga mampu menciptakan rasa saling menghargai dan menghormati.
Untuk mencapai hal tersebut tentu saja tidak semudah membalikan telapak tangan tetapi harus melewati proses yang sangat Panjang. Namun sebagai pendidik tidak boleh berputus asa, karena ketika anak sudah melalui proses yang sangat Panjang untuk mencapai suatu karakter yang baik maka akan terlihat hasilnya di kemudian hari.
Begitu juga dengan program yang saya buat yaitu menginginkan anak menjadi anak yang Cerdas dan berkarakter baik. Dimana setiap seminggu sekali anak dibekali makanan sehat bergizi dengan menu yang berbeda setiap minggunya oleh orangtua mereka, kemudian dimakan dipagi hari bersama sama. Dan kegiatan ini dilakukan sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dilaksanakan didalam kelas.
Salah satu aspek yang bisa membuat anak cerdas dapat dilihat dari asupan makanan yang mereka makan. Tentu saja hal ini bukan sekedar makanan yang dimakan bebas, tetapi makanan yang mengandung gizi yang seimbang sehingga asupan makanan mereka lebih sehat. Apalagi makanan yang mereka makan dibuat oleh ibu mereka sendiri dengan memperhatikan komposisi yang tepat untuk makanan mereka.
Kemudian apabila ada teman mereka yang tidak membawa bekal dan atupun tidak membawa sayuran atau buah mereka bisa berbagi dengan temannya. Dalam hal ini melatih anak untuk berbagi sebagai tanda Syukur dan menyadari bahwa dalam makanan yang kita makan mungkin saja ada hak orang lain di dalamnya. Sehingga mereka mampu bersyukur dan mau membantu teman yang sedang kekurangan
Program ini dibuat supaya mereka terbiasa memakan makanan sehat yang bergizi. Ketika dibiasakan dari kecil untuk memakan makanan sehat dan bergizi di pagi hari dan mau berbagi dengan sesama, maka kebiasaan baik ini akan terus berlanjut sampai mereka dewasa sehingga diharapkan mereka akan menjadi manuasia yang cerdas dan berkarakter baik. ***