CIPONGKOR-(NEWSROOM). Beberapa waktu yang lalu, SMPN 5 Cipongkor menggelar Peringatan Tahun Baru Islam 1440 H. Tahun baru islam merupakan hari yang penting bagi umat islam karena menandai peristiwa penting dalam sejarah islam yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi. Moment peringatan ini nyaris luput dari pemberitaan Newsroom karena letak sekolah SMPN 5 Cipongkor yang cukup terisolir. Berada di areal pemukiman padat penduduk dengan akses jalan yang rusak serta tidak ada angkutan umum yang melewati lokasi sekolah, menjadikan kondisi di SMP ini cukup memprihatinkan.
Tetapi diluar dugaan, ternyata kondisi ini tidak menyurutkan warganya untuk menorehkan prestasi dan segudang kegiatan yang positif. Ada pemandangan yang berbeda saat perhelatan itu. Para siswa terlihat anggun dalam balutan busana muslim beraneka warna. Balutan busana yang tak seperti biasanya membuat tampilan mereka berbeda hingga rasa pangling pun hadir. Acara yang dimotori OSIS SMPN 5 Cipongkor itu dibuka dengan penampilan rebana dari tiap kelas. Mereka masing-masing menampilkan tampilan terbaiknya dengan beragam kreativitas.
Alunan merdu shalawat menggema di lingkungan sekolah. Tak kalah hebohnya penampilan pidato siswa yang mewakili kelasnya pun cukup membuat semua yang hadir pada saat itu terpana kagum. Semangat para siswa semakin bertambah ketika acara pengumuman pemenang dari tiap lomba diumumkan. Tepuk tangan dan sorak sorai begitu terdengar meriah hingga membuat suasana ramai. Satu hal yang begitu istimewa dari kegiatan ini adalah makan nasi tumpeng bersama, setelah sebelumnya dinilai oleh tim penilai. Sesaat keasyikan pun terlihat dari wajah-wajah polos yang penuh kegembiraan. Mereka begitu menikmati acara yang diadakan sekolah pagi itu.
“Saya harap kegiatan seperti ini dapat berjalan di bulan-bulan berikutnya agar bakat anak terasah dengan baik,” ungkap Beben selaku Kepala SMPN 5 Cipongkor dengan penuh rasa bangga melihat apa yang ditampilkan siswa saat itu.
Hal senada pun diucapkan oleh Ami Yuliani salah seorang guru yang mengikuti kegiatan pada saat itu “Kegiatan ini sangat bagus. Anak menjadi sangat kreatif dengan bersholawat sambil main rebana daripada main gadget dan hal lainnya yang negatif,” tandasnya.
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Pembiasaan yang senantiasa dilakukan mencakup pembiasaan rutin, spontan, terprogram dan keteladanan seperti memperingati hari-hari besar keagamaan, merupakan wujud pelaksanaan pembiasaan terprogram yang diharapkan dapat meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME bagi para siswa.
Didukung dua orang PNS dan 10 orang tenaga sukwan, SMPN 5 Cipongkor hadir untuk memberi arti bagi dunia pendidikan di Bandung Barat. Bukan tanpa kendala, meski dengan sarana dan prasarana yang masih jauh dari kata sempurna, namun sampai saat ini semuanya bisa diatasi dengan baik.
”Tak ada rotan akar pun berguna, peribahasa itu yang selalu dipakai untuk menyiasati segala keterbatasan yang ada” ungkap salah seorang guru menyikapi keadaan di sekolahnya. ***Lis