Oleh: Yuyun Yuningsih, S.Pd., M.Pd.
(Pengawas TK Parongpong)
Soekarno pernah mengatakan, ‘Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.’
Kalimat inilah yang menginspirasi penulis untuk berjuang mengikuti lomba Pengawas Taman Kanak-Kanak Berprestasi Tingkat Jawa Barat Tahun 2019. Dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, dan harus melalui rintangan dan hambatan. Penulis hanya percaya pada ungkapan bahwa sesulit apapun pekerjaan yang dihadapi, dengan keyakinan, tekun, dan ikhlas, semuanya pasti bisa teratasi.
Setelah melalu tahap seleksi di Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat (Disdik KBB), Alhamdulillah penulis meraih Juara 1 Pengawas Berprestasi Taman Kanak-kanak tingkat KBB, dan berhak mengikuti lomba yang sama di tingkat provinsi. Menjadi juara, sungguh di luar dugaan. Hal itu merupakan prestasi yang tidak diduga dan amat membahagiakan.
Pada awalnya, dorongan dari Disdik KBB, rekan-rekan pengawas, juga para kepala sekolah, dan guru-guru binaan untuk mengikuti lomba ke tingkat provinsi, sempat diabaikan, karena saat itu merasa tidak memiliki kepercayaan diri untuk bersaing. Sampai suatu saat, datang undangan dari Disdik KBB untuk mengikuti pembinaan GTK Berprestasi pada 22-24 April 2019, di Hotel Panorama Lembang. Penulis datang, dengan tujuan hanya menimba ilmu saja, bukan untuk mengikuti lomba.
Datang ke dua lebih awal dari kepala sekolah SMP, di lobi hotel penulis bertemu dengan Kepala Sekolah SMP Berprestasi, Ibu Nina Hermina. Sejenak berbincang dengan ibu Nina bahwa tujuan memenuhi undangan hanya untuk menimba ilmu saja dan tidak akan ikut lomba ke tingkat provinsi.
Buat apa ibu datang ke sini, kalau hanya untuk melihat saja? Kata Bu Nina. Penulis terdiam. Penulis memahami ucapan Bu Nina. Benar juga, buat apa penulis datang hanya untuk mengamati persiapan para GTK KBB yang begitu bersemangat datang.
Selama tiga hari penulis mengikuti rangkaian pembinaan. Pada sesi akhir, setiap peserta harus mempresentasikan karya unggulan, baik berupa Karya Tulis Ilmiah (KTI) atau Best Practice. Sementara, penulis santai saja, tidak mengerjakan apapun, karena masih bingung, materi apa yang akan disajikan.
Saat presentasi dimulai, masing-masing peserta menyajikan KTI atau best practice. Presentasi para peserta membuat nyali penulis semakin ciut. Tiba pada giliran, penulis menjelaskan kepada pembimbing, Pak Asep Iryanto dan Bu Acih Suwarsih, bahwa tidak siap untuk presentasi, karena belum membuat bahannya. Kedua pembimbing dengan bijak menyarankan penulis agar mempersiapkan diri dengan matang sesuai juknis lomba di rumah. Kemudian, masih menurut pembimbing, disarankan agar berlatih presentasi di hadapan orang lain, lalu minta kritikannya.
Selesai acara pembinaan, penulis langsung ke kantor Disdik KBB untuk mengajukan pengunduran diri, dan tidak akan ikut lomba GTK berprestasi tingkat provinsi. Namun, Pak Sudaryat, Kasi BPTK Paud & Dikmas Disdik, meyakinkan penulis untuk ikut terus mengikuti lomba.
“Bu Yuyun maju terus. Bu! Saya yakin Ibu punya potensi, dan layak maju ke tingkat provinsi,” ujar Pak Sudaryat dengan semangat. Penulis tidak meng’iya’kan.
Tidak langsung pulang ke rumah, penulis berziarah ke makam ibu. Tanpa terasa air mata mengalir, teringat kasih sayang beliau yang tak lelah membimbing penulis selama hidupnya. Saat itulah, penulis berdoa semoga lomba ini menjadi jalan terbaik dan amalan yang akan terus mengalir untuk ibu. Penulis pun pulang dengan tekad yang kuat dan ikhlas untuk mengikuti lomba.
Meskipun kata ikhlas yang sebenarnya adalah segala pekerjaan tidak seharusnya mengharapkan imbalan, tetapi manusiawi penulis mengharapkan yang terbaik dalam mengikuti lomba, demi menggapai bintang.
Sesampainya di rumah, penulis langsung membuka Juknis lomba. Kemudian mengumpulkan berkas-berkas yang penulis miliki. Setelah melihat tumpukan berkas, ternyata lumayan banyak portofolio yang ada. Penulis mencatat persyaratan yang belum ada, agar semua syarat minimal yang tercantum dalam juknis terpenuhi. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohiim, semakin mantap penulis siap mengikuti lomba bergengsi tingkat provinsi jenjang pengawas TK berprestasi tahun 2019.
Setiap hari penulis sibuk menyiapkan berbagai syarat lomba. Suami dan anak-anak pun membantu semampu mereka. Syarat lomba yang paling berat selain portofolio adalah pembuatan best practice. Setiap hari penulis mengunjungi TK-TK binaan untuk menganalisis temuan, baik kepada para Kepala TK, maupun guru-guru binaan. Setelah beberapa hari, Alhamdulillah, penulis menemukan kasus yang menarik untuk dijadikan best practice.
Dengan bantuan berbagai pihak akhirnya selesailah persyaratan lomba tepat waktu. Hari lomba pun tiba. Pada 23-26 Juni 2019, bertempat di Hotel Bumi Makmur Indah Lembang. Penulis berusaha dan berdoa untuk menjadi yang terbaik sesuai harapan. Allah Maha Baik. Pada pengumuman pemenang saat hari terakhir lomba, nama penulis terpanggil menjadi Juara 1 Pengawas TK Berpretasi Tingkat Jawa Barat Tahun 2019, dengan hadiah uang senilai 10 juta rupiah dan umroh. Alhamdulillah, ya Robb! Nikmat yang mana lagi yang kau dustakan.
Sekarang penulis akan berjuang untuk lomba Pengawas TK Berpretasi Tingkat Nasional Tahun 2019. Semoga dapat mengemban amanah, mewakili Jawa Barat ke tingkat pusat. Dorongan doa dari keluarga, Disdik KBB, rekan sejawat, para kepala sekolah, dan guru-guru, menjadi semangat untuk terus melaju menjadi bintang. Semoga Allah meridoi perjalanan ini. Amin.
(Editor Newsroom: Adhyatnika GU from Dian Diana).
Penulis:
Oleh: Yuyun Yuningsih, S.Pd., M.Pd.
(Pengawas TK Parongpong Kab. Bandung Barat)