Oleh: Ega Permana, S.Pd.
(Guru SMKN 1 Cipatat)
Program Bisma bukan sekadar proyek sekolah, tetapi langkah awal mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berjiwa wirausaha. Melalui produk seperti Mug Custom dan souvenir kreatif lainnya, siswa jurusan Konsentrasi Keahlan Desain Komunikasi Visual SMKN 1 CIPATAT belajar menghadapi tantangan nyata, mulai dari produksi hingga pemasaran, sekaligus membangun kepercayaan diri untuk bersaing di dunia kerja.
Generasi muda membutuhkan keterampilan yang relevan dengan era modern, salah satunya adalah kewirausahaan. Untuk itu, Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) SMKN 1 Cipatat meluncurkan Program Bisma (Bisnis Mini Anak), sebuah program pendidikan berbasis proyek yang memungkinkan siswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) belajar langsung mengelola bisnis kecil.
Meski masih dalam tahap awal, program ini telah menunjukkan potensi besar dalam melatih siswa untuk menciptakan, mengelola, dan memasarkan produk kreatif. Pada tahap ini, siswa telah menghasilkan berbagai produk, seperti Mug Custom, Pin, gantungan kunci, tas spunbond sablon, tiker, serta kipas souvenir yang berhasil menarik perhatian pada Festival Panen Hasil Belajar CGP Angkatan 11 Kabupaten Bandung Barat di Lembang.
Program Bisma dirancang sebagai pengalaman belajar berbasis proyek yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk:
- Mengembangkan prototipe produk berdasarkan riset pasar.
- Memulai produksi skala kecil.
- Melakukan uji coba pemasaran di lingkungan nyata.
Tahapan program BISMA mencakup:
- Identifikasi Ide Bisnis: Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menentukan jenis produk yang relevan dan menarik.
- Pengembangan Prototipe: Siswa merancang dan memproduksi mock-up produk mereka, seperti desain Mug Custom atau tas spunbond dengan sablon kreatif.
- Produksi Skala Kecil: Setelah prototipe disetujui, siswa memulai produksi dalam jumlah terbatas untuk memasarkan produk mereka.
- Uji Coba Pemasaran: Produk yang telah selesai dibawa dan dipamerkan pada Festival Panen Hasil Belajar CGP Angkatan 11. Dalam festival ini, produk mereka, seperti souvenir kreatif, menjadi daya tarik pengunjung. Beberapa pengunjung bahkan memberikan umpan balik positif yang mendorong program ini terus mengembangkan produk mereka.
Sebagaimana program baru, Program Bisma menghadapi beberapa tantangan, seperti:
- Manajemen Waktu: Siswa harus membagi waktu antara kegiatan sekolah dan program ini. Solusi yang diberikan adalah jadwal fleksibel yang memungkinkan siswa tetap fokus pada akademik dan proyek mereka.
- Distribusi Produk: Hambatan logistik dalam mengirimkan produk ke pelanggan awal menjadi pelajaran penting. Dukungan dari komunitas sekolah dan mitra industri membantu mengatasi kendala ini.
Masa Depan Program Bisma
Program Bisma masih dalam proses pengembangan dan menjadi bagian dari Unit Produkis Jurusan DKV sebagai asset finansial, namun potensinya untuk memberikan dampak signifikan bagi pendidikan dan kewirausahaan sudah terlihat jelas. Ke depan, program ini diharapkan dapat mencakup:
- Produksi dalam skala yang lebih besar.
- Kolaborasi lebih luas dengan mitra industri untuk memperkuat pemasaran.
- Ekspansi produk ke platform digital seperti Shopee dan Instagram untuk menjangkau pasar yang lebih besar.
Dengan dukungan sekolah dan komunitas, Program Bisma akan menjadi model pendidikan kewirausahaan berbasis proyek yang dapat diterapkan di sekolah lain.
SMKN 1 Cipatat melalui Program Bisma tidak hanya mencetak pelajar yang kreatif tetapi juga membangun generasi muda yang siap bersaing di dunia nyata. Dengan produk seperti Mug Custom, gantungan kunci, dan souvenir lainnya, siswa belajar bahwa kreativitas dan kerja keras dapat membuka peluang tak terbatas. ***