Saguling-SMPN 3 Saguling menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan pendidikan Kepramukaan. Kegiatan yang diikuti oleh 100 peserta tersebut mengambil tema “Membentuk Generasi Pemimpin yang Berkarakter”, dilaksanakan dua hari dari Kamis-Jumat (1-2/2/23) di Kube Eduwisata Kota Baru Parahyangan Bandung Barat.
Kepala SMPN 3 Saguling, Shinta Ayu Kencana, menyampaikan kegiatan di atas merupakan program rutin sekolah. Menurutnya, penyelenggaraan LDKS bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memimpin, dan agar mereka memahami tugas serta tanggung jawab sebagai pengurus dari suatu organisasi.
“LDKS bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau skill siswa dalam memimpin, membangun karakter pribadi, atau personality supaya semakin kuat serta agar para siswa mengerti dan memahami tugas serta tanggung jawab sebagai pengurus dari suatu organisasi,” ujarnya.
“Manfaat kegiatan tersebut adalah untuk membentuk karakter siswa yang lebih mandiri, percaya diri, punya mental yang tangguh, siap menjadi pemimpin, berani tampil di depan umum, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan masih banyak manfaat baik lainnya,” imbuh Shinta.
Lebih jauh disampaikannya, LDKS yang diikuti oleh kurang lebih dari 100 peserta tersebut, 82 di antaranya adalah kelas VII, dan 20 orang pengurus OSIS sebagai pendamping. Semuanya dibimbing oleh bidang kesiswaan.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan, Barkah Fatahilah menjelaskan bahwa LDKS awalnya direncanakan pada bulan Oktober – November, namun karena banyaknya guru yang melaksanakan TPG dan karena faktor cuaca yang sering hujan maka diundur menjadi bulan Februari 2024. Kegiatan ini juga sebagai bagian dari pembelajaran di luar ruangan sekaligus sebagai ajang pengenalan lingkungan alam kepada para siswa yang terlibat.
“Pada pelaksanaan LDKS SMPN 3 Saguling, para peserta tidak hanya belajar tentang organisasi maupun kepemimpinan melalui materi yang diterima dari beberapa guru namun juga tentang manajemen kelompok. Melalui kegiatan di alam, siswa diajarkan untuk membuat stategi yang dikerjakan secara bersama-sama hingga tujuannya tercapai. Siswa diajarkan menghasilkan keputusan secara berkelompok,” paparnya.
Di sisi lain, Kepala Sekolah menandaskan bahwa positif apabila kegiatan ini terus dilatih/diberikan kepada para siswa untuk melatih mereka menjadi pemimpin yang unggul.
“Adalah suatu hal yang positif apabila kegiatan ini terus dilatih, dan diberikan kepada para siswa. Hal ini mengingat sedini mungkin peserta didik harus mengenal dasar-dasar kepemimpinan serta bertanggung jawab minimal terhadap diri sendiri,” tandasnya..