Cililin-disdikkbb.org- SMPN Satu Atap Lembang Cililin kembali menggelar readathon sebagai upaya giatkan kembali gerakan literasi sekolah (GLS). Kegiatan yang melibatkan seluruh siswa dan guru tersebut, dilaksanakan untuk menjaga status sekolah Inovatif bidang literasi yang telah diraih pada tahun lalu, Rabu (1/11/23).
Kepala SMPN Satu Atap Lembang Cililin, Adhyatnika Geusan Ulun menyampaikan GLS merupakan salah satu dukungan atas kebijakan pemerintah dalam penumbuhkembangan pendidikan karakter di bidang literasi. Menurutnya, salah satu upaya meningkatkan kemampuan literasi bagi para peserta didik adalah dengan menggalakan kembali GLS.
Kepala Sekolah dan para peserta didik sedang melakukan aktivitas readathon. dok
“Gerakan literasi sekolah diselenggarakan sebagai salah satu dukungan atas digulirkannya kebijakan pemerintah, dalam hal ini seperti yang dituangkan dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Oleh karena itu, diharapkan kehadiran GLS sangat diperlukan, selain meningkatkan kesadaran warga sekolah akan pentingnya literasi, juga akan mendorong mereka untuk menguatkan pendidikan karakter,” ujarnya.
Lebih jauh disampaikan Kepala Sekolah, Pemerintah Kab. Bandung Barat melalui Dinas Pendidikan telah mendorong setiap satuan pendidikan untuk menggiatkan GLS. Salah satu yang telah dilaksanakan Disdik KBB adalah dengan hadirnya Gerakan Literasi Mekar-yang merupakan fasilitator setiap GLS dalam melaksanakan gerakan literasi di sekolah.
“Pemerintah Kab. Bandung Barat melalui Dinas Pendidikan terus mendorong terselenggaranya gerakan literasi di sekolah. Salah satunya adalah dengan membentuk Gerakan Literasi Mekar KBB yang bertindak sebagai fasilitator setiap GLS yang ada di sekolah-sekolah di lingkungan Disdik,” imbuhnya.
Sementara itu, Nurhayati, Wakasek Kesiswaan mengungkapkan GLS yang diprogramkan sekolah tersebut dilaksanakan pada setiap Selasa. Kendati demikian, pihaknya terus mencanangkan peningkatan kemampuan literasi di setiap sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan membaca selama 10 menit-an.
Wakasek Kesiswaan dan para pembimbing GLS turut membersamai peserta readthon. dok
“Program GLS yang digiatkan kembali sekolah dilaksanakan setiap hari Selasa pagi, sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sebenarnya, penumbuhkembangan budaya literasi terus didorong di setiap sebelum pembelajaran dimulai, seperti para siswa didorong untuk tadarus al Quran selama 10 menitan, termasuk didorong untuk membaca buku pilihan,” ungkapnya.
Dijelaskan oleh Nurhayati, kegiatan readathon pada hari itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan GLS yang dilaksanakan sekolah. Selain itu, kegiatan reviews bacaan, kemudian unjuk karya literasi, termasuk memublikasikan karya siswa dan guru juga tengah dicananangkannya.
Di sisi lain, Kepala Sekolah menandaskan program GLS di sekolahnya sejalan dengan visi sekolah yang di antaranya ingin mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia, kritis dan kreatif. Diharapkan dengan adanya GLS visi tersebut akan terlaksana sesuai dengan harapan semua pihak. ***