Oleh : Elis Lisnawati ( Guru SMPN 1 Cililin )
Tubuh bisa berdiri tegak karena anggota tubuh yang ada didalamnya berfungsi dengan baik. Panca indra dikatakan sempurna ketika organ-organ yang ada di tiap bagian tubuh dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Semuanya berjalan sesuai dengan fungsinya, semuanya bekerjasama dengan baik hingga lahir tubuh yang sehat yang bisa menopang semua kegiatan yang dilakukan manusia. Namun ketika ada satu organ yang tidak berfungsi maka akan berakibat terhadap yang lain. Yang pada akhirnya berdampak besar terhadap keseluruhan.
Demikian juga fungsi dan peran dari tiap elemen bangsa yang ada. Semuanya memiliki peran penting, hingga kehidupan bisa berjalan dengan baik. Tak ada yang memiliki peran dominan semuanya berada pada tahap yang sama, ketika kontribusi yang diberikan sesuai dengan perannya.
Dalam peringatan Hari Santri Nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi 3 tahun yang lalu melalui Kepres Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, kita seolah diingatkan tentang peran para santri dan ulama bagi bangsa. Bagaimana peran penting yang dimainkan oleh para santri dan ulama dalam memperjuangkan, merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Begitu besarnya peran ulama, kaum kyai dan para santri dalam berjuang melawan penjajah. Dengan segenap kemampuan mereka bersama-sama menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk keutuhan NKRI. Tak ada kata lelah, taka ada rasa cape yang ada hanyalah usaha dan doa yang terus menerus mereka lakukan demi terciptanya Negara Indonesia yang damai.
Begitu besarnya peran yang dilakukan oleh tiap elemen bangsa, hingga tak akan tercipta keadaan yang diidamkan bersama tanpa adanya kerjasama dari semua unsur. Semuanya memiliki kontribusi penting bagi bangsa, tak terkecuali. Bukan seberapa penting kedudukan seseorang namun seberapa besar kontribusi yang diberikan bagi bangsa. Mengetahui peran dan kedudukannya hingga tahu apa yang harus dilakukan merupakan tugas pokok setiap orang. Dan yang tak kalah penting adalah bahu membahu hingga apa yang menjadi tujuan bisa tercapai.
Negara besar bukan hasil kerja keras seorang pemimpin namun lebih dikarenakan kepiawaian pemimpin yang mampu memberdayakan semua yang ada menjadi satu kesatuan yang tidak keluar dari jalurnya. Tanggung jawab melekat pada setiap individu hingga mereka tahu tupoksinya masing-masing. Hingga terlihat kerja kolaboratif dari semua mata rantai yang tak terputus. Tugas berat akan terasa ringan jika kita bersama-sama melakukannya layaknya peribahasa berat sama dipikul ringan sama dijinjing.