Teknik Coaching yang Efektif dalam Pendampingan Individu

Oleh: Handriyani Timor, S. Pd, M. Pd
(Kepala SDN 5 Padalarang)

 

Pengajar Praktik (PP) merupakan teman belajar Calon Guru Penggerak (CGP). 10% Kegiatan belajar yang dilakukan CGP selama melaksanakan Program Guru Penggerak (PGP) bersama pengajar praktik melalui Pendampingan Individu (PI) dan Lokakarya. Sebagai PP salah satu tugas rutin yang dilakukan tiap bulan adalah melakukan Pendampingan Individu (PI) ke sekolah CGP. PI bertujuan untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran daring dengan tema yang berbeda di setiap bulan.

Kegiatan pendampingan individu melalui Teknik coaching melibatkan bimbingan dan dukungan untuk membantu CGP mencapai tujuan, mengembangkan potensi, dan meningkatkan kinerja CGP dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah teknik coaching yang efektif dalam pendampingan individu:

  1. Mendengarkan aktif dan empati, dengan memberikan perhatian penuh pada apa yang diungkapkan CGP, menciptakan ruang untuk mereka berekspresi tanpa penilaian, dan memahami perspektif mereka secara mendalam.
  2. Bertanya kuat, menggunakan pertanyaan yang mendalam dan memberdayakan. Pertanyaan mendalam membantu CGP merenung, menggali lebih dalam dan mengidentifikasi Solusi mereka sendiri. Pertanyaan terbuka dan mendalam mendorong refleksi dan pemikiran kritis.
  3. Memberikan umpan balik konstruktif, umpan balik harus bersifat jelas, spesifik dan bermakna dapat meningkatkan dan menemukan Solusi untuk mengatasi tantangan.
  4. Membantu dalam membangun kesadaran, coaching membantu individu memahami diri sendiri, kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, tujuan hidup. Dengan memahami diri sendiri secara lebih baik, CGP dapat membuat keputusan yang lebih baik dan mengarahkan hidup sesuai nilai-nilai yang diyakini.
  5. Mendorong tanggung jawab pribadi, sebagai coach, penting untuk mendorong CGP mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka sendiri dengan memperkuat kepercayaan diri, memotivasi untuk bertindak, dan mengatasi rintangan yang mungkin muncul di sepanjang jalan.
  6. Membangun rencana aksi yang terukur, coaching efektif melibatkan Pembangunan rencana aksi yang terukur dan dapat diimplementasikan. Rencana aksi harus realistis, spesifik dan terkait dengan tujuan CGP
  7. Menyediakan dukungan berkelanjutan, pendampingan individu tidak berhenti setelah sesi coaching selesai, perlu adanya dukungan berkelanjutan pada sesi PI berikutnya dengan menanyakan tantangan dan pencapaian yang telah dilakukan selama satu bulan ke belakang

 Salah satu kegiatan PI yang paling berkesan bagi penulis, yaitu ketika melaksanakan PI-2. Tema pendampingan perubahan paradigma pemimpin pembelajaran. Bagian inti pendampingan terdapat 4 fokus pendampingan yang perlu di coaching oleh pengajar praktik, yang berbeda adalah saat memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah. Saat diskusi CGP mengkomunikasikan visi Guru Penggerak yang ia harapkan, juga Prakarsa perubahan yang akan dilakukan CGP untuk mewujudkan visi tersebut dipaparkan kepada Kepala Sekolah (KS) dan minimal 5 rekan guru.

Kepala Sekolah dan guru menyambut baik, mendukung visi dan prakarsa perubahan yang telah dipaparkan dalam diskusi. CGP mendapatkan masukan terkait visi Guru Penggerak dan Prakarsa perubahan. yang akan dilakukan. CGP harus luwes dalam berkomunikasi saat diskusi, keterampilan kolaborasipun mucul. Beberapa CGP mengatakan bahwa ini adalah kali pertama mereka berbicara secara formal di depan KS dan guru.

Sebagai seorang pengajar praktik, tentunya selain menguasai teknik coaching, harus mampu memfasilitasi CGP dalam melakukan pendampingan individu dan lokakarya dengan tema berbeda dan menantang di setiap bulan. Selaian di tuntut untuk belajar dengan cepat memahami moderasi lokakarya dan juga pendampingan individu, Pengajar praktik dituntut memiliki empati yang tinggi terhadap CGP dengan latar belakang yang berbeda. Kompetensi sosial diperlukan dalam melaksanakan coaching. Kompetensi sosial yang kuat membantu pengajar praktik membentuk CGP dalam optimalisasi nilai dan peran Guru Penggerak. **

 

Profil Penulis
Handriyani Timor, S. Pd, M. Pd Lahir di Bandung, 6 Juli 1986. Kepala SDN 5 Padalarang, Guru Penggerak Angkatan 4 juga sebagai Pengajar Praktik Angkatan 9 Kabupaten Bandung Barat.