IDA HAMIDAH
(SMPN 1 Padalarang)
Seperti halnya pada pembelajaran tatap muka, biasanya nilai pengetahuan peserta didik rata-rata lebih kecil dibandingkan dengan nilai keterampilan. Hal ini pun terjadi pada pembelajaran daring, bahkan perbedaannya lebih signifikan.
Pada pembelajaran daring tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sangat memungkinkan jika tingkatnya rendah bahkan sangat rendah. Hal ini terjadi karena berbagai penyebab. Salah satu penyebabnya adalah karena dalam pembelajaran daring tidak ada komunikasi secara langsung antara peserta didik dengan pendidik sehingga pendidik kurang mengetahui sampai sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang dipelajari. Faktor penyebab lainnya adalah belum adanya metode pembelajaran daring yang paling efektif yang bisa menjamin tercapainya pemahaman siswa secara komprehensif, dengan beragamnya kemampuan peserta didik, latar belakang, cara belajar, dan lain-lain.
Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Pertemuan virtual
Pertemuan ini melibatkan peserta didik dan pendidik, baik melalui zoom, google meet, webex, dan media lainnya. Dengan mengadakan pertemuan virtual ini pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai materi pembelajaran pada pertemuan tersebut. Pada pertemuan virtual ini bisa terjadi komunikasi dua arah bahkan multiarah. Dengan pertemuan virtual ini minimal siswa dapat menyimak penjelasan guru. Akan lebih baik lagi jika terjadi komunikasi dua arah atau multiarah. Hal ini bergantung juga pada keaktifan siswa di kelas tersebut. Meskipun kendala kuota, memori telepon seluler, sinyal, dan lain-lain masih menjadi kendala bagi siswa tertentu, paling tidak 50 % siswa atau lebih bisa hadir pada pertemuan virtual tersebut dan dapat menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain yang tidak dapat hadir pada pertemuan virtual tersebut.
2. Video Pembelajaran.
Kegiatan ini berisi penjelasan pendidik mengenai materi yang dibahas pada suatu pertemuan. Siswa hanya memperhatikan dan menyimak penjelasan dalam video pembelajaran tersebut. Video pembelajaran ini bisa dibuat oleh guru yang bersangkutan atau kita cari dari you tube mengenai video pembelajaran yang berisi materi yang kita ajarkan. Namun, video pembelajaran ini biasanya kurang direspon oleh siswa, karena aktivitas peserta didik tidak terpantau oleh pendidik.
3. Voice Note (Pesan Suara.
Ini salah satu cara guru untuk memberikan penjelasan kepada siswa. Namun, dalam voice note siswa tidak bisa melihat guru yang menjelaskan, hanya dapat mendengarkan suaranya saja. Respon siswa juga untuk menyimakan voice note ini lebih rendah karena siswa tidak bisa melihat orang/guru yang memberikan penjelasan tersebut. Apalagi jika peserta didik memiliki gaya belajar visual akan kesulitan dalam menerima voice note ini.
4. Infografis
Infografis juga merupakan salah satu media untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang materi yang sedang dibahas. Dalam infografis, tidak hanya tulisan yang memberikan informasi, tetapi bisa dilengkapi dengan aspek lain, baik berupa audio maupun video, serta animasi bergantung pada jenis infografis yang digunakan. Power point dan Canva contohnya merupakan infografis yang cukup representatif digunakan dalam pembelajaran.
Infografis yang lengkap akan lebih menarik bagi peserta didik dan diharapkan akan memberikan pemahaman yang lebih baik bagi peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disajikan.
5. Pembahasan Latihan/Tugas
Satu hal yang penting dan tak bisa diabaikan dalam pembelajaran adalah pembahasan mengenai latihan atau tugas yang diberikan kepada peserta didik. Hal ini dilakukan agar peserta didik mengetahui jawaban sebenarnya dari latihan atau tugas yang guru berikan. Hal ini berguna untuk meluruskan pemahaman dan memberikan kesempatan kepada peserta didik tentang hal-hal yang belum mereka pahami.
Kalau kita lihat jawaban siswa, kita akan menemukan siswa yang menjawabnya asal-asalan, kadang-kadang antara pertanyaan dan jawaban tidak berhubungan. Nah, untuk siswa seperti ini perlu sekali mendapatkan penjelasan. Jangan sampai siswa menyimpan konsep yang salah dalam pikirannya. Untuk siswa yang sudah benar pun jawabannya, penjelasan ini akan menguatkan konsep dan keyakinannya tentang jawaban yang dia berikan. Selain pendidik yang membahas mengenai latihan atau tugas tersebut, pendidik pun dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan jawabannya. Bila pembahasan ini dilakukan dalam zoom atau google meet misalnya, kita dapat menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil belajarnya. Jika tidak ada pertemuan virtual, siswa dapat mempresentasikannya dalam bentuk video atau voice note.
Pembentukan kelompok diskusi dalam pembelajaran daring juga bukan merupakan sesuatu yang tabu untuk dilakukan, namun diskusinya dilakukan secara virtual, yakni dengan membentuk grup kecil dalam whatsapp tempat siswa mendiskusikan latihan atau tugas yang diberikan. Dengan pembentukan kelompok ini, diharapkan peserta didik yang sudah memahami materi dapat berbagi dengan peserta didik yang belum memahami materi pembelajaran. Peserta didik yang rajin dapat mengajak peserta didik yang kurang memiliki motivasi dalam belajar. Siswa yang memiliki keterbatasan dalam kuota atau memori hp dapat terbantu juga dan tidak merasa sendiri dan tidak bisa apa-apa dalam mengerjakan latihan dalam pembelajaran.
Sekali-kali guru juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pemahaman tentang materi pembelajaran dengan mengakses sendiri informasi di dunia maya. Bila siswa benar-benar melaksanakan tugas sesuai dengan rambu-rambunya, pemahaman siswa akan lebih luas dan dalam dibandingkan dengan hanya mengandalkan satu-satunya sumber informasi, yaitu guru karena guru pun memiliki keterbatasan.
Mungkin banyak hal yang belum diungkapkan dalam tulisan ini tentang cara meningkatkan pemahaman peserta didik. Setiap pendidik punya cara masing-masing dalam memberikan pemahaman kepada peserta didiknya, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran juga. Lain padang lain belalang,lain lubuk lain ikannya, demikian kata peribahasa.
Bagaimanapun respon peserta didik mengenai cara-cara yang kita tempuh dalam memberikan pemahaman kepada mereka mengenai materi pembelajaran, sejatinya tetap memberikan motivasi kepada kita untuk memberikan yang terbaik yang kita bisa supaya siswa memiliki pemahaman terhadap materi pembelajaran dan pada tahap selanjutnya pesert didik memiliki keterampilan dan sikap yang sesuai dengan yang seharusnya. Pendidik juga tentunya selalu melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari apa yang sudah dilakukan. Keberhasilan pembelajaran dan pendidikan pada umunya tidak hanya berada pada pendidik, tetapi juga peserta didik dan sistem yang ada dalam pendidikan itu sendiri.
Wallahu alam bishawab.
Profil Penulis:
Penulis merupakan salah satu tenaga pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ketua Tim Literasi SMPN 1 Padalarang.