Berita : Budhi Slamet
NGAMPRAH-(NEWSROOM). Menurut Permendikbud nomor 119 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan jarak jauh jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang dimaksud sekolah terbuka adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian dari sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode belajar mandiri.
Untuk jenjang SMP, SMP Terbuka dibentuk dengan tujuan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada anak-anak lulusan SD/MI atau sederajat yang tidak dapat mengikuti pendidikan SMP Reguler karena berbagai hambatan yang dihadapinya.
“SMP Terbuka merupakan alternatif layanan pendididikan yang diperuntukkan bagi anak-anak yang tidak bisa mengikuti sekolah regular karena alasan tertentu, namun ingin memiliki ijazah pendidikan formal.” Papar Dadang A. Sapardan Plt. Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat saat dimintai pendapatnya mengenai SMP Terbuka di lingkungan Disdik Kabupaten Bandung Barat, Selasa (7/5/19).
Karena itu Kemendikbud memfasilitasi anak-anak dengan kondisi tersebut melalui SMP Terbuka, di mana siswanya terdaftar di SMP Induk, namun kegiatan belajar mengajarnya berlangsung di tempat kegiatan belajar (TKB), sama dengan Program Paket A, B, atau C. Dalam perjalanannya, pengelolaan SMP Terbuka mengalami pasang surut karena perpindahan pengelolaan mulai dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPK-LK) kepada Dikdasmen Kemendikbud.
Pada tanggal 6-7 Mei 2019, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat mendapat kunjungan Fauzi Nur Hidayat, tamu dari Dikdasmen Kemendikbud yang melaksanakan verifikasi pendataan program SMP Terbuka tahun ajaran 2019 di KBB. Dalam kunjungan dua harinya, Fauzi berkesempatan berkunjung dan berdialog dengan para Kepala Sekola SMP Terbuka atau yang mewakili untuk melakukan dengar pendapat tentang kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan SMP Terbuka. Ada kegiatan pendataan, verifikasi dan pengisian instrumen sebagai bahan masukan untuk pengembangan SMP Terbuka ke depannya.
“Dari 10 SMP Terbuka yang masih beroperasi di Kabupaten Bandung Barat diharapkan tetap dapat mempertahankan kualitas hasil didik yang dibinanya. Muda-mudahan kedatangan saya ini menjadi bentuk perhatian kementerian terhadap keberlangsungan SMP Terbuka di daerah, dapat menjaring data dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya guna tindak lanjut ke depannya,” pungkas Fauzi mengkahiri kunjungannya.