Parongpong KBB-SMP Negeri 3 Parongpong mencetak prestasi gemilang pada Kejuaraan Pencak Silat IPSI Cup 5 Open 2025. Kejuaraan diselenggarakan oleh Pengkab IPSI KBB pada 24-26 Januari 2025 di Padepokan Ciung Wanara GOR Bolenang, Ngamprah, Bandung Barat.
Pada even tersebut, pelajar SMP Negeri 3 Parongpong berhasil membawa pulang medali emas dan medali perak. Medali emas dipersembahkan oleh Fanny Rahayu setelah menyabet juara 1 Tunggal Pra Remaja Putri. Sedangkan, Rizkan Abdul Rozak berhasil menyabet medali perak sebagai juara 2 Tunggal Pra Remaja Putra.
Kepala SMPN 3 Parongpong, Nani Sulyani, kepada Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat (4/1/25), menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang dicapai oleh kedua anak didiknya. Pihaknya berharap prestasi yang diraih oleh Fanny Rahayu dan Rizkan Abdul Rozak dapat menginspirasi pelajar lain untuk berprestasi dan membuat harum almamater.
“Sekolah sangat bangga ata prestasi yang diraih anada Fanny Rahayu dan ananda Rizkan Abdul Rozak. Kami harap prestasi keduanya dapat menginspirasi pelajar lain untuk berprestasi dan membuat harum almamater. Dan, Semoga keberhasilan yang saat ini diraih kedua pelajar tersebut dapat membawa prestasi yang lebih besar di masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, capaian tersebut tak lepas dari kerja keras dan latihan rutin yang dilakukan oleh keduanya. Fanny Rahayu, pelajar kelas VIII ini telah tergabung di dua perguruan pencak silat, yakni Pusaka Wargi dan Pusaka Mekar Putri Domas yang berada di daerah Lembang.
“Sebelumnya, Fanny Rahayu mendapatkan juara 1 dan 2 tingkat kecamatan Lembang pada 2024. Adapun Rizkan Abdul Rozak, pelajar kelas VII, menyampaikan bahwa ini adalah kali pertama kejuaraan yang diikutinya setelah ia bergabung di perguruan Ciung Wanara 2 tahun lalu,” imbuhnya.
Sementara itu, atas prestasi yang diraihnya, Fanny Rahayu dan Rizkan Abdul Rozak mengaku senang dan bangga. Keduanya berharap akan terus mengembangkan diri dan menorehkan banyak prestasi di bidang pencak silat.
Sampai saat ini, Fanny Rahayu dan Rizkan Abdul Rozak sudah menguasai 5 gerakan, di antaranya parered, tepak tiga, tepak dua, TGR, dan Ijen (ganda). Meskipun begitu, keduanya tak pernah menyalahgunakannya sebagai ‘abang jago’. Keduanya memegang kuat prinsip yang sama bahwa pencak silat merupakan seni beladiri untuk jaga diri bukan jadi jagoan.
“Saya senang karena bisa membuat bangga kedua orang tua, sekolah, juga perguruan. Saya akan berlatih agar lebih baik lagi dan punya banyak prestasi,” ungkap Fanny Rahayu. ***