Oleh: Adhyatmika Geusan Ulun
(Kepala SMPN Satu Atap Lembang Cililin)
Dinamika zaman yang terus menuntut insan pendidikan menyikapinya dengan bijak, melahirkan transformasi di sejumlah aspek. Selain, harus berpihak pada peserta didik, juga fokus utama lingkungan belajar harys aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif bagi semua warga sekolah. Termasuk, budaya sekolah yang mendorong refleksi, belajar, berbagi, dan berkolaborasi juga dijadikan pijakan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Transformasi satuan pendidikan bagi kepala sekolah yang baru-baru ini digelar Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat, Senin-Kamis (7-10 Oktober 2024) menyadarkan penulis bahwa peran kepala sekolah, termasuk pengawas sekolah, mengusung filosofi transformasi ini berpusat kepada peserta didik, di mana semua kebijakan dan langkah yang diambil berorientasi pada kepentingan peserta didik.
Begitupun dengan fokus utama transformasi tersebut harus bisa mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan, dan inklusif, serta budaya sekolah yang mendorong refleksi, belajar, berbagi, dan berkolaborasi juga dijadikan pijakan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.menjadi fokus utama dalam transformasi ini.
Seperti yang dipaparkan Kemendikbud Ristek tentang Pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah baru-baru ini, bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Kemendikbud Ristek telah mengambil langkah penting dengan mengangkat Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Transformasi ini bertujuan untuk menciptakan satuan pendidikan yang lebih baik dan berfokus kepada peserta didik. Dengan demikian, para kepala sekolah dari Guru Penggerak memiliki peran yang lebih strategis dan dapat memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan belajar.
Di samping itu, terdapat upaya untuk mencapai peningkatan yang berkelanjutan dalam hasil belajar peserta didik. Khusus bagi kepala sekolah yang berasal dari Guru Penggerak, terdapat beberapa perubahan signifikan dalam peran mereka yang sebelumya peran mereka lebih difokuskan pada pengelolaan administrasi, namun dengan transformasi ini, mereka menjadi penggerak dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Di sisi lain, perubahan diharapkan terjadi dalam hal fokus layanan. Kepala sekolah, yang sebelumnya melakukan pengelolaan satuan pendidikan untuk memenuhi delapan standar nasional pendidikan, namun sekarang mereka menggerakkan warga sekolah dan menjalin kemitraan dengan stakehoolders lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui capaian standar pendidikan yang relevan dan berrmakna.
Begitupun, perubahan diharapkan terjadi pada asesmen awal. Sebelumnya, analisis kesenjangan kondisi satuan pendidikan dengan delapan standar pendidikan menjadi fokus utama, namun sekarang kepala sekolah melakukan refleksi bersama warga sekolah dengan menggunakan rapor pendidikan sekolah.
Kemudian, diharapkan pada sisi strategi program kerja juga mengalami perubahan. Sebelumnya, program kerja terpaku pada delapan standar, namun sekarang program kerja disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan dan lingkungan sekitar yang telah disepakati bersama oleh warga sekolah.
Berikutnya, perubahan juga terjadi dalam hal keluaran yang dihasilkan. Dari sisi ini, sebelum transformasi, laporan administrasi pengelolaan satuan pendidikan menjadi fokus utama, namun sekarang laporan capaian program kerja dan evaluasi dampaknya terhadap peningkatan kualitas pembelajaran secara menyeluruh.
Akhirnya, jika sebelumnya peningkatan nilai ujian terstandar dan pencapaian standar nasional pendidikan menjadi acuan, namun untuk mengukur keberhasilan capaian pendidikan dilihat dari peningkatan literasi, numerasi, karakter peserta didik, dan kualitas pembelajaran dari tahun ke tahun..
Transformasi satuan pendidikan bagi kepala sekolah diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan fokus pada peserta didik, lingkungan belajar yang kondusif, budaya sekolah yang reflektif, dan hasil belajar yang meningkat secara berkelanjutan, diharapkan sistem pendidikan dapat terus berkembang menuju yang lebih baik. ***