Parongpong KBB-SMPN 3 Parongpong berhasil menyelenggarakan In House Training (IHT) selama dua hari, pada Selasa dan Rabu, 30 September hingga 1 Oktober 2025. Kegiatan ini mengusung tema penting: “Implementasi Pembelajaran Mendalam Transformasi Pembelajaran dengan Prinsip Berkesadaran, Bermakna, dan Membahagiakan,” sebagai upaya strategis sekolah dalam meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar, Rabu (1/10/25).
Di kegiatan tersebut, seluruh guru peserta IHT dibagi menjadi 6 kelompok yang dibentuk berdasarkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) lintas mapel. Pembagian ini bertujuan mendorong kolaborasi dan pemikiran interdisipliner. Suasana IHT terasa hidup dan penuh energi, terutama berkat yel-yel unik yang dimiliki setiap kelompok, berhasil menciptakan atmosfer yang aktif dan menyenangkan sejak awal.
Hari kedua IHT, kegiatan difokuskan pada diseminasi hasil diklat guru mengenai Pembelajaran Mendalam yang difasilitasi oleh BBGTK Jawa Barat. Sesi ini menjadi ajang transfer pengetahuan dari rekan sejawat, menghadirkan tiga pemateri internal yang sebelumnya telah mengikuti diklat. Keaktifan peserta sangat terlihat; setiap sesi diisi dengan diskusi hangat, berbagi praktik baik, dan presentasi kelompok yang dinamis.
Sesi pertama dibuka oleh Apriyani Ramahlia dari BBTK yang memaparkan konsep Pola Pikir Bertumbuh (growth mindset). Pemateri tidak hanya menyampaikan teori, tetapi secara langsung mengajak peserta untuk berdiskusi intensif, berbagi pengalaman praktik baik di kelas, dan mengerjakan tugas lembar kerja. Sesi ditutup dengan presentasi aktif dari setiap kelompok yang menunjukkan pemahaman mendalam tentang pentingnya meyakini bahwa kemampuan dapat terus dikembangkan.
“Pola Pikir Bertumbuh mengajarkan kita bahwa kecerdasan dan kemampuan bukanlah sesuatu yang tetap, melainkan dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras. Sebagai guru, kita harus meyakini dan menanamkan pada siswa bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, bukan akhir dari segalanya. Ini kunci menciptakan lingkungan belajar yang berani mengambil risiko dan terus mencoba,” paparnya.
Materi kunci selanjutnya disampaikan oleh Indriyani Wendyana yang membahas konsep asesmen dalam konteks Pembelajaran Mendalam. Narasumber menjelaskan bahwa asesmen harus autentik dan holistik, menekankan pentingnya asesmen formatif daripada asesmen sumatif.
“Guru bukan hanya mengejar nilai pengetahuan peserta didik, tetapi juga nilai keterampilan dan sikap mereka,” tegas Indriyani kepada para peserta yang antusias saat diberi contoh nyata asesmen formatif, asesmen sumatif, dan panduan umpan balik yang ideal untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
Di sisi lain, sesi selanjunya dipandu oleh Tati Purwasih dari SMPN 3 Parongpong yang mengulas konsep inti Pembelajaran Mendalam—mulai dari dimensi profil lulusan, prinsip pembelajaran, pengalaman belajar, hingga tahapan implementasi dari perencanaan, pelaksanaan, sampai asesmen. Bapak/ibu guru diberikan contoh RPP yang dapat dimodifikasi dan langsung diajak praktik membuat RPP yang diintegrasikan dengan Pembelajaran Mendalam.
Sesi di atas menjadi semakin menarik dengan paduan materi Coding yang disampaikan oleh pemateri Samsi. Pihaknya mendemonstrasikan bagaimana guru dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai mitra untuk mempercepat pembuatan administrasi, media pembelajaran, lembar kerja, hingga asesmen interaktif.
Dalam presentasinya, Samsi juga menegaskan pentingnya etika penggunaan AI, yakni harus jujur dan transparan, menjaga privasi, menghindari plagiarisme, dan menjadikan AI sebagai alat bantu bukan jalan pintas.
Seluruh rangkaian materi ditutup dengan pemaparan mengenai inkuiri kolaboratif dalam Pembelajaran Mendalam. Pendekatan berbasis tim ini memungkinkan guru untuk berkerja sama dalam mengidentifikasi tantangan, merancang strategi, dan secara berkelanjutan melakukan refleksi. Siklus ini disingkat ADIM (Assess, Design, Implement, Measure, Reflect, and Change), yang akan menjadi panduan bagi guru dalam menyempurnakan praktik mereka.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Parongpong, Nani Sulyani, mengapresiasi keaktifan dan semangat para guru dalam mengikuti seluruh rangkaian acara. Ditandaskannya, IHT ini menjadi titik tolak bagi seluruh guru SMPN 3 Parongpong untuk secara kolektif mentransformasi kelas menjadi ruang belajar yang benar-benar relevan, memberdayakan, dan membahagiakan bagi seluruh peserta didik.
“Saya melihat semangat yang luar biasa dari bapak/ibu guru. Tema kita ‘Berkesadaran, Bermakna, dan Membahagiakan’ harus menjadi nyawa di setiap proses belajar. Dengan implementasi Pembelajaran Mendalam ini, kita tidak hanya mengejar nilai akademis, tetapi juga mempersiapkan siswa menjadi individu yang utuh, cerdas, dan bahagia. Terima kasih kepada para pemateri yang telah mendiseminasikan ilmu dari BBGTK Jabar dengan sangat baik,” pungkasnya. ***