
Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, MA
(Mendikdasmen RI)
Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025 dengan tema “Guru Hebat Indonesia Kuat” ditandai dengan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, yang menyoroti langkah-langkah nyata Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru.
Pemerintah pada tahun 2025 memberikan beasiswa sebesar tiga juta rupiah per semester bagi 12.500 guru yang belum berpendidikan D.IV/S.1 untuk melanjutkan studi melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Selain itu, berbagai pelatihan peningkatan kompetensi diselenggarakan, seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG), up-grading guru Bimbingan Konseling, Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Koding dan Kecerdasan Artifisial, serta Kepemimpinan Sekolah.
Untuk kesejahteraan, guru non-ASN menerima tunjangan sertifikasi sebesar dua juta rupiah per bulan, sementara guru ASN menerima satu kali gaji pokok. Khusus bagi guru honorer, diberikan insentif sebesar 300.000 rupiah per bulan, dengan seluruh tunjangan dan insentif ditransfer langsung ke rekening guru.
Pemerintah berkomitmen untuk berbuat yang lebih baik di masa mendatang. Pada tahun 2026, kesempatan beasiswa studi akan dibuka lebih luas untuk 150.000 guru, dan tunjangan guru honorer direncanakan dinaikkan menjadi 400.000 rupiah. Guna membantu guru lebih fokus pada tugas utama sebagai pendidik profesional, tugas administratif akan dikurangi, kewajiban mengajar tidak mutlak 24 jam, dan akan ada satu hari belajar guru dalam sepekan.
Mendikdasmen menyadari bahwa tugas guru kian berat di era digital dan global, dihadapkan pada tantangan hedonisme, materialisme, sosial, moral, dan apresiasi yang rendah, bahkan beberapa guru menghadapi tekanan hukum. Untuk mengatasi hal ini, telah ditandatangani nota kesepahaman dengan Kepala Kepolisian RI, yang salah satu isinya adalah penyelesaian damai (restorative justice) bagi guru yang bermasalah dengan murid, orang tua, atau LSM terkait tugas mendidik. Guru adalah agen pembelajaran dan peradaban yang mengemban tugas profetik mencerdaskan, membangun nalar kritis, hati yang jernih, dan akhlak mulia.
Di akhir pidato, Mendikdasmen mengajak para guru untuk meluruskan niat, memperkuat motivasi, dan meneguhkan jati diri. Beliau juga mengimbau masyarakat, orang tua, dan semua pihak agar menghargai jerih payah para guru, sera mengingatkan bahwa tanggung jawab pendidikan yang pertama dan utama adalah orang tua dan keluarga.
Kepada para murid, disampaikan lima nasihat penting dari Presiden Prabowo Subianto, salah satunya adalah untuk Hormati Guru!, karena ridha dan doa guru menentukan masa depan mereka. Pidato ditutup dengan ucapan terima kasih atas dharma bhakti guru yang tak ternilai, serta harapan agar mereka terus mengabdi untuk negeri, karena di tangan guru terletak kualitas sumber daya manusia dan masa depan bangsa.
Doa Hari Guru Nasional 2025 yang dibacakan pada peringatan tersebut merupakan permohonan yang mendalam kepada Tuhan Yang Maha Mengasihi. Doa ini memohon agar guru-guru dilimpahi karunia, kebaikan, kesehatan, dan keselamatan, agar jerih payah mereka dijadikan amal jariyah, derajat mereka diangkat, umur mereka diberkahi, kebutuhan mereka dipenuhi, dan guru yang telah mendahului dirahmati serta dimasukkan ke dalam surga bersama para nabi dan orang-orang saleh.
Selain itu, permohonan juga ditujukan untuk para pemimpin dan pemangku kepentingan agar dijadikan pemimpin yang bijak, berjalan di atas petunjuk Tuhan, dianugerahi hikmah dan ketajaman hati, serta diberkahi segala upaya mereka demi kemaslahatan rakyat dan negeri. Secara khusus, didoakan agar pendidikan nasional dapat menjadi soko guru kemajuan bangsa dan negara, serta diberikan kemudahan dan keberkahan dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. ***
Jika Anda membutuhkan file Pidato Mendikdasmen dan Doa Hari Guru Nasional 2025, Anda dapat mengunduhnya melalui tautan yang disediakan di berita ini. Pidato Mendikdasmen_ Hari Guru Nasional 2025 ; Doa Hari Guru Nasional 2025