
Oleh: Hj. Eni Haerini, M.Pd
(Kepala SMPN 4 Cipeundeuy)
Setiap tanggal 25 November sering kali dijadikan ajang siswa dalam mengekspresikan diri bahagia memiliki guru yang mereka idolakan. Ada yang memberi buket bunga, parsel, kado, dan lain sebagainya. Yang terkadang dalam proses pemberiannya itu berupa prank terlebih dahulu.
Pada hari guru tahun ini di sekolah kami pun murid melakukan prank dengan melibatkan aparat setempat yang membawa 5 murid dengan alasan mereka melakukan kenakalan merokok di dekat lingkungan sekolah. Hal itu cukup membuat kepala sekolah tersenyum karena hal itu merupak hal biasa baginya karena sejak menjabat menjadi kepala sekolah, Hj. Eni Haerini, M.Pd. sering mendapat kejutan.
Namun, ada hal yang berbeda di tahun ini. Selesai prank tersebut beliau dipanggil oleh seorang guru untuk ke lapangan yang ternyata untuk pemberian selendang kehormatan oleh ketua OSIS dengan tulisan, “Hj. Eni Haerini, M.Pd. Kepala Sekolah Terbaik”. Seketika rasa haru pun menyeruak disertai riuhnya suara tepuk tangan semua warga sekolah. Selain itu juga diberi sebuah bolu berhiaskan tulisan “Happy Teacher Day”.

Yang tak kalah membuat kepala sekolah haru adalah semua guru dan staf TU mendapatkan sertifikat. Ternyata pembelajaran yang sering kali digembar-gemborkan oleh kepala SMPN 4 Cipeundeuy bahwa sejak kecil harus ditanamkan bagaimana mengapresiasi karya sejelek apa pun agar kelak tidak menjadi orang yang iri disertai dengki dengan keberhasilan orang lain itu sudah terpatri di hati mereka.
Memang SMPN 4 Cipeundeuy selalu memberikan penghargaan apa pun kepada siswa dan guru baik itu berupa hadiah ataupun sertifikat. Kehadiran murid yang 100% saja di rapornya selalu mendapatkan sertifikat. Ternyata hal itu sudah mampu menginspirasi mereka untuk melakukan hal yang sama kepada kepala sekolah, guru, dan staf TU.
Akhirnya, dapatlah disimpulkan bahwa role model merupakan nasihat terhebat yang mampu menggugah murid untuk melakukannya. ***