
Oleh: Hj. Eni Haerini, M.Pd
(Kepala SMPN 4 Cipeundeuy)
Implementasi pembelajaran mendalam merupakan hal yang wajib dipastikan berjalan lancar di sekolah mana pun karena salah satu peran baru kepala sekolah dalam pembelajaran mendalam adalah pemastian itu. Terkait hal tersebut, Kepala SMP Daarul Ilmi meminta Kepala SMPN 4 Cipeundeuy untuk menyampaikan hasil pelatihan yang diperoleh sebelumnya untuk disampaikan di sekolahnya. Sebagai kepala sekolah yang sadar betul bahwa salah satu perannya dalam pembelajaran mendalam adalah pengembang budaya, maka penulis pun menerimanya dengan senang hati sebagai bentuk pengembang budaya berbagi ilmu dan menjadi role model bagi guru dan siswa di SMPN 4 Cipeundeuy.
Adapun materi yang disampaikan berupa: Pola Pikir Bertumbuh dan Tetap; Pembuatan RPM (rencana pembelajaran mendalam); serta Penerapan Inkuiri Kolaboratif. Antusias peserta yang jumlahnya 13 orang guru SMP dan SMA itu membuat durasi waktu yang sudah diprediksikan akan 3 jam menjadi 4 jam. Semua peserta mampu mengungkapkan apa yang menjadi keluhannya selama ini serta mendapat solusi langsung saat itu juga dengan diterapkannya teknik Couching oleh fasilitator yang merasa memiliki fashion ‘Pendidik’ itu.
Walaupun hanya 4 jam namun kini para guru sudah mampu memahami dan berjanji untuk berusaha untuk mengubah pola pikir tetapnya menjadi pola pikir bertumbuh. Mereka pun kini mampu membuat RPM tanpa keraguan lagi. Juga mereka akan mencoba mengaplikasikan tahapan inkuiri kolaboratif ke dalam program sekolahnya. Artinya workshop yang hanya sebentar itu mampu mengubah pemikiran para guru bahwa pembelajaran mendalam tidak serumit yang dibayangkan. Bahkan setelah mengamati video pelaksaan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka pun, ternyata semua hal yang harus dilakukan pada instrumen PM itu sudah dilaksanakan juga.
Hal tersebut menunjukkan bahwa apa pun kurikulumnya, jika pola pikirnya sudah bertumbuh (growth mindset) maka tak akan ada yang dirasakan sulit karena orang yang pola pikirnya sudah bertumbuh akan memandang bahwa kesulitan adalah tantangan yang harus dihadapi untuk dicari jalan penyelesaiannya. Dari workhop ini, pemateri belajar bahwa berbagi itu ternya membuat bahagia dan bertambah ilmu.