Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • Artikel Populer
  • Stop Kekerasan di Sekolah: Mengubah Budaya Bullying Menjadi Empati Bersama Sekolah Ramah Anak
  • Artikel Populer

Stop Kekerasan di Sekolah: Mengubah Budaya Bullying Menjadi Empati Bersama Sekolah Ramah Anak

bidangsmp 23 December 2025

Dr. H. Rustiyana, ST., MT., M.Pd., M.A.P
(Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat)

 

Lingkungan sekolah seharusnya menjadi rumah kedua, tempat tumbuhnya potensi dan cita-cita, bukan arena ketakutan. Sayangnya, fenomena bullying atau perundungan masih menjadi hantu yang menghantui koridor-koridor pendidikan kita. Bentuknya beragam, mulai dari ejekan verbal, pengucilan sosial, hingga kekerasan fisik, yang semuanya meninggalkan luka mendalam pada korban, menghambat proses belajar, dan merusak iklim akademik secara keseluruhan. Menghadapi masalah yang kompleks dan berakar dalam budaya seperti ini, diperlukan solusi yang terstruktur dan menyeluruh. Jawabannya terletak pada implementasi serius Sekolah Ramah Anak (SRA), sebuah konsep yang berupaya merekonstruksi fondasi sekolah dari tempat yang berpotensi melahirkan kekerasan menjadi sarana penanaman empati dan penghormatan hak anak.

Filosofi SRA: Pencegahan Kultural

SRA tidak hanya fokus pada penanganan kasus setelah terjadi; filosofi utamanya adalah pencegahan kultural. Program ini mewajibkan sekolah untuk memiliki sistem perlindungan yang jelas, dimulai dari pembuatan tata tertib yang tegas melarang segala bentuk kekerasan dan perundungan, hingga pembentukan tim khusus yang sigap menerima laporan dan melakukan intervensi. Namun, inti dari SRA adalah mengubah budaya. Sekolah didorong untuk mengadakan program penanaman karakter secara masif, seperti pelatihan empati, keterampilan resolusi konflik tanpa kekerasan, dan edukasi hak-hak anak. Ketika siswa diajarkan untuk memahami perasaan orang lain dan menghargai perbedaan sebagai kekayaan, bukan kelemahan, benih-benih bullying akan sulit tumbuh.

Tiga Pilar Kunci SRA: Kolaborasi Menyeluruh

Implementasi SRA yang efektif menuntut keterlibatan tiga pilar utama: siswa, guru, dan orang tua. Siswa diberdayakan sebagai Agen Perubahan atau Duta Anti-Bullying yang bertugas menyebarkan nilai-nilai persahabatan dan saling menghargai. Guru berperan sebagai teladan dan mentor, yang tidak hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga menjadi sahabat yang mampu mendeteksi dini tanda-tanda perundungan dan memberikan dukungan psikologis. Sementara itu, orang tua diundang untuk aktif berpartisipasi, memastikan bahwa nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah selaras dengan pendidikan di rumah. Kolaborasi ini menciptakan jaring pengaman sosial yang kuat, menjamin bahwa setiap anak merasa aman, dihargai, dan memiliki tempat untuk bersuara tanpa takut dihakimi.

Komitmen Abadi: Merawat Ekosistem Aman

Langkah selanjutnya adalah konsistensi dan komitmen berkelanjutan. Sekolah Ramah Anak bukan sekadar label atau sertifikasi yang digantung di dinding, melainkan sebuah ekosistem yang harus dijaga dan dirawat setiap hari. Diperlukan audit rutin, pelatihan guru yang berkelanjutan mengenai penanganan kasus yang sensitif, serta dukungan psikososial bagi korban dan pelaku. Ketika setiap warga sekolah, dari kepala sekolah hingga petugas kebersihan, berkomitmen menjadikan SRA sebagai nafas institusi, kita akan benar-benar menciptakan ruang aman yang memungkinkan setiap potensi anak Indonesia mekar tanpa dibayangi rasa ketakutan. ***

Total Views: 11

Continue Reading

Previous: Gerakan Sekolah Sehat (GSS): Panduan Praktis untuk Orang Tua dan Guru

Related Stories

WhatsApp Image 2025-12-01 at 20.32.22
  • Artikel Populer

Gerakan Sekolah Sehat (GSS): Panduan Praktis untuk Orang Tua dan Guru

bidangsmp 22 December 2025
WhatsApp Image 2025-11-26 at 04.01.00
  • Artikel Populer

TMBB VII 2025, ANTARA TANTANGAN, PELUANG DAN HARAPAN

bidangsmp 19 December 2025
PGRI_Dr Rustiyana
  • Artikel Populer

Kisah Heroik Guru di Daerah 3T: Bukti Nyata Semangat PGRI Tak Pernah Padam

bidangsmp 19 December 2025

Tautan

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

हाल के पोस्ट

  • Stop Kekerasan di Sekolah: Mengubah Budaya Bullying Menjadi Empati Bersama Sekolah Ramah Anak
  • Gerakan Sekolah Sehat (GSS): Panduan Praktis untuk Orang Tua dan Guru
  • TMBB VII 2025, ANTARA TANTANGAN, PELUANG DAN HARAPAN
  • Kisah Heroik Guru di Daerah 3T: Bukti Nyata Semangat PGRI Tak Pernah Padam
  • Strategi Jitu: Sekolah Anda Raih Predikat Adiwiyata Mandiri dalam 3 Tahun

हाल की टिप्पणियां

  1. bidangsmp on Teknik Pembelajaran Sosial-Emosional
  2. NeptunBahis Giris on Peran Guru Penggerak dalam Menggerakkan Komunitas Praktisi di Sekolah
  3. Yuli on Sambut Tahun Pelajaran 2023/2024, MKKS SR 01 SMP KBB Gelar Workshop IKM
  4. N. Mimin Rukmini on Guru Penggerak Angkatan 7 KBB Terbitkan Buku “Mereka yang Merrdeka”
  5. N. Mimin Rukmini on SMPN 2 Cikalongwetan Rebut Juara Umum GEFUC-2nd

अभिलेखागार

  • December 2025
  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • November 2022
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • November 2020
  • October 2018
  • March 2018

श्रेणियाँ

  • Artikel Populer
  • Berita
  • Edaran
  • Opini
  • PPPK 2022
  • PPPK 2023
  • Sastra
  • Tak Berkategori

You may have missed

WhatsApp Image 2025-12-01 at 20.29.35
  • Artikel Populer

Stop Kekerasan di Sekolah: Mengubah Budaya Bullying Menjadi Empati Bersama Sekolah Ramah Anak

bidangsmp 23 December 2025
WhatsApp Image 2025-12-01 at 20.32.22
  • Artikel Populer

Gerakan Sekolah Sehat (GSS): Panduan Praktis untuk Orang Tua dan Guru

bidangsmp 22 December 2025
WhatsApp Image 2025-11-26 at 04.01.00
  • Artikel Populer

TMBB VII 2025, ANTARA TANTANGAN, PELUANG DAN HARAPAN

bidangsmp 19 December 2025
PGRI_Dr Rustiyana
  • Artikel Populer

Kisah Heroik Guru di Daerah 3T: Bukti Nyata Semangat PGRI Tak Pernah Padam

bidangsmp 19 December 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.