
Oleh: Dhysa Humaida Zakia
(Mahasiswa Program Studi Digital Public Relation, Telkom University)
Mahasiswa Program Studi Digital Public Relations, Telkom University, melaksanakan kampanye Anti-Bullying di SMKN 4 Bandung sebagai bentuk kepedulian terhadap isu sosial yang masih sering terjadi di lingkungan pelajar, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya menciptakan suasana sekolah yang aman, menghargai perbedaan, dan bebas dari perundungan.
Kampanye ini digagas oleh penulis bersama sahabat mahasiswa: Gadiez Tegar Rispati, Mutia Kirani, Salwa Aulia, Nicky Nadja Ayshiah, Keysha Anindya, Rizky Akbar Gunawan, Muhammad Farrel, dan Davin Faiz yang berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk menghadirkan kegiatan edukatif seperti sosialisasi interaktif, diskusi terbuka, dan ice breaking bertema empati.
Adalah menarik ketika kegiatan di atas diisi dengan beragam permainan seru dan interaktif yang dirancang untuk mempererat hubungan antar siswa sekaligus menyampaikan pesan moral tentang pentingnya kerja sama dan saling menghargai. Salah satu game yang paling diminati adalah permainan reflektif tentang peran empati, di mana siswa diajak memahami perasaan orang lain melalui simulasi sederhana namun bermakna.
Penulis meyakini bahwa melalui kampanye ini diharapkan akan bertumbuh kesadaran bahwa bullying bukan hal sepele. Setiap siswa berhak merasa aman, diterima, dan dihargai di lingkungannya. Selain itu, diharapkan kegiatan tersebut bisa menjadi langkah kecil menuju perubahan besar.
Senada dengan Dr. Sri Wahyuning, S.Psi., M.I.Kom., dosen Telkom University, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi wujud nyata peran mahasiswa dalam membangun karakter dan kepedulian sosial generasi muda.
Sementara itu, pihak SMKN 4 Bandung menyambut positif kegiatan ini dan berharap kolaborasi dengan Telkom University dapat terus terjalin untuk menciptakan budaya sekolah yang ramah, inklusif, dan bebas dari kekerasan.
Akhirnya, melalui kampanye ini, mahasiswa Digital Public Relations Telkom University menunjukkan bahwa komunikasi dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun kesadaran publik dan menggerakkan perubahan sosial menuju lingkungan pendidikan yang lebih sehat. ***