
Cisarua KBB-SMPN 4 Cisarua gelar reviu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh peserta didik tersebut, diselenggarakan di Lapangan Upacara sekolah, Rabu (3/12/25).
Kepala SMPN 4 Cisarua, Rosmana mengapresiasi inisiasi tim 7 KAIH sekolah yang telah menyelenggarakan kegiatan di atas. Menurutnya, pihaknya sangat mendukung program pemerintah guna menyiapkan generasi muda guna Indonesia Emas 2045.
“Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat merupakan salah satu program prioritas Kemendikdasmen ditahun 2025, yang dengan program ini diharapkan terinternalisasi warga sekolah. Sehingga kegiatan yang dilaksanakan oleh tim dan seluruh warga sekolah, terutama peserta didik dapat menguatkan karakter baik kelak di setiap aspek kehidupannya,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, dengan adanya reviu maka ketujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini , seperti anak terbiasa untuk bangun pagi, beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing, berolahraga, makan makanan bergizi, anak yang gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, dapat terimplementasikan dalam keseharian peserta didik.
“Selain itu, ketujuh kebiasaan tersebut diimplementasikan di sekolah kami melalui penguatan pendidikan karakter, seperti, pertemuan pagi ceria dengan senam anak Indonesia hebat, berdoa, menyanyikan Indonesia raya, dan gerakan kepanduan dan ekstrakurikuler lainnya yang berbentuk krida, karya ilmiah, latihan olah bakat atau latihan olah minat, dan keagamaan,” lanjutnya.
Ditandaskannya, pendidikan karakter di sekolah dilakukan melalui berbagai strategi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Namun, semuanya dilaksanakan dengan penuh rasa aman, nyaman dan menyenangkan. Diharapkan semuanya menjadi rutinitas yang konsisten dengan keterlibatan semua pihak, seperti keluarga dan lingkungan masyarakatnya.
“Kegiatan yang dilakukan rutin dan berulang akan menjadi sebuah kebiasaan. Hal ini jika dipelihara terus menerus akan membentuk budaya seseorang. Membentuk anak yang memiliki tujuh kebiasaan hebat bisa dilakukan dengan konsisten dan dukungan keluarga di rumah, sekolah, dan masyarakat,” tandasnya. ***