Ngamprah KBB-Persatuan GuruRepublik Indonesia (PGRI) Kab. Bandung Barat (KBB) sukses menggelar konferensi. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut (10-11/6/25), berhasil memilih pengurus baru untuk masa bakti 2025-2030.
Konferensi yang diselenggarakan di Gedung PGRI KBB di atas, dihadiri ratusan guru di semua jenjang pendidikan, mulai Paud-Penmas, SD, SMP hingga SMA dan SMK yang ada di Kab. Bandung Barat. Turut hadir, para pengurus PGRI cabang dan ranting se-KBB, termasuk Ketua PGRI Jawa Barat, Dewan Pendidikan KBB, Forkoimda dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Bandung Barat.
Puncak konferensi ditandai dengan pemilihan Ketua PGRI Kabupaten Bandung Barat untuk masa bakti 2025–2030. Dalam proses pemilihan yang berlangsung demokratis tersebut, terpilih Dr. H. Rustiyana, ST, MT, M.Pd. M. AP., sebagai ketua baru. Ia melanjutkan estafet kepemimpinan sebelumnya yang dipegang oleh H. Asep, Dendih, S. Pd, MM.
Seperti diketahui, Rustiyana adalah sosok pejabat publik yang dikenal luas di kalangan pendidikan KBB. Kiprahnya di dunia pendidikan tidak diragukan lagi. Selain sebagai anggota PGRI cabang khusus Dinas Pendidikan, saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.
Sebagai seorang birokrat dan akademisi, Rustiyana diharapkan dapat membawa PGRI Kabupaten Bandung Barat ke arah yang lebih baik di masa datang.
Pada rapat pleno lanjutan, konferensi berhasil menyusun kepengurusan untuk menduduki jabatan wakil ketua dan sekretaris PGRI KBB masa bakti 2025-2030 berdasarkan peroleh suara para kandidat, sebagai berkiut: Agus Solihin meraih 629 suara, Asep Suherman (632 suara), Edi Syafrudin (572 suara), Gun Fery Tabi’in (612 suara), dan Tono (79 suara). Mereka menduduki jabatan empat wakil ketua bidang dan satu sekretaris.
Sementara itu, Ketua PGRI KBB periode 2020-2025, Asep Dendih dalam sambutannya, menyampaikan bahwa selama kepemimpinannya, banyak perjuangan telah dilakukan, baik yang sudah terealisasi maupun yang belum.
“Ini sesuai amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI bahwa masa bakti adalah lima tahun, bisa diperpanjang, namun kami memberikan kesempatan kepada teman-teman untuk lebih mengimplementasikan wujud Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI serta mengisi hal-hal yang belum dilakukan demi kesejahteraan para guru,” ujarnya.
Asep Dendih berharap seluruh anggota PGRI di 16 kecamatan dan satu cabang khusus dapat bersama-sama membangun soliditas dan kebersamaan.
“Mari kita wujudkan PGRI sebagai pelindung guru dan penyejahtera guru dalam bentuk penjagaan masyarakat pendidikan,” tambahnya.
Di sisi lain, Rustiyana dalam pidatonya usai terpilih, berkomitmen untuk membawa PGRI lebih adaptif terhadap era digital. Menurutnya, diperlukan kolaborasi dari semua pihak untuk mengatasi semua permasalahan pendidikan di KBB.
“PGRI harus menjadi garda terdepan dalam mensejahterakan para guru dan menjawab setiap permasalahan guru yang ada di Bandung Barat. Oleh karena itu perlu adanya kolaborasi dari semua pihak agar masalah-masalah pendidikan di Bandung Barat dapat terselesaikan dengan baik,” tandasnya. ***