Oleh: Siti Saebah, S.Pd.SD.
(SDN Cihanjuang Kab.Bandung Barat)
Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru dan berkolaborasi dengan rekan sejawat berharap mampu mewujudkan kepemimpinan murid (student agency) yang memiliki muatan suara (voice) pilihan (choice) maupun kepemilikan (ownership) mendorong murid untuk peran aktif dalam setiap model pembelajaran
Semuanya diharapkan agar tercipta kemitraan guru dan murid yang mampu membentuk lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan daya lenting dan sikap tanggung dalam jiwa murid dalam menempuh dan tercapainya tujuan pembelajaran yang dirancang oleh guru.
Kegiatan yang mampu mewujudkan bentuk kepemimpinan murid adalah menciptakan model pembelajaran, penguatan model pembelajaran melalui kegiatan uji coba, penelitian, laboratorium, les tambahan, maupun kegiatan jumat pagi berupa salat Dhuha.
Pembiasaan salat Dhuha bersama adalah salah satu upaya positif yang dilakukan sekolah untuk mengoptimalkan output mental siswa yang bertakwa, berbudaya karakter baik.
Kegiatan Dhuha dilaksanakan di Jumat pagi diikuti oleh enam rombel kelas 1 sampai kelas 6, adapun yang masuk siang tidak dilibatkan dalam kegiatan tersebut, akan tetapi kegiatan Dhuha dilaksanakan secara bergantian antara kelompok kelas 1A sampai 6A dan kelompok kelas 1B sampai 6B.
Peranan guru sangat menentukan dalam mendesain pola pembelajaran yang dapat mengembangkan suasana pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan murid kearah pembentukan karakter dan nilai yang dapat membawa murid menjadi lebih berprestasi, berkepribadian baik, bertanggung jawab dan berakhlak mulia.
Hal tersebut tentunya dapat dikembangkan dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler yang berdampak pada pengembangan potensi dan kemampuan murid.
Sehubungan dengan kondisi pembelajaran yang masih stagnan dan statis karena kurang inovatif dari perancang dari motor penggerak, maka perlunya upaya untuk mewujudkan dan menggali potensi serta memetakan sumber daya/aset sekolah dengan pengembangan program sekolah yang berbasis aset yang secara tidak langsung akan menciptakan suasana model pembelajaran yang berdampak pada murid dengan menggerakkan, memetakan dan memberdayakan potensi yang ada di sekolah menuju perubahan yang lebih baik dan maju.
Dengan demikian pentingnya bentuk kerjasama yang harmonis dari semua pihak terutama warga sekolah sebagai motor penggerak dan pelaksana pembelajaran dalam memberdayakan potensi aset sekolah dalam mewujudkan sekolah yang baik, maju dan berprestasi.
Kegiatan yang mampu mewujudkan bentuk kepemimpinan murid adalah menciptakan model pembelajaran, penguatan model pembelajaran melalui kegiatan uji coba, penelitian, laboratorium, les tambahan, maupun kegiatan ektrakurikuler seperti kegiatan pramuka, kegiatan jumat pagi berupa salat Dhuha dan kultum/ceramah singkat. Kegiatan yang dikembangkan sekolah adalah upaya menciptakan :
- Mewujudkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
- Mewujudkan karateristik lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid,
- Memberdayakan dan memetakan aset sekolah,
- Mewujudkan murid yang berprestasi, bertanggung jawab dan berakhlak mulia,
- Mewujudkan merdeka belajar yang berkarakter profil pelajar pancasila,
- Menciptakan lingkungan sekolah yang berwawasan, maju dan berprestasi.
Pembiasaan salat Dhuha bersama adalah salah satu upaya positif yang dilakukan sekolah untuk mengoptimalkan output mental siswa yang bertakwa, berbudaya karakter baik.
Program yang dilaksanakan tiap Jumat pagi dari jam 07.00 sampai 08.15 kegiatan rutin salat Dhuha bersama, kuliah 7 menit / ceramah singkat dan kegiatan infak/sedekah dari anak didik dapat menumbuhkan karakter yang baik pada diri murid.
Selain itu juga, diharapkan hati dan pikiran anak-anak dihiasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Pembisaan salat Dhuha bersama ini sudah berjalan tiga tahun terakhir.
Kegiatan Dhuha dilaksanakan di Jumat pagi diikukti oleh 6 rombel kelas 1 sampai kelas 6, adapun yang masuk siang tidak dilibatkan dalam kegiatan tersebut, akan tetapi kegiatan Dhuha dilaksanakan secara bergantian antara kelompok kelas 1A sampai 6A dan kelompok kelas 1B sampai 6B.
Adapun pembina kegiatan tersebut dikoordinir oleh dua orang guru agama /guru PAI dibantu oleh guru lain yang mampu dan memahami materi keagamaan serta semua guru kelas yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, kegiatan Jumat Pagi, Jumat Berkah, terdiri dari salat Dhuha berjamaah di halaman sekolah. Kemudian, ceramah singkat 7 sampai 10 menit tentang pembinaan akhlak, tarikh para nabi/rosul dan materi budi pekerti yang bersumber nilai-nilai keagamaan. Dilajutkan dengan kegiatan infak sedekah dari anak, oleh anak dan untuk anak.
Diharapkan kegiatan salat Dhuha mampu mewujudkan potensi kepemimpinn murid (student agency) yang mengakomodir suara, pilihan dan kepemilikan murid yang bisa mengembangkan sekolah ke arah yang lebih baik, maju, dan bermartabat yang menjadi harapan bersama.
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun
Profil Penulis
Siti Saebah mengajar di SDN Cihanjuang sejak 2002 SD lulus tahun 1984 di SDN Cihanjuang 1. SMP lulus tahun 1987 di SMPN 3 Cimahi. SMA lulus tahun 1990 di SPG PGRI Cimahi. Kuliah D2 di UPI tahun 2001 jurusan PGSD UPBJ Cibiru Bandung. Kuliah S1 di UT lulus tahun 2010 jurusan PGSD. Penulis dilahirkan oleh oleh seorang ibu dan seorang ayah yang bekerja sebagai petani. Penulis anak ke-6 dari 8 bersaudara. Pada akhir Oktober yang lulus CKS harus mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dan sampai sekarang penulis mengikuti CGP. Harapan penulis semoga dengan menjadi CGP segala yang diharapkan semoga tercapai dan lulus dengan predikat Amat Baik.
Program ini memberikan penanaman budi pekerti yang sangat baik terhadap peserta didik. Tentu perlu terus dilakukan karena program ini merupakan bagian dari penerapan dan pengembangan Profil Pelajar Pancasila..