Cisarua KBB-SMPN 3 Cisarua melaksanakan kegiatan Gelar Karya P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dan Pekan Kreativitas Siswa. Pergelaran bertajuk Geprak Nelucifest 2025 tersebut, diperuntukkan bagi siswa kelas 7 dan 8, Kamis (20/2/25).
Kepala SMPN 3 Cisarua, Nenden Lia Amalia menyampaikan kegiatan di atas menyajikan berbagai stand bazar yang menampilkan hasil karya siswa, serta pertunjukan tari dan lagu tradisional Jawa Barat yang melibatkan 11 kelas dari tingkat 7 dan 8. Menurutnya, siswa kelas 9 pun turut berpartisipasi memeriahkannya dengan sejumlah kreativitas untuk menarik para pengunjung.
” Acara ini menyajikan berbagai stand bazar yang menampilkan hasil karya siswa, serta pertunjukan tari dan lagu tradisional Jawa Barat yang melibatkan 11 kelas dari tingkat 7 dan 8. Sementara itu, kelas 9 turut berpartisipasi dengan membuat rumah hantu sebagai daya tarik utama bagi pengunjung dan tamu undangan yang hadir dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, program tersebut juga memberikan pemahaman bahwa pendidikan merupakan salah satu fondasi utama dalam membentuk karakter bangsa. Dalam hal ini, siswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan akademik, tetapi juga dengan nilai-nilai luhur yang mencerminkan jati diri bangsa.
“Salah satu upaya penting untuk mencapainya adalah melalui penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang menjadi bagian dari kerangka kurikulum Merdeka. Program ini bertujuan untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, berbudaya, dan berbudi pekerti luhur,” lanjutnya.
Dipaparkan Nenden, kegiatan Geprak Nelufest 2025 mengusung dua tema proyek, yakni Gaya Hidup Berkelanjutan dan Bangunlah Jiwa dan Raganya, dengan tema utama “Gali Potensi, Ukir Prestasi dengan Karya Budaya Jawa Barat.
“Kegiatan pembelajaran dengan tema P5 Gaya Hidup Berkelanjutan dan Bangunlah Jiwa dan Raga dilaksanakan selama enam bulan. Penjadwalan kegiatan dilakukan setiap hari Kamis, mulai pukul 07.30 hingga 14.15 Setelah kegiatan pembiasaan Kaduku (Kamis Dhuha & Kultum). Dalam rangkaian kegiatan Gelar Karya ini, siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan berbagai karya yang dihasilkan melalui pemanfaatan sumber daya yang ada, dengan fokus pada penerapan konsep daur ulang sampah dalam konteks gaya hidup berkelanjutan,” paparnya.
Sementara itu, masih menurut Kepala Sekolah, tema Bangunlah Jiwa dan Raga difokuskan pada aspek pengembangan diri yang holistik. Dalam proyek ini, peserta didik akan mengkaji isu perundungan (bullying) beserta dampaknya terhadap kesehatan mental. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dengan menekankan pada langkah-langkah preventif terhadap perilaku perundungan.
Nenden mengapresiasi kegiatan yang dihadiri Ketua PGRI Kecamatan Cisarua, Camat Cisarua, Kepala Desa Padaasih, Babinsa dan Babinkamtibnas , dan warga sekolah, termasuk para orang tua siswa.
Sejumlah respons positif disampaikan undangan, seperti yang disampaikan Ketua PGRI Kecamatan Cisarua, Sutarmin. Dalam sambutannya, Sutarmin sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, program ini semakin memotivasi siswa, khususnya kelas 7 dan 8 untuk lebih mengembangkan potensi mereka.
Selain itu, dukungan yang diberikan oleh jajaran PGRI Kecamatan Cisarua diharapkan dapat membentuk karakter siswa SMP Negeri 3 Cisarua sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila.
Di sisi lain, Kepala SMPN 3 Cisarua menyampaikan bahwa melalui karya ini, peserta didik dapat menerapkan dan mengembangkan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan Bangunlah jiwa dan raganya, untuk menumbuhkan kesadaran serta apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan mempersiapkan langkah preventif terhadap tindakan bulliying di lingkungan sekolah.
Diungkapkan juga, produk yang dihasilkan antara lain berupa bahan daur ulang sampah, seperti pakaian, bunga hias, aksesoris, serta kuliner berbahan dasar pangan local dan poster-poster anti bullying.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap siswa dapat lebih menghargai dan melestarikan budaya lokal serta dapat mempersiapkan langkah preventif terhadap tindakan bullying di lingkungan sekolah” ujarnya. Untuk memeriahkan acara, siswa-siswi kelas 7 dan 8 juga menampilkan berbagai gerakan tari dan lagu bertema Jawa Barat yang semakin memperkaya suasana,” ungkapnya.
Diinformasikan Nenden, pihaknya mengucapkan terima kasih kepda sejumlah sponsor yang telah menyukseskan acara.
“Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh sponsor utama, yaitu Drinkiss, Mayora, dan Fidia, yang membuat acara ini berjalan dengan lancar dan meriah. Terlebih lagi, Drinkiss memberikan kejutan istimewa dengan penampilan memukau dari Gracia Band sebagai bonus tambahan yang semakin memeriahkan suasana,” ucapnya.
Nenden menandaskan, kegiatan Geprak Nelucifest 2025 di SMP Negeri 3 Cisarua tidak hanya menjadi ajang kreativitas dan apresiasi terhadap budaya lokal, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter siswa yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
“Melalui tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan Bangunlah Jiwa dan Raga, para siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap tanggung jawab terhadap lingkungan serta menginternalisasi pentingnya menjaga kesehatan mental dan menjauhi perilaku perundungan. Program ini sejalan dengan tujuan besar pendidikan nasional, yaitu membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan rasa cinta terhadap budaya serta nilai-nilai luhur bangsa. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para siswa dapat lebih mengapresiasi dan melestarikan kearifan lokal, serta menjadi individu yang berperan aktif dalam masyarakat yang berbudaya dan beradab,” tandasnya. ***