Bandung Barat (Newsroom)- Dinas Pendidikan sebagai SKPD yang menaungi satuan pendidikan di Kab. Bandung Barat lakukan dialog dengan Pengurus IPSI Kab. Bandung Barat.
Dialog mengarah pada upaya melakukan penguatan kearifan lokal yang dimiliki terhadap siswa pada jenjang pendidikan dasar. Dialog berupaya mencari ruang yang memungkinkan untuk dapat dimanfaatkan dalam upaya mendorong kecintaan para siswa sebagai calon penerus bangsa terhadap pencak silat,
“Diskusi atau dialog yang dilakukan merupakan langkah yang dilakukan untuk mencari ruang yang memungkinkan dapat dimasuki Pencak Silat sebagai salah satu kearifan lokal di Kab. Bandung Barat,” kata Dadang A. Sapardan yang mewakili Asep Dendih, Kepala Dinas Pendidikan, Jum’at (14/10).
Penguatan kearifan lokal merupakan tanggung jawab semua pihak untuk dapat didiseminasikan kepada para siswa. Kearifan lokal yang dimiliki telah terbukti menjadi unsur penguatan keberlangsungan kehidupan masyarakat.
Demikian pula dengan pencak silat yang secara turun-temurun telah menjadi bagian tak terlepaskan dari dinamika kehidupan masyarakat, termasuk masyarakat Kab. Bandung Barat.
Tugas para pemangku kepentingan adalah melakukan penguatan kecintaan generasi penerus akan pencak silat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menginsersi kearifan lokal ini agar menjadi program pada setiap satuan pendidikan.
“Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menginsersi kearifan lokal ini agar menjadi program pada setiap satuan pendidikan,” papar Dadang di hadapan pengurus IPSI.
Selanjutnya disampaikan pula bahwa kurikulum merupakan kewenangan Pemerintah pusat, sehingga daerah tidak leluasan untuk melakukan insersi, terutama terkait dengan penerapan mata pelajaran.
Dengan kewenangan yang dimiliki satuan pendidikan dan didukung animo siswanya, pencak silat dimungkinkan untuk dimasukkan program pada ranah ekstrakurikuler.
Pada ranah ini, materi Pencak Silat dapat dimasukkan. Pada ranah intrakurikuler, materi kearifan lokal ini dapat diinsersi menjadi bagian materi pada mata pelajaran Seni Budaya.
“Melalui kewenangan yang dimiliki satuan pendidikan dan didukung animo siswanya, pencak silat dimungkinkan masuk program pada ranah ekstrakurikuler,” ucap Dadang yang didampingi Wika Karina D., Fungsional Kurikulum.
Pada kesempatan itu, Jajang, Sekretaris IPSI Kab. Bandung Barat menyampaikan bahwa pencak silat telah menjadi bagian yang membentuk karakter masyarakat. Dengan demikian, pencak silat dapat menjadi media penguat karakter siswa.
Berkenaan dengan upaya penguatan karakter siswa yang disinyalir mengalami penurunan karena didera pandemi Covid-19, pencak silat dapat menjadi solusinya.
“Pencak silat dimungkinkan dapat menjadi penguatan karakter,” ungkap Jajang.
Selanjutnya, dialog antara Disdik dengan IPSI diharapkan dapat berlanjut pada langkah teknis untuk dapat memasukkan pencak silat pada program yang silaksanakan oleh satuan pendidikan, termasuk program ekstrakurikuler.
Pengurus IPSI akan menyiapkan paguron yang berdekatan degan sekolah untuk dapat mengimplementasikan program ekstrakurikuler.
“Kami akan menyiapkan paguron yang dekat dengan sekolah untuk mengimplementasikan pencak silat pada kegiatan ekstrakurikuler,” pungkas Jajang. ****
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun- Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat. Sumber Berita: Drs. H. Dadang A. Spardan, M.Pd (Kabid PSD/Plt. Sekretaris Disdik KBB)
Bagus sekali program terrsebut agar pencak silat tetap lestari
Siap kang. Nuhun