LEMBANG-NEWSROOM-Lingkungan sekolah yang hijau dan rindang merupakan dambaan bagi setiap warga sekolah. Kondisi seperti ini diharapkan mampu menciptakan suasana belajar dan mengajar yang aman dan nyaman. Lamanya musim kemarau tahun ini berdampak sekali pada kondisi tanaman di lingkungan SMPN 1 Lembang yang selama ini dikenal memiliki lingkungan yang hijau dan asri.
“Mengantisipasi kekeringan yang berkepanjangan, kami berinisiatif meluncurkan kembali program GESIT (Gerakan Siram Tanaman) yang dilakukan setiap pagi oleh seluruh warga sekolah mulai dari siswa, guru, dan tenaga kependidikan mulai tanggal 1 Oktober 2018” ungkap Endang Supriatana, Kepala SMPN 1 Lembang saat dimintai keterangan tentang kegiatan GESIT di sekolahnya, Senin (01/10/18).
Kegiatan GESIT merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh SMPN 1 Lembang setiap kali memasuki musim kemarau. Program ini dilakukan dengan tujuan menyirami tanaman yang tumbuh di lingkungan SMPN 1 Lembang agar tampak tetap terlihat hijau dan asri. Setiap warga sekolah diwajibkan membawa botol minuman bekas berisi air minimal 500 ml dari rumahnya masing-masing. Penyiraman sendiri dilakukan selepas upacara bendera setiap hari Senin dan setelah kegiatan tadarus Al-quran seta GLS untuk hari Selasa sampai dengan Jumat.
“Kegiatan ini juga sejalan dengan gerakan penguatan pendidikan karakter bagi anak didik di sekolah kami. Jika ada siswa yang tidak membawa air, kami akan memperingatkannya serta memberikan hukuman agar besoknya membawa air menjadi dua botol. Begitupun botol bekasnya harus dibawa kembali untuk diisi air di hari berikutnya. Kami menanamkan sikap tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan kepada anak-anak sejak usia dini ” papar Endang lagi.
Dalam lingkup pendidikan, sekolah dengan kepedulian terhadap lingkungannya dikenal dengan istilah sekolah Adiwiyata. Adiwiyata sendiri adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Sekalipun, satu sekolah bukan merupakan sekolah Adiwiyata, kebijakan untuk menjaga lingkungan agar tetap asri dan bersih tetap menjadi kewajiban pihak sekolah di bawah manajemen kepala sekolahnya.
Bulan September-Oktober menurut prakiraan Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) merupakan awal daripada musim penghujan. Tetapi di lapangan curah hujan masih begitu kecil. Musim kemarau sepertinya masih berlanjut padahal secara umum wilayah Bandung Barat sudah memasuki musim kemarau sejak awal Juni 2018 lalu.
Dadang A. Sapardan, plt Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan GESIT yang dicanangkan oleh SMPN 1 Lembang guna mengantisipasi kondisi kekeringan yang sudah cukup lama melanda Kabupaten Bandung Barat.
“Jika saat musim hujan hal yang perlu diwaspadai adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, maka saat musim kemarau yang perlu diwaspadai adalah potensi terjadinya kebakaran dan kekeringan. Langkah yang dilakukan oleh SMPN 1 Lembang dengan program GESIT nya merupakan penerapan kebijakan yang cukup baik dalam mengantisipasi kondisi itu”-Bud’s