NGAMPRAH-DISDIK-Imam Santoso M.R., Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat menyampaikan bahwa World Cleanup Day yang diimplementasikan melalui Gerakan Pungut Sampah Bersama merupakan program yang bagus dan strategis kara dapat menyadarkan seluruh unsur sekolah, dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar sekolah. Bila dikaitan dengan program pendidikan yang saat ini diterapkan, kegiatan ini memiliki kesejalanan dengan upaya pemerintah dalam melakukan implementasi penguatan karakter pada seluruh siswa. Dalam beberapa tahun belakangan ini, Dinas Pendidikan terus merespons program Penguatan Pendidikan Karakter yang digagas Pemerintah melalui Kemendikbud. Upaya tersebut dilakukan untuk membentuk siswa di Kab. Bandung Barat agar memiliki karakter positif yang akan menjadi modal mereka dalam mengarungi kehidupan masa kini dan masa depan. Dilihat dari kesejalanan dengan domain pembelajaran, Gerakan Pungut Sampah Bersama secara bergotong royong tersebut merupakan salah satu bentuk dari pembelajaran kontekstual, pembelajaran yang lebih mendekatkan sisi teoritis dengan kehidupan nyata.
“Pelaksanaan World Cleanup Day yang diisi dengan Gerakan Pungut Sampah Bersama pada setiap sekolah tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendorong berkembangnya kembali kegiatan gotong royong,” demikian disampaikan Imam saat dimintai komentarnya terkait kegiatan Gerakan Pungut Sampah Bersama dalam rangka mengimplementasikan World Cleanup Day Tahun 2018 (15/9/18).
Dalam kegiatan World Cleanup Day Tahun 2018 tersebut, seluruh unsur sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta siswa bergotong royong melaksanakan kegiatan dalam bentuk Gerakan Pungut Sampah Bersama. Mereka bahu-membahu untuk melakukan pembersihan sampah, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Kegiatan yang didasari oleh Surat Edaran Pj. Bupati Bandung Barat yang diperkuat dengan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan tersebut direspons positif oleh seluruh unsur sekolah jenjang SMP di Kab. Bandung Barat. Selama satu hari, Sabtu (15-9-18) mereka secara serentak melakukan pemungutan sampah dari berbagai tempat.
Kegiatan World Cleanup Day tersebut melahirkan sisi positif terhadap seluruh siswa. Minimal terdapat dua sisi postitif pada kegiatan ini, yaitu lahirnya kesadaran tentang begitu pentingnya gotong royong serta perlunya kebersihan lingkungan untuk dijaga. Tidak bisa dipungkiri, bahwa gotong royong yang telah menjadi budaya kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu sudah mulai terkikis. Karena itu, melalui ranah pendidikan, budaya positif dari masyarakat ini harus ditumbuhkembangkan lagi. Selain itu, penumbuhan kesadaran untuk terus menjaga kebersihan harus terus didorong, sehingga seluruh siswa akan merasakan nyamannya belajar. Guna menumbuhkan kedua hal tersebut, peran kepala sekolah dan guru yang disuport oleh orang tua siswa dan masyarakat, sangat dibutuhkan.
“Secara kasat mata, terdapat dua sisi positif yang dapat diambil dari kegiatan tersebut, yaitu mendorong kesadaran perlunya gotong royong serta mendorong lahirnya lingkungan sekolah yang bersih,” pungkas Imam.
Pada kesempatan lain, Dadang A. Sapardan, Plt. Kepala Bidang Pendidikan SMP mengemukakan bahwa pada beberapa sekolah, kegiatan kebersihan telah dilaksanakan secara masal dan terjadwal, karena salah satu tugas sekolah di bawah kepemimpinan kepala sekolah adalah menciptakan lingkungan belajar yang bersih dan sehat. Dengan demikian, kegiatan World Cleanup Day Tahun 2018 yang diisi dengan Gerakan Pungut Sampah Bersama bagi sekolah yang demikian merupakan penguat program yang selama ini telah dijalankan. Namun, bagi beberapa sekolah yang belum melaksanakannya, kegiatan ini sudah selayaknya dijadikan moment penting untuk bergotong royong dalam upaya menjaga kebersihan sekolah dan lingkungan sekitarnya.
“Saya mengharapkan agar seluruh SMP di Bandung Barat dapat mengimplementasi gerakan pungut sampah secara masal dan terjadwal,” papar Dadang, saat ditanya perihal harapan pasca pelaksanaan kegiatan World Cleanup Day.—DasARSS.
Mantap! Setujuuu! Konsisten, dan didukung pengemban pendidikan. InsyaAllah berlanjut dan menjadi karakter siswa, masyarakat, dan bangsa!