Reportase: Ema Damayanti
PADALARANG-(Newsroom). Penutupan program Indonesia Teaching Fellowship (ITF), dihadiri oleh lebih dari 50 guru ‘super’ SD/MI dan SMP/MTs, diselenggarakan di aula SMPN 2 Padalarang, Bandung Barat, Selasa (9/7/19). Acara Clossing Ceremony tersebut juga menjadi ajang Kopi darat bagi para guru yang selama ini hanya bertemu di dunia maya. ITF adalah sebuah program pelatihan online gratis yang diadakan oleh Ruangguru untuk para guru. Berbekal aplikasi Ruangguru, selama enam bulan, peserta ITF melakukan pembelajaran online tentang materi pedagogik. Di dalam grup WA, para peserta melakukan diskusi terkait materi yang sudah dipelajari dalam aplikasi. Mereka juga dapat berkonsultasi dengan pakar pendidikan dan psikolog tentang masalah mengajar, dll. Ada juga berupa tantangan-tantangan berhadiah. Di akhir pelatihan diadakan Uji Kompetensi berbasis aplikasi.
Sekitar pukul 09:30, acara dimulai oleh host Huda Shidiq dari Ruangguru, dilanjutkan dengan menyayikan lagu wajib Indonesia Raya. Video pidato sambutan dari CEO ruang guru, Adamas Belva Syah Devara, yang diputar sebagai pembukaan acara, menyampaikan harapannya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia melalui program tersebut.
Kepala Seksi BPTK (Bina Pendidik dan Tenaga Kependidikan) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sudaryat, atas nama Kepala Dinas Pendidikan, menyampaikan sambutannya dengan atraktif dan diselingi kuis untuk menguji konsentrasi peserta. Sudaryat menyambut baik program kegiatan yang dilakukan Ruangguru.
“Guru masa kini hidup di zaman teknologi yang segalanya sudah beralih fungsi. Banyak peran manusia yang diganti mesin. Guru harus bisa mempersiapakan murid-muridnya menghadapi era 4.0. Guru merupakan ujung tombak kesuksesan proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus terus belajar. Ruangguru bisa menjadi wadah untuk memoles para guru,” ungkap Sudaryat.
Acara dilanjutkan dengan penyematan PIN ITF yang diwakilkan secara simbolis kepada dua orang peserta. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni yang dibawakan peserta ITF. Dian Diana mengawali penampilan peserta dengan menyanyikan lagu I Wil Always Love You dari Whitney Housten. Selanjutnya N. Mimin Rukmini dari SMPN 2 Cililin mengajak peserta menyanyikan pantun sebagai ungkapan terimakasih untuk ruang guru. Penampilan terakhir diisi Iis ismayati dan Eni Haerani yang berkolaborasi membawakan musikalisasi puisi sajak Sebatang Lisong WS Rendra dan Doa chairil anwar.
Pada puncak acara, diumumkan para guru yang berprestasi selama mengikuti program ITF. Terpilih empat kategori guru berprestasi versi program ITF Ruang guru, yaitu: The Most Active Teacher, The Most Improve Teacher, dan The Most Impactfull Teacher, dan The Best Teacher. The Most Active Teacher merupakan penghargaan untuk guru yang paling rajin dan semangat mengikuti program ITF dinilai dari keaktifan di grup, di aplikasi, konsultasi kepada Ibu Mus dan pengerjaan semua tantangan.
The Most Improve Teacher diberikan kepada peserta yang paling pesat perkembangannya. Terutama dinilai dari selisih antara hasil TO UKG 1 (di awal pelatihan) dengan TO UKG 2 (di akhir pelatihan). Sedangkan The Most Impactful teacher merupakan penghargaan bagi guru yang banyak menghasilkan karya di masyarakat. Penilaiannya dari pengargaa/prestasi/pencapaian/apresiasi yang didapat selama pelatihan berlangsung. The Best Teacher adalah penghargaan untuk peserta yang memiliki keseimbangan dalam mengikuti semua pelatihan, dinilai dari keaktifan, hasil TO yang selalu baik, dan juga berpengaruh positif bagi yang lain selama pelatihan.
Dari empat kategori tersebut guru-guru KBB meraih 3 kategori yaitu: The Most Active Teacher yang dmenangkan oleh Iis Ismayati, S.Pd, Guru SMP N 2 Cihampelas; The Most Improve Teacher yang dimenangkan oleh Pipih Nurjanah dari MTSn 4 Bandung Barat; The Impactful Teacher dimenangkan Oleh Connieta Theotirta, S.T dari SMP Damian School Kota Baru Parahiyangan
Pada kesempatan itu juga hadir fasiliatator ITF, Dinul Haq yang datang secara khusus menyampaikan hadiah kepada Dian Diana, M.Pd guru SMP 1 Champelas yang merupakan peraih nilai tertinggi UKG tingkat Nasional.
Disela acara, Dinul Haq menyampaikan rasa bangga dan penghargaan tinggi untuk guru-guru KBB yang menunjukkan semangat luar biasa selama mengikuti program ITF. Fasiltator berusia 25 tahun tersebut juga mengaku banyak belajar dari guru-guru KBB yang bahkan dapat melahap kuis-kuis yang bersifat HOTS dengan sangat baik.
Dinul berpesan kepada guru-guru untuk menguasai dua hal, yaitu: Teknologi dan bahasa Inggris. Menurutnya, “Perkembangan teknologi begitu cepat dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, termasuk dalam proses belajar dan mengajar. Dulu sumber belajar hanya buku, sekarang bisa belajar di HP lewat Ruangguru. Guru harus mengikuti perkembangan zaman agar lebih memahami kebutuhan siswanya di era saat ini. Selain itu, teknologi juga bisa dimanfaatkan dengan baik, bukan hanya terkesan negatif karena berbagai game atau pengaruh lainnya yang muncul. Yuk! Manfaatkan teknologi untuk belajar.”
“English is a must it is the window to the limitless knowledge out there, so you have to master it. Dengan menguasai bahasa inggris, kita jadi lebih mudah dan lebih dapat banyak belajar hal-hal baru,“ ujar Dinul menutup obrolan
Pada sesi sebelum acara ditutup, dilantik pengurus komunitas ‘Superguru Bandung Barat’ yaitu, Arnie Riska Amanda, Ema Damayanti, Euis Fatimah, Connieta Theotirta, Eni Haerani, Siti Fatimah, Asep Rahmat, Dian Diana, Iswandi, dan Riana Sari Sembiring. Menurut Huda, fasilattor ‘Superguru’ merupakan wadah berkelanjutan dari program ITF. Harapannya kedepan bahwa semua guru dapat menjadi anggota komunitas. Di dalam ‘Superguru’ akan dibekali modul untuk dapat dipelajari secara individu, dan memiliki target tantangan yang nantinya bisa naik kelas. Ada juga program grup yang menjadi program otoritas pengurus ‘Superguru’ regional. Pendaftaran peserta dari program ini akan dimulai pada Agustus 2019.***
Reportase mantap! Trimakasih Neng!