Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • News
  • MAKNA HARI KESAKTIAN PANCASILA

MAKNA HARI KESAKTIAN PANCASILA

Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati pada setiap 1 Oktober memang tidak semeriah hari besar nasional lainnya. Bahkan, masih kalah meriah dibandingkan dengan Hari Kelahiran Pancasila yang diperingati pada 1 Juni. Kenapa demikian? Tentu, bukan hanya momentum yang membersamai hari besar nasional tersebut saja, namun sejarah yang melatarbelakangi lahir keduanya.

Seperti diketahui, Hari Lahir Pancasila merupakan salah satu tonggak berdirinya negara Indonesia. Darinya, konsep dasar negara yang penyempurnaan redaksi silanya terdapat pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila lahir dari sejarah kelam yang pernah menyelimuti perjalanan bangsa ini, sehingga peringatannya pun lebih bersifat berkabung. Mungkin inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa peringatan Hari Lahir Pancasila begitu meriah dibadingkan Hari Kesaktian Pancasila.

Sebagaimana yang dipelajari pada sejarah perjalanan bangsa kita, Hari Kesaktian Pancasilan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari peristiwa penghianatan Gerakan 30 September (G30S) PKI pada 1965.  Gerakan yang didalangi PKI tersebut bertujuan meruntuhkan kedudukan Pancasila untuk digantikan faham komunis sebagai ideologi bangsa Indonesia.

Saat itu, 58 tahun yang lalu, akibat G-30S/PKI, bangsa Indonesia mengalami tragedi mengerikan dengan terengutnya putra-putra terbaik bangsa, Yaitu:

  1. Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)
  2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)
  3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)
  4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
  5. Brigjen Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)
  6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)
  7. Lettu Piere Tendean (Ajudan Menko/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jend. AH.Nasution)

Semuanya dimasukan ke dalam sumur tua di Lubang Buaya, daerah Lanud Halim Perdanakusuma. Selain ketujuh perwira tersebut, ada juga beberapa orang lainnya yang juga turut menjadi korban, yakni:

1. Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr. J. Leimena)
2. Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
3. Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)

 

Makna Hari Kesaktian Pancasila

Pemerintah Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Suharto telah menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tertanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Di dalamnya terkandung makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, baik secara sejarah, maupun pesan moralnya.

Secara fakta sejarah, Hari Kesaktian Pancasila merupakan momen untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G-30S/PKI. Dan, mereka yang gugur terebut merupakan spirit juang elemen bangsa untuk rela berkorban dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.

Sedangkan pesan moral yang digaungkan oleh peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah momentum untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia, dengan mengaktualisasikan sila-sila dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan, dalam maupun luar negeri yang berpotensi merusak keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Simpulan

Akhirnya, sebagaimana yang dicanagkan dalam tema Hari Kesaktian Pancasila 2023 yang dituangkan dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 31328/MPK.F/TU.02.03/2023 tentang Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2023,yakni “Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju”, maka hari bersejarah tersebut hendaknya terus menjadi spirit abadi dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme dalam mewujudkan Indonesia yang semakin kokoh persatuan dan kesatuannya dengan tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan kusuma bangsanya. ***

Penulis: Adhyatnika Geusan Ulun (Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat).

 

Total Views: 1,570

Continue Reading

Previous: LESSON STUDY SEBAGAI TEKNIK ALTERNATIF SUPERVISI
Next: SMPN 1 SAGULING GELAR PERINGATAN BULAN BAHASA

Cari Berita Disini

Popular Post

You may have missed

dinn1
  • Artikel Populer

Sekolah di Perbatasan, Garuda di Dadaku

bidangsmp 29 June 2025
WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.32.26
  • Berita

Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025

bidangsmp 18 June 2025
PGRI KBB
  • Berita

Selamat, Rustiyana Pimpin PGRI Kab. Bandung Barat Periode 2025-2030!

bidangsmp 15 June 2025
igi kbb
  • Berita

PELATIHAN TARL UNTUK GURU KAB.BANDUNG BARAT BERSAMA IGI DAN TELKOMSEL

bidangsmp 2 June 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.