Oleh: Komalaningsih, S.Pd
(SDN Barulaksana Lembang)
Murid terlahir dengan keadaan beragam karakteristik dan keunikannya masing-masing, sehingga guru tidak bisa memberi perlakuan yang sama pada murid. Kebutuhan belajar mereka tentu saja harus bisa terlayani dengan sebaik-baiknya. Sebagai seorang guru, dalam menerapkan merdeka belajar harus bisa menjadi fasilitator murid dalam belajar, mengakomodasi kebutuhan belajar murid sesuai minat dan bakatnya, memfasilitasi kebutuhan belajar murid dan menghamba padanya sehingga potensinya dapat berkembang dengan optimal. Jika kita sebagai guru tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan murid maka hal tersebut dapat menghambat murid untuk bisa maju dan berkembang belajarnya.
Tercapainya tujuan pendidikan salah satunya bergantung pada pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM). Salah satu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan adalah memahami bagaimana murid belajar dan bagaimana keberhasilan guru mengajar.
Untuk itu pendidikan di SDN Barulaksana mempunyai tanggung jawab dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai sumber daya manusia yang berkualitas yang Beriman,bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong royong, Kreatif, Bernalar kritis dan Mandiri. Pelaksanaan pembelajaran diorentasiakan agar murid dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam proses pembelajaran yang aktif kreatif, murid dapat mengembangkan kemampuan kritis dan terampil berkomunikasi.
Kenyataan di lapangan menunjukkan kreativitas dan motivasi belajar murid-murid kelas V di SDN Barulaksana sangat rendah. Hal ini diindikasikan berimplikasi pada rendahnya prestasi murid. Diantara penyebabnya adalah masa pandemi covid-19 yang membawa dampak besar pada prestasi hasil belajar murid, juga karena faktor internal murid seperti kurangnya motivasi dan kesulitan belajar, faktor eksternal seperti pengaruh keluarga dan lingkungan, juga karena faktor guru itu sendiri seperti monoton dalam memberikan materi pelajaran dan menganggap semua murid itu sama.
Anak-anak yang memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal apalagi yang memiliki keterbatasan fisik seringkali tertinggal mengikuti pelajaran. Sehingga tidak dipungkiri ada murid yang mendapatkan label kurang mendidik (seperti si bodoh, si telmi alias telat mikir, si lemot alias lemah otak, si malas) dan lain sebagainya, sehingga mereka mengalami frustrasi, malas masuk kelas yang mengakibatkan mereka tidak naik kelas atau bahkan mereka enggan masuk sekolah.
Begitu juga halnya dengan anak-anak yang memiliki tingkat inteligensi di atas normal ataupun anak yang memiliki bakat khusus, mereka mendapatkan perlakuan seperti anak-anak normal. Contohnya murid A yang kurang mampu dalam menggambar tapi dipaksa oleh gurunya untuk menggambar pemandangan alam akan merasa terbebani dan merasa tidak nyaman. Akibatnya mereka akan merasa jenuh. Guru dan sekolah dihadapkan dengan tantangan untuk mencapai kebutuhan semua murid, tanpa terlepas dari tingkat akademis, sosial, tingkat perkembangan, dan kemajuan murid. Setiap kelas di sekolah akan berisi campuran heterogen murid dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan pendidikan yang berbeda.
Untuk mewujudkan tumbuhnya kreatifitas dan motivasi belajar murid kelas V di SDN Barulaksana sesuai dengan minat dan bakatnya, maka penulis merancang,membuat dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh penulis untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai minat dan bakatnya adalah program pembelajaran yang dilakukan dengan melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll), merencanakan dan merancang RPP, mempraktikan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar), melakukan evaluasi dan refleksi.
Proses pemetaan yang dilakukan oleh penulis meliputi kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid melalui observasi, angket dan wawancara pada murid dan orang tua murid tersebut. Murid dan orangtua harus jujur dalam menjawab semua pertanyaan sehingga data yang didapat benar-benar akurat. Kemudian menyusun RPP yang terdiri dari identitas, pencapaian kompetensi,tujuan yang ingin dicapai,metode/tekhnik,langkah-langkah pembelajaran, evaluasi dan refleksi dengan menggunakan empat strategi pembelajaran berdiferensiasi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi produk, diferensiasi proses dan diferensiasi lingkungan belajar. Karekteristik dari setiap strategi diferensiasi adalah sebagai berikut:
- Diferensiasi Konten (pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari murid)
Materi disajikan dalam bentuk beragam (contoh: video, bacaan, gambar),Terdapat keterampilan atau pengetahuan yang bisa dipelajari secara mandiri oleh setiap , pengetahuan yang disajikan memungkinkan murid menyampaikannya pada teman sebaya,Pengetahuan disajikan dalam berbagai tingkat kesulitan untuk satu tema besar, adanya sumber belajar yang kaya sehingga setiap murid dapat memilih salah satu sub materi yang disukai.
- Diferensiasi Proses (Aktivitas Belajar Murid)
Cara penyampaian materi dilakukan secara beragam sesuai kemampuan memahami murid (contoh: diskusi, studi kasus, dongeng, video, permainan),terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan wadah (luring/ daring),terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan lokasi (dalam/ luar kelas),terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan jumlah murid (klasikal/ kelompok/ individu), ada aktivitas yang melibatkan murid secara aktif untuk menemukan pengetahuan tambahan.
- Diferensiasi Produk (Hasil Belajar Atas Pemahaman Murid)
Terdapat variasi produk pengetahuan untuk setiap murid (contoh: pertunjukan, poster, cerpen), penilaian terhadap pemahaman murid dibuat beragam (mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan, minat), adanya variasi aktivitas dalam pengerjaan tugas (tugas individu dan tugas kelompok),adanya pemberian kesempatan untuk murid menciptakan produk atau karya mandiri, adanya variasi penilaian berdasarkan tingkat kesulitan dan kemampuan murid (mudah, sedang, dan sulit).
Proses penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan guru dengan beragam cara agar murid dapat mengeksploitasi isi kurikulum, memberikan beragam kegiatan yang masuk akal sehingga murid dapat mengerti dan memiliki informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan di mana murid dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari.
Evaluasi dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar,kemudian direfleksikan tentang kelebihan dan kekurangannya untuk dijadikan acuan sebagai perbaikan pada pembelajaran berdiferensiasi berikutnya. Guru bisa melakukan modifikasi terhadap kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan semua murid, untuk memulihkan motivasi belajar, dan untuk menyediakan kesempatan belajar dan tumbuh bagi semua murid. Sehingga diharapkan murid dapat belajar sesuai dengan gaya belajar, tingkat kesiapan, ataupun ketertarikan mereka terhadap sesuatu. Sehingga diharapkan ide-ide kreatif mereka dapat bermunculan dan motivasi belajarnyapun meningkat karena proses pembelajaran yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
Setelah melaksanakan praktik pembelajaran dengan menggunakan penerapan berdiferensiasi diperoleh hasil murid sangat senang, ceria dan tumbuhnya semangat belajar karena kebutuhan murid dapat terpenuhi, murid leluasa meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajarnya, meningkatnya kesadaran guru terhadap minat dan bakat murid yang berbeda-beda, meningkatnya motivasi dan hasil belajar walaupun belum signifikan, tapi terlihat ada perubahan menuju hal yang lebih baik. ***
Profil Penulis
KOMALANINGSIH, S.Pd. Lahir di Bandung 3 Desember 1972. Tinggal di Kp. Cibodas RT 05 RW 01 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Menjadi guru mulai tahun 1995. Saat ini bertugas sebagai guru di SDN Barulaksana Kecamatan Lembang KBB. CGP Angkatan 4 KBB.
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun
👍👍👍kieuuu pokonamah
Makasih bucan❤️
Masya Allah ,Semangat Bu Lala menginspirasi ibu , terus berkarya dalam menulis , tambah berkah ilmunya , tulisannya jempol