Bandung Barat (Newsroom)- Sekolah berfungsi sebagai penanaman pendidikan karakter, dan wajib melakukan tindakan nyata untuk penanggulangan masalah sampah ini. Atas hal tersebut, SMPN 4 Cikalongwetan program paving block dengan bahan dasar limbah plastik.
Demikian disampaikan Endang Wahyu Widiasari, guru SMPN 4 Cikalongwetan selaku narasumber, dalam presentasinya virtualnya kepada para guru dalam program TemanBelajar Live (TBL) yang digelar Komunitas Guru Belajar Nusantara (KBN) Bandung Barat, Senin (7/11/22).
Menurut Endang, tujuan pembuatan proyek di atas adalah untuk menanamkan pembiasaan kepada siswa memilah sampah organik dan anorganik baik di lingkungan rumah ataupun di lingkungan sekolah.
“Sekolah berfungsi sebagai penanaman pendidikan karakter, dan wajib melakukan tindakan nyata untuk penanggulangan masalah sampah ini. Atas hal tersebut, SMPN 4 Cikalongwetan program paving block dengan bahan dasar limbah plastik,” paparnya.
Lebih jauh disampaikan, warga sekolah diajak untuk memanfaatkan limbah plastik menjadi barang yang berguna untuk kehidupan. Selain itu, program yang dikembangkannya tersebut diharapkan dapat mengembangkan jiwa wirausaha siswa.
Ditambahkan Endang, manfaat yang diharapkan dari program yang dirancangnya tersebut, yaitu: membiasakan semua warga sekolah membuang sampah pada tempatnya, memumbuhkan budaya kreatif, dan membangun kerja sama semua pihak.
Selain itu, masih menurut Endang, dari program tersebut diperoleh manfaat, seperti memperoleh pengetahuan cara memilah sampah dan menamfaatkannya, disiplin tepat waktu, cinta lingkungan, dan gotong royong. Semuanya adalah perwujudan dari profil pelajar Pancasila yang dikembangkannya.
Sementara itu, Koordinator KGBN KBB, Andri Kurniawan, menyampaikan diperlukan upaya guru untuk terus berinovasi dalam menyikapi permasalahan yang dihadapinya. Salah satunya adalah dengan terus belajar mengembangkan sekecil apapun potensi yang ada di setiap satuan pendidikannya.
“Belajar dan terus belajar merupakan upaya yang harus terus dikembangkan seorang guru. Sehingga peluang sekecil apapun akan melahirkan inovasi yang akan bermanfaat di kemudian hari,” imbuhnya.
Program virtual di atas juga menampilkan tiga siswa SMPN 4 Cikalongwetan, yakni Aji Ridwan Yusup, Jijah, Kaka Pranajaya. Mereka adalah siswa narasumber yang berhasil mewujudkan mimpi sekolahnya dalam mengatasi permasalahan sampah dengan pembuatan paving block dari sampah plastik.
Jijah mengungkapkan, program yang digagas gurunya tersebut, memberikan kesempatan dirinya untuk berkreasi yang tepat dan berhasil guna.
Senada dengan Aji Ridwan Yusup dan Kaka Pranajaya. Mereka menyampaikan kreativitas yang digali oleh narasumber memberikan dampak luar biasa. Selain dapat mengatasi permasalahan sampah, juga memberikan mereka untuk berkarya yang bermanfaat.
Di sisi lain, Harun selaku moderator acara, menandaskan banyak pembelajaran yang berharga dari kegiatan di atas. Menurutnya, capaian narasumber sangat mengispirasi para guru, sehingga hal tersebut memotivasinya untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki sekolah.
“Terdapat banyak pembelajaran yang berharga dari narasumber. Best practice dan sharing narasumber sangat mengispirasi para guru, sehingga diharapkan dapat memotivasi para guru untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki sekolah,” tandasnya. ***
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun-Newsroom-Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat.
Hatur nuhun pisan Pak Adit
Sukses teras Ibu