Perjalanan Singkat Menempuh Pendidikan Guru Penggerak

Oleh: Rina Marlina, S.Pd
(SDN 1 Ciburuy Kecamatan Padalarang)

Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Alhamdulillah pada tahun 2023 – 2024 ini Allah Swt telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9.

PGP begitu menginspirasi penulis dalam mewujudkan sebuah perubahan dalam dunia Pendidikan. Penulis menemukan banyak pelajaran berharga serta pengalaman hidup yang bisa  diimplementasikan secara langsung khususnya bagi pembelajaran di kelas. Artikel ini penulis buat dengan sepenuh hati sebagai rasa syukur terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

Sangatlah penting untuk dapat dipahami bahwa pada dasarnya menjadi seorang guru penggerak itu tidak semata-mata hanya untuk menjalani tugas yang sudah pemerintah programkan, namun lebih dari itu rasa tanggungjawab untuk selalu menjalankan tugas sebagai seorang pendidik yaitu bisa tergerak, bergerak, serta menggerakkan dalam memimpin rekan-rekannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Selama program PGP ini, ternyata penulis baru menyadari bahwa seorang guru sejatinya tidak hanya mampu mengajar di dalam kelas, tetapi harus ditunjang dengan kemampuan atau keahlian dalam kepemimpinan, kolaborasi, serta kreatif dan inovatif.

Salah satu aspek penting lainnya dalam program PGP adalah keahlian sebagai coach terhadap kegiatan Coaching Untuk Supervisi Akademik. Penulis belajar betapa pentingnya menjadi seorang coach dalam membantu menyelesaikan masalah yang timbul baik terhadap murid serta rekan guru.

Supervisi akademik adalah elemen kunci dalam memastikan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Namun, pendekatan tradisional terhadap supervisi sering kali terbatas pada penilaian formal dan umpan balik satu arah, yang mungkin tidak selalu efektif dalam memfasilitasi pertumbuhan profesional. Inilah mengapa penggunaan coaching dalam konteks supervisi akademik menjadi semakin penting.

Peran coaching dalam supervisi akademik

Coaching dalam supervisi akademik bukanlah sekedar memberikan instruksi atau penilaian, melainkan lebih ke arah memberdayakan  untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran mereka secara mandiri. Ini melibatkan pendekatan yang berpusat pada individu, di mana supervisor atau coach bekerja sama dengan rekan sejawat untuk mengidentifikasi kekuatan, tantangan, dan area pengembangan potensial.

Salah satu peran utama coaching adalah membantu  memahami dan menerapkan praktik pengajaran terbaik. Ini bisa mencakup pengembangan strategi pembelajaran inovatif, pemanfaatan teknologi pendidikan, atau bahkan pengintegrasian penelitian terbaru ke dalam kurikulum. Dengan coaching yang tepat, guru dapat menghasilkan pengalaman belajar yang lebih efektif dan bermakna.

Manfaat coaching dalam konteks supervisi akademik

Penerapan coaching dalam supervisi akademik dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi seluruh komunitas akademik:

  1. Peningkatan Kinerja: Coaching membantu guru mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di kelas.
  2. Pengembangan Keterampilan: Mengembangkan keterampilan baru atau meningkatkan keterampilan yang ada melalui arahan dan dukungan dari seorang coach yang berpengalaman.
  3. Peningkatan Kepuasan Murid: Dengan meningkatnya kualitas pengajaran, murid akan merasakan pengalaman belajar yang lebih baik, meningkatkan tingkat kepuasan mereka terhadap program dan institusi.
  4. Membangun Budaya Pembelajaran Kolaboratif: Coaching mendorong budaya kolaborasi di antara staf akademik, di mana mereka saling belajar satu sama lain dan berbagi praktik terbaik.
  5. Peningkatan Retensi: Pendidik yang merasa didukung dan berkembang secara profesional melalui coaching cenderung lebih puas dan cenderung bertahan di institusi.

Implementasi Coaching dalam Supervisi Akademik

Langkah pertama dalam mengimplementasikan coaching dalam supervisi akademik adalah mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan yang jelas. Supervisor atau coach perlu bekerja sama dengan guru untuk menetapkan sasaran yang dapat diukur dan mengembangkan rencana tindakan yang sesuai.

Selanjutnya, penting untuk memastikan bahwa coaching dilakukan secara teratur dan terintegrasi ke dalam budaya institusi. Ini bisa melibatkan pelatihan bagi supervisor atau coach, penyediaan sumber daya yang memadai, dan pembangunan komunitas pembelajaran yang mendukung.

Simpulan

Coaching merupakan pendekatan yang efektif dalam meningkatkan kualitas supervisi akademik dengan fokus pada pengembangan profesional. Dengan memanfaatkan coaching, lembaga pendidikan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, menghasilkan hasil yang lebih baik, serta memperkuat reputasi institusi secara keseluruhan. *

Profil Penulis
 Rina Marlina lahir di Bandung 15 Oktober 1980. Rina telah menyelesaikan Program S1 PGSD di Universitas Terbuka sejak tahun 2010 dan lulus tahun 2015. Karir pertama dimulai di MI Al Mujtahidin Padalarang pada tahun 2006.Sekarang ia mengajar di SDN 1 Ciburuy Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat sampai saat ini. Selain mengajar, ia juga aktif menjadi pelatih teater khususnya pantomim di sekolah dan menjadi anggota guru menulis (SMI).