Cihampelas (Newsroom). Topografi sekolah ini cukup terjal, kemiringan lerengnya sekitar 600. Lokasinya percis berada di sisi tebing. Maka tidak heran, nama sekolah ini adalah SDN Lampingsari. Secara administratif, sekolah ini termasuk ke dalam wilayah Kampung Lamping, yang dalam Bahasa Indonesia berarti tebing, Desa Singajaya Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Kunjungan penulis ke sekolah ini, untuk mengadakan Pendampingan Individu Program Guru Penggerak yang diselenggarakan pada hari Senin (28/3/2022).
Kepala SDN Lampingsari, Cartika mengungkapkan bahwa sekolah yang dipimpinnya memiliki 6 rombongan kelas dengan jumlah 157 siswa, guru PNS 4 orang, guru honorer 4 orang, 1 operator sekolah, dan 1 penjaga sekolah. Pendapatan orangtua siswa termasuk pada golongan menengah ke bawah. Kondisi demikian tidak menyurutkan semangat para siswa untuk semangat belajar. Hal ini terjadi, karena guru selalu memotivasi siswa, menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
“Walaupun Kondisi masyarakat menengah ke bawah, siswa di sini selalu disiplin untuk datang ke sekolah tepat waktu. Pola disiplin seperti ini, disebabkan guru-guru selalu memberikan contoh kepada siswa untuk datang ke sekolah tepat waktu, walaupun kondisi cuaca kurang mendukung, misalnya hujan besar,” ungkap Cartika.
Lebih jauh lagi Cartika mengapresiasi kreativitas guru dalam mengajar. Fasilitas yang terbatas di sekolah menjadikan guru mencari cara untuk menerapkan pembelajaran dengan media yang sederhana yang ada di sekitar sekolah, tapi tetap membuat siswa penasaran dan semangat untuk belajar.
“Saya sangat salut sama guru-guru di sini. Walaupun fasilitas tidak seperti sekolah yang memiliki jumlah siswa besar, tapi dengan fasilitas yang terbatas, mereka membuat media sederhana yang menjadikan siswa lebih mengerti dan memahami materi yang diajarkan. Apalagi di sini, ada guru yang bisa menggerakkan guru yang lainnya, untuk mengajar dengan hati. Bu Cucu mengikuti Program Guru Penggerak (PGP) dan banyak pembelajaran yang ditularkan pada guru lainnya,” papar Cartika.
Salah satu Calon Guru Penggerak (CGP) SDN Lampingsari Cucu, menjelaskan bahwa ingin selalu mewujudkan pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa. Kolaborasi dan berbagi dengan guru lain di sekolah, merupakan hal penting agar Merdeka Belajar terwujud pada setiap kelas di SDN Lampingsari.
“Program PGP memberikan inspirasi baru untuk terus melakukan inovasi pembelajaran di kelas. Materi yang saya dapatkan, diinformasikan kembali kepada guru pada komunitas praktisi di sekolah ini. Kami berbagi dan berkolaborasi untuk saling memberi masukan tentang penyajian pembelajaran terbaik bagi siswa. Rencananya, kami akan berkolaborasi dengan sekolah lain atau KKG untuk program ke depannya,” pungkas Cucu.***
Oleh: Dian Diana-Tim Newsroom
Wah. Perjuangannya sampai sejauh itu demi menyemangati CGP. Kolaborasi yg apik PP dan CGP didukung kepala sekolah yg berpengalaman. Salut, hebat dan luar biasa