Oleh: Endang Wahyu Widiasari
Guru Mapel IPS Di SMPN 4 Cikalongwetan
Wakasek Bidang Kurikulum
Bendahara BOS & Sekolah
Karya Buku Terbaik Pada Diseminasi Literasi Nasional 2017
Juara Kreatifitas Mengajar 2017
Guru Berprestasi Jabar 2018
Guru Inspiratif Jabar 2019
Guru Inspiratif Nasional 2020
Juara Pengelola Taman Baca Masyarakat KBB 2019
Tanpa kita sadari, Negara Indonesia berada di daerah yang rawan gempa, berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh cincin api pasifik atau ring of fire. Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan letusan gunung berapi, gempa dan tsunami.
Indonesia sendiri merupakan negara yang dikelilingi banyak gunung api yang terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dengan lempeng Indo-Australia dengan golongan dalam ‘Cincin Api Pasifik’. Beberapa dari gunung api di Indonesia ini masuk kategori lima besar sebagai gunung api dengan letusan terbesar dan diantaranya masih aktif hingga sekarang dari total 127 gunung api.
Indonesia memiliki 127 gunung api aktif, 19 Berada di Pulau Jawa, dan tujuh diantaranya berada di Jawa Barat yaitu: Gunung Gunung Salak, Gede, Tangkuban Parahu, Ceremai, Guntur, Papandayan, dan Galunggung. Tujuh gunung api di Jawa Barat ini termasuk tipe A dan berpotensi sewaktu-waktu bisa meletus.
Di Bandung Barat tercatat ada gunung berapi yang masih tergolong masih aktif, yaitu Gunung Tangkuban Perahu yang setiap saat biasa saja mengeluarkan letusan yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi. Selain itu juga berdasarkan data yang ada, lebih dari 90 satuan pendidikan di Kab. Bandung Barat berada pada sesar Lembang yang membentang dari Kecamatan Lembang hingga Kecamatan Cipatat. Kalau direnungkan lebih dalam ternyata kita berada di wilayah yang riskan akan terjadinya gempa, tapi terkadang tidak menyadari kondisi ini.
Kondisi daerah kita yang rawan dengan bencana alam bukan berarti harus menjadikan kita takut dan selalu was was, tapi harus menjadikan lebih waspada. Bencana alam memang tidak pernah bisa diprediksi kapan akan datangnya, karena itu adalah rahasia Allah semata. Sebagai manusia kita hanya bisa berdo’a dan berupaya waspada untuk menyikapi kalau bencana alam datang melanda, agar tidak terjadi banyak korban jiwa. Untuk itu perlu diadakan sosialisasi penanggulangan bencana alam.
Kondisi Bangsa Indonesia seperti inilah yang melatar belakangi dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 tahun 2019, tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana yang ditetapkan Mendikbud pada tanggal 23 September 2019 di Jakarta. Permendikbud Nomor 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), merupakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan pelindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari risiko bencana serta untuk menjamin keberlangsungan layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang terdampak bencana.
Dalam proses sosialisasinya kepada warga sekolah dilakukan melalui kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Terintegrasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, melalui 3 jalur yaitu Implementasi PPK Terintegrasi SPAB berbasis kelas, Implementasi PPK terintegrasi SPAB berbasis budaya sekolah dan Implementasi PPK terintegrasi SPAB berbasis masyarakat.
Adapun Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas dilakukan dengan cara: Integrasi proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik secara tematik maupun terintegrasi. Memperkuat manajemen kelas dan pilihan metodologi dan evaluasi pengajaran yang tepat. Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.
Dalam PPK terintegrasi SPAB berbasis kelas, guru bisa menyisipkan materi PPK terintegrasi SPAB melalui kegiatan pembelajaran tanpa menambah materi baru. Misalnya mencari Kompetensi Dasar yang sesuai yang bisa disisipkan untuk mengenalkan materi SPAB ke dalam proses kegiatan belajar mengajar, atau bisa juga guru berkolarasi dengan mata pelajaran lain untuk mensosialisasikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran, untuk mengenalkan materi tentang SPAB ini.
Beberapa waktu yang lalu kami pernah melakukan kegiatan simulasi kegiatan PPK terintegrasi SPAB di dalam kegiatan pembelajaran dengan kolaborasi antar mata pelajaran, langkah pertama adalah mencari Kompetensi Dasar yang sesuai untuk menyisipkan materi PPK terintegrasi Sosialissi SPAB ini, ketika itu kami berolaborasi dengan beberapa mata pelajaran untuk mengadakan simulasi kegiatan pembelajaran, dengan tema yang diangkat proses terjadinya gunung meletus, dampak dan cara penanggulangannya. Itu adalah salah satu contoh kegiatan PPK terintegrasi SPAB di dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terintegrasi SPAB, Berbasis Budaya Sekolah bisa dilakukan dengan cara: Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah. Keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan Melibatkan ekosistem sekolah. Ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko-kurikuler & ekstra-kurikuler. Memberdayakan manajemen sekolah. Mempertimbangkan norma, peraturan & tradisi sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terintegrasi SPAB, Berbasis Masyarakat dilakukan dengan cara: Potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan serta dukungan pegiat seni & budaya, tokoh masyarakat, dunia usaha dan dunia industri. Sinergi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi, pegiat pendidikan dan LSM. Sinkronisasi program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan juga masyarakat serta orangtua siswa.
Semoga dengan sosialisasi PPK terintegrasi SPAB yang terus menerus kepada semua warga sekolah akan melahirkan generasi yang berkarakter luhur, literat dalam artian dapat membaca tanda tanda kebesaran Allah melalui kejadian alam semesta. Melalui alam semesta manusia melihat, membaca, menganalisis, menginterpretasi fakta-fakta dan kejadian yang ada di alam semesta. Membaca tanda-tanda kebesaran Allah melalui kejadian alam semesta.
Sumber https://www.tagar.id/enam-faktor-ini-yang-membuat…
https://news.detik.com/…/tujuh-gunung-api-di-jabar…
https://www.detiksumsel.com/cerdas-berkarakter-dan…/