Bandung Barat-(Newsroom). Sebanyak 80 sekolah jenjang SD dan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, mengikuti Simulasi Skala Besar (SSB) asesmen Nasional yang diselenggarakan Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kemdikbud, Selasa (1/12/20).
Kegiatan yang bertujuan untuk mengukur sejauhmana kesiapan sekolah dalam menghadapi Asesmen Nasioal yang direncanakan dilaksanakan akhir Maret 2021.
Pada pelaksanaan SSB di atas, sejumlah sekolah masih mengalami kesulitan mengikuti simulasi dikarenakan sistem server pusatmengalami ganguan. Hal ini sangat disayangkan, mengingat persiapan sekolah-sekolah peserta sudah relatif maksimal. Mereka sudah mempersiapkan sejumlah sarana dan prasarana sejak awal. Termasuk mengondisikan para siswa untuk hadir dari pagi himgga sore hari.
Kepala Bidang Pendidikan SMP pada Dinas Pendidikan Bandung Barar, Dadang A. Sapardan, nengungkapkan bahwa kegiatan simulasi tersebut untuk mengetahui kesiapan dan kemampuan sekolah dakam menghadapi Asesmen Nasional nanti. Sehingga kendala yang muncul selama simulasi harus disikapi dengan bijak.
“Karena simulasi ini merupakan latihan untuk mengetahui kemampuan perangkat dan siswa dalam melaksanakan Asesmen Nasional secara daring, saya berharap semua pihak mengambil pelajaran dari adanya kendala yang dihadapi. Dengan demikian, saat pelaksanaan Asesmen Nasional, seluruh pendukung pelaksanaan telah siap,” ungkapnya saat dihubungi Newsroom, Rabu (3/12).
Dosampaikannya bahwa Asesmen Nasional yang digulirkan Pemerintah adalah sebagai pengganti Ujian Nasional dalam hal perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar siswa di Indonesia. Selain itu, untuk meng-upgrade pendidikan agar bisa menjadi bekal bagi generasi muda di masa depan.
Seperti diketahui juga bahwa Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Dadang menandaskan bahwa pihaknya dan sekolah-sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan merupakan pelaksana kebijakan. Oleh karena iru semua pihak harus siap membantu terlaksananya Asesmen Nasional pada Maret 2021 nanti.
“Sebagai pelaksana, sekolah dan dinas harus tetap bersiap untuk membantu Pusmenjar dalam melaksanakan Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan pada sekitar bulan Maret 2021,” tandasnya. ***
Berita: Adhyatnika Geusan Ulun
Foto Eksklusif Newsroom.