“Pentas aksi ini bertujuan untuk mengampanyekan aksi ‘Stop Bullying’ di sekolah dengan cara yang lebih menarik. Kegiatan ini juga merupakan implementasi Profil Pelajar Pancasila, khususnya bagi siswa kelas VII,” sambutnya.
Lebih jauh disampaikan Suhartono, setelah kegiatan ini diharapkan tidak terjadi lagi aksi bullying, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan yang lebih luas.
Sementara itu, Neneng Nurjanah selaku koordinator acara menyampaikan pentas aksi ini merupakan final dari kegiatan projek 2 yang sebelumnya telah diawali dengan kegiatan talk show interaktif. Menurutnya,kegiatan ini dapat dijadikan ajang untuk memperdalam materi bullying melalui media sosio drama, video tiktok, poster, dan orasi. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda-beda.
“Pentas aksi ini merupakan final dari kegiatan projek dua yang bertema ‘Bangunlah Jiwa Raganya’. Selain untuk memperdalam materi bullying. Kegiatan ini diharapkan dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda-beda,” ungkapnya.
Di sisi lain, Aira Kusuma Wardhani, siswa kelas VII A peserta lomba orasi, menyatakan rasa bangga bisa tampil di depan guru dan teman-temannya, walaupun ia sedikit gugup. Ia menyampaikan kegiatan ini sangat seru dan berharap agar tidak ada lagi aksi bullying di sekolah.
“Saya sangat bangga bisa tampil berorasi di depan guru dan teman-teman walaupun sedikit gugup. Kegiatan ini sangat seru dan bermanfaat agar tidak ada lagi aksi bullying di sekolah,” ujarnya.
Kontributor: Ani Kartini Yulianingsih, S. Pd. (SMPN 1 Padalarang)-Sumber Berita: Andes Larasati, S.Pd- Pewarta/Editor:AdhyatnikaGeusan Ulun-Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat.