GUNUNGHALU.-(NEWSROOM). SMPN 2 Gununghalu menyelenggarakan perayaan “Mieling Poe Basa Indung” dengan sejumlah kegiatan. Acara yang semuanya bernuasa budaya Sunda tersebut diikuti oleh seluruh warga sekolah, dilaksanakan pada Jum’at (21/02/20).
Kepala SMPN 2 Gununghalu, Emus Mustopa, mengapresiasi kegiatan di atas. Menurutnya, hal ini sangat penting dalam upaya melestarikan bahasa Sunda sebagai warisan budaya yang tak ternilai. Sehingga sudah sepatutnya dilaksanakan secara berkelanjutan, agar dapat dipelihara dan dijaga eksistensinya.
“Ini merupakan kegiatan yang baik, yang patut di laksanakan berkelanjutan dalam rangka memelihara dan melestarikan bahasa ibu, yaitu Bahasa Sunda,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Hari Bahasa Ibu Internasional berasal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh. Resolusi bahasa internasional ini disarankan oleh Rafiqul Islam, seorang Bangli yang tinggal di Vancouver, Kanada. Ia menulis surat kepada Kofi Annan pada tanggal 9 Januari 1998, memintanya untuk mengambil langkah dalam menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day). Akhirnya dipilihlah tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional karena pada tanggal tersebut, Bangladesh mengalami tragedy berdarah di tahun 1952 dalam memperjuangkan bahasa Bangli di Dhaka.
Sementara itu, “Mieling Poe Basa Indung” di SMPN 2 Gununghalu di atas, mengambil tema ‘Sadayana Tiasa Nyarios Sunda nu Sae’, dimaksudkan agar seluruh siswa menggunakan bahasa Sunda dalam pergaulannya secara santun.
Acara tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran, sejarah singkat bahasa Sunda, pementasan tari jaipongan, dan pidato dari siswa dan panitia dalam bahasa Sunda.
Di sisi lain, Maya Pramiarti, guru SMPN 2 Gununghalu, menyampaikan bahwa dengan memperingati Hari Bahasa Ibu se-Dunia tersebut, diharapkan seluruh warga sekolah dapat menggunakan bahasa Sunda secara baik dan benar.
“Dengan kegiatan memperingati bahasa ibu sedunia diharapkan kita, dapat mengaplikasikan penggunaan bahasa ibu (Bahasa Sunda) dengan baik dan benar”, pungkasnya.***
Berita: Adhyatnika GU
Sumber Berita dan Foto: Ni Putu Novianti dan Maya Pramiarti (SMPN 2 Gununghalu)