Ngamprah- (Newsroom). SMPN 2 Ngamprah Kab. Bandung Barat dalam mengawali tahun pelajaran 2020/2021, selenggarakan In House Training (IHT). Kegiatan yang dipersiapkan untuk program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan KBB, Dadang A. Sapardan, dan diikuti oleh semua guru, Senin (20/7/20).
Kepala SMPN 2 Ngamprah, Agus Samsu Permana, mengungkapkan bahwa program di atas digelar sebagai respon positif sekolah dalam menghadapi tahun pelajaran baru yang mengamanatkan PJJ dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sehingga dengan IHT ini semua warga sekolah, terutama guru, memiliki gambaran nyata tentang persiapan dalam menghadapinya secara profesional dan bermakna.
“IHT ini sebagai bekal para guru dalam menghadapi pembelajaran jarak jauh. Diharapkan kegiatan ini pun dapat menambah wawasan tentang IT yang menjadi modal utama dalam pembelajaran daring,” ungkapnya.
Lebih jauh disampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah perangkat pendukung dalam PJJ di tahun pelajaran ini. Termasuk dengan penyelenggaraan IHT. Hal ini, menurutnya, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, terutama peningkatan kompetensi guru.
Sementara itu, Dadang A. Sapardan, menyampaikan dalam sambutannya bahwa Disdik KBB mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sangat penting diperhatikan oleh semua pihak agar program apapun, baik moda daring, luring maupun kombinasi tetap harus mengedepankan kesehatan dan kondusivitas kegiatan.
Diinformasikannya juga bahwa Kabupaten Bandung Barat saat ini masih termasuk zona kuning dalam pandemi Covid-19. Sehingga belum memungkinkan untuk menerapkan moda tatap muka di seluruh kegiatan sekolah. Oleh karena itu PJJ merupakan hal yang tepat untuk dilaksanakan. Hal ini pun tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi informasi yang harus dimiliki oleh guru.
“Dalam kegiatan belajar mengajar, sekolah harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini penting, mengingat Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah yang termasuk zona kuning dalam penyebaran pandemi covid-19. Sehingga pembelajaran secara tatap muka ditiadakan dan digantikan oleh program PJJ yang dilaksanakan secara luring, daring serta kombinasi dengan memanfaatkan IT,” kata Dadang.
Di sisi lain, Nursiti Nurlaely , Wakasek kurikulum yang bertindak sebagai pemateri, memberikan materi tentang pembuatan google classroom dan google form. Kedua aplikasi ini didorong untuk PJJ. Selain itu, penyusunan RPP dan modul pembelajaran pun diarahkan sebagai pendukung utama PJJ.
“Diharapkan dengan program PJJ baik guru maupun siswa dapat berinteraksi aktif. Sekaligus melepas kerinduan akan kebersamaan yang kurang lebih selama empat bulan ini terhalang oleh Covid-19. Oleh karena itu penggunaan aplikasi google classroom dan google form menjadi salah satu solusi tepat dalam merealisasikan,” pungkasnya.***
Berita: Nuni Fitriarosah
Sumber Berita/Foto: Hajun Machlia (Guru SMPN 2 Ngamprah)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun