MANFAATKAN BANTUAN KE SEKOLAH DENGAN OPTIMAL
NGAMPRAH-(NEWSROOM)-Asep Dendih, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat menyampaikan bahwa seluruh bantuan yang diterima oleh sekolah jenjang SMP baik melalui APBD kabupaten dan provinsi, maupun APBN pada tahun anggaran 2020 agar dimanfaatkan seoptimal mungkin terutama untuk proses pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, berbagai bantuan yang diberikan bisa menjadi sarana pembantu peningkatan kompetensi siswa yang pada akhirnya dapat menjadi pemicu peningkatan mutu sekolah.
“Seluruh bantuan yang diberikan melalui beberapa sumber anggaran, baik APBD maupun APBN agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, terutama untuk proses pembelajaran,” papar Asep Dendih saat pembukaan Sosialisasi Penerima Bantuan Gubernur tahun anggaran 2020 di The Radiant Hotel Lembang, Selasa, (03/11/20).
Dalam sosialisasi yang diikuti oleh para guru dan operator jenjang SMP tersebut disampaikan pula bahwa berbagai bantuan yang diberikan merupakan aset pemerintah yang dititipkan di sekolah. Karena itu, keberadaan aset tersebut harus difungsionalkan dan dirawat dengan baik sehingga dapat berfungsi untuk pelaksanaan pembelajaran dalam jangka waktu yang sangat lama. Dengan demikian, seluruh bantuan yang diberikan dapat menjadi alat bantuk dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah.
“Keberadaan aset tersebut harus difungsionalkan dan dirawat dengan baik sehingga dapat berfungsi untuk pelaksanaan pembelajaran di sekolah,” pungkas Asep Dendih.
Pada kesempatan yang sama Dadang A. Sapardan, Kepala Bidang Pendidikan SMP menyampaikan bahwa seluruh guru yang pada sekolah yang mendapat bantuan harus memiliki pemahaman komprehensif tentang pengoperasionalan alat. Tugas untuk memberi pemahaman terhadap para guru merupakan tugas para peserta yang hadir saat sosialisasi. Hal itu dimungkinkan karena perangkat yang diberikan merupakan perangkat digital dengan tingkat sensitifitas tinggi sehingga rentan sekali mengalami kerusakan bila terjadi maloperasional. Untuk itu, bila terjadi malfungsi atas alat yang diterima agar berkonsultasi dengan pihak terkait, terutama penyedia.
“Perangkat yang disampaikan pada sekolah memiliki tingkat sensitifitas tinggi sehingga pemanfaatannya harus dibarengi dengan kehati-hatian tinggi pula,” ungkap Dadang A. Sapardan yang diamini oleh seluruh peserta.
Pada kesempatan yang sama, Ipin Sudrajat, Kasi Sarana dan Prasarana menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan merupakan sosialisasi atas beberapa alat yang yang telah diserahterimakan pada sekolah. Berbagai alat yang dimaksud di antaranya alat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), alat monitoring command, alat laboratorium bahasa inggris, dan alat trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Berbagai alat tersebut sudah disampaikan pada sekolah penerima sehingga untuk mengoptimalkan pemanfaatannya, unsur dari sekolah penerima harus memiliki kemampuan untuk mengoperasionalkannya.
“Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasionalannya, seluruh personal sekolah harus memiliki komptensi pengoperasionalannya melalui sosialisasi yang diselenggarakan saat ini,” pungkas Ipin Sudrajat. ***
Berita: DasARSS