Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • News
  • “Geulis Kendang” SDN Cipedang

“Geulis Kendang” SDN Cipedang

Oleh: Neni Rahmayanti, S.Pd.SD
(SD Negeri Cipedang Kecamatan Cipeundeuy)

 

Salam Guru Penggerak..

Tergerak bergerak menggerakkan!!!

Pada kesempatan kali ini penulis akan memaparkan Rencana Kerja Pengembangan Program yang penulis buat untuk memenuhi syarat tugas lokakarya 7 yang bertajuk “Geulis Kendang”.

Geulis Kendang adalah akronim dari Geurakan Literasi Kemis Nyunda SDN Cipedang, yaitu program Ko-kurikuler yang dilaksanakan setiap hari Kamis, di mana murid diajak untuk mengenal budaya lokal Sunda mulai dari maca buku berbahasa Sunda, belajar tata krama orang Sunda yang dikenal dengan kesopanan dan keramah tamahannya, nembang Sunda (Pupuh), undak usuk Bahasa yang juga beragam dan dikenal karena kaya akan ragam bahasanya  , permainan tradisional, aksara sunda, dan lain-lain yang berkaitan dengan budaya Sunda.

Latar belakang Program yang penulis buat ini, yaitu adanya penurunan kualitas berbahasa Sunda siswa, mereka lebih sering menggunakan Bahasa Nasional sebagai bahasa pengantar keseharian di rumah atau di sekolah, lunturnya tata krama dan minimnya kesopanan ketika berhadapan dengan orang yang lebih tua, siswa hampir tidak mengenal lagu-lagu Sunda, sebagian kecil siswa yang mampu menyanyikan lagu pupuh, banyak siswa yang sudah jarang memainkan permainan tradisional Sunda, seperti dampuh, sabintrong, ucing-ucingan, encrak, galah asin, congklak, dll.

Karena latar belakang tersebut program “Geulis Kendang” ini dirancang untuk mempelajari lebih dalam demi melestarikan warisan budaya lokal untuk nantinya menjadi bekal siswa menggunakan dan mengaplikasikannya di kehidupan sosial bermasyarakat.

Tujuan program “Geulis Kendang” yang penulis buat, yaitu untuk menumbuhkan karakter positif mencintai budaya kesundaan yang sedikit demi sedikit luntur digerus zaman, ikut melestarikan warisan budaya lokal karena kedatangan globalisasi di Indonesia yang dinilai merusak budaya negara, jika kita tidak bisa memilih dan memilah mana yang baik untuk ditiru dan yang tidak patut dicontoh.

Adapun capaian langkah-langkah dan hasil yang di harapkan untuk tiap tujuan, di antaranya adalah:

  1. Berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan teman sejawat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya lokal di era globalisasi sekarang ini,
  2. Berkolaborasi dengan rekan sejawat cara menumbuhkan karakter positif untuk melestarikan warisan budaya lokal,
  3. Tanya jawab dengan murid mengenai sikap yang harus ditumbuhkan terkait warisan budaya lokal.

Kelengkapan Rencana dalam Struktur Program yang di buat adalah sebagai berikut:

  1. Program ”Geulis Kendang” dirancang untuk seluruh murid kelas 1 sampai 6
  2. Program “Geulis Kendang” ini termasuk dalam kokurikuler yang pelaksanaannya terintegrasi dalam KBM dan kegiatan selama di sekolah pada hari Kamis setiap minggunya
  3. Potensi tantangan dalam pelaksanaan dalam program “Geulis Kendang” ini, yaitu, kurangnya dukungan dari keluarga siswa karena keanekaragaman budaya yang ada di rumah masing-masing,
  4. Rencana solusi untuk mengatasi tantangan, yaitu melakukan komunikasi dengan orangtua siswa bagaimana cara mendukung program “Geulis Kendang” di rumah agar siswa mendapatkan dorongan dari keluarga, memotivasi siswa tentang pentingnya mengangkat budaya lokal daerah Sunda.

Kemitraan/keterlibatan komunitas adalah sebagai berikut:

  1. Kemitraan/keterlibatan komunitas yang kami bangun untuk mendukung program ini adalah adanya aset modal manusia, yaitu kepala sekolah, guru, murid, dan orangtua sebagai pendorong semangat murid di keluarga, modal fisik sebagai sarana belajar, yaitu halaman sekolah, ruang kelas, modal sosial meliputi kerjasama serta hubungan baik antara seluruh warga sekolah
  2. Program “Geulis Kendang” merupakan salah satu program yang berdampak positif pada murid, yaitu dapat menumbuh kembangkan kepemimpinan murid/student agency dengan cara memberikan kesempatan pada murid untuk mengemukakaan suara/voice, memberikan pilihan/choice, dan ditanamkan rasa kepemilikan/ownership. karena murid sebagai pemeran utama/aktor dalam program ini.
  3. Rencana pelibatan komunitas/mitra, yaitu dengan melakukan diskusi untuk berkolaborasi menentukan strategi pengembangan program

Rencana evaluasi program rencana evaluasi yang akan penulis lakukan dari pelaksanaan program “Geulis Kendang” ini adalah:

  1. Berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan guru mengenai pelaksanaan program terkait hasil, manfaat, kelebihan serta kekurangan dari program ini.
  2. Melakukan observasi, dialog, wawancara dan lembaran survey untuk dibagikan kepada murid dan orangtua murid mengenai pelaksanaan program sebagai bentuk evaluasi.
  3. Hasil evaluasi akan didiskusikan bersama kepala sekolah beserta semua rekan guru untuk dasar dalam penyusunan tindak lanjut.

Alhamdulillah, setelah mengikuti kegiatan lokakarya 7 yang berlangsung selama 2 hari ini, penulis merasa sangat bersyukur dan bahagia bahwasanya kita dapat saling menginspirasi dan mendapatkan ide-ide mengenai rencana program sekolah dan aksi nyata yang dapat diaplikasikan di sekolah masing-masing. Kegiatan Lokakarya 7 ini memberikan imbas positif dan kesan yang luar biasa karena pelaksanaannya memadukan kolaborasi, kerja cepat dan tepat, koordinasi dan lain-lain dengan rekan CGP 1 kelompok maupun dengan rekan CGP lainnya.

Banyak pembelajaran yang penulis dapatkan setelah mengikuti kegiatan lokakarya 7 ini, diantaranya adalah penulis mendapatkan banyak inspirasi dan ide-ide luar biasa mengenai aksi nyata dan rencana pengembangan sekolah dari rekan CGP lain serta umpan balik dari para pengunjung yang luar biasa dan apresiasi serta dukungan yang positif dari Kepala Sekolah. **

 

Profil Penulis
Neni Rahmayanti, S.Pd.SD lahir di Bandung, 25 Mei 1983. Pendidikan terakhir D-2 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia kampus Purwakarta tahun 2004, S-1 PGSD Universitas Terbuka tahun 2010. Awal karier menjadi guru bidang studi Bahasa Inggris di SD dan MTs Darul Falah Kecamatan Cipeundeuy selama 5 tahun, menjadi pengajar di Lembaga pelatihan Bahasa Inggris Salsabila Course kecamatan Cipeundeuy selama 8 tahun. Sekarang  Guru kelas 1 (satu) di SD Negeri Cipedang Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat, bertugas dari tahun 2004 sampai sekarang. Penulis merupakan Guru Penggerak Angkatan 9 tahun 2024 Kabupaten Bandung Barat yang mempunyai program yang berdampak positif bagi murid, yaitu “Geulis Kendang” (Gerakan Literasi Kemis Nyunda SDN Cipedang).
Total Views: 318

Continue Reading

Previous: Meningkatkan Keterampilan Numerasi Siswa dengan Program ‘Klinik Matematika’
Next: GLS-M: Gerakan Literasi Sekolah Melalui Majalah Dinding

Cari Berita Disini

Popular Post

You may have missed

WhatsApp Image 2023-11-07 at 15.50.13
  • Artikel Populer

Jurnal Kinanti Inovasi Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat

bidangsmp 12 July 2025
4 sdk
  • Berita

SMPN 4 Sindangkerta Terapkan Absensi Wajah Berbasis AI, Atasi Masalah Disiplin dengan Teknologi

bidangsmp 11 July 2025
dinn1
  • Artikel Populer

Sekolah di Perbatasan, Garuda di Dadaku

bidangsmp 29 June 2025
WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.32.26
  • Berita

Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025

bidangsmp 18 June 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.